Tak punya Paspor Vaksin, Presiden Brazil tak dibolehkan Tonton Pertandingan Klub Kebanggaannya

PARBOABOA, Brasilia – Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, meluapkan kemarahannya setelah gagal menonton pertandingan sepakbola di stadion kota Santos Brazil. Dia dilarang memasuki stadion untuk menyaksikan pertandingan antara klub Santos melawan Gremio karena tidak memiliki sertifikat vaksin COVID-19.

Melansir Reuters, Bolsonaro yang belum divaksin tidak diijinkan untuk menyaksikan langsung pertandingan sepakbola tersebut. Hal itu karena otoritas olahraga Brasil yang sudah menetapkan bahwa jumlah penonton yang boleh menghadiri pertandingan langsung di stadion hanya 30 persen dari kapasitas stadion dan hanya penonton sudah divaksin Corona atau hasil tes PCR-nya negatif yang boleh masuk ke dalam stadion menyaksikan pertandingan tersebut.

Akibatnya Bolsonaro pun meluapkan kemarahannya kepada wartawan setempat. Dia menuturkan dirinya ingin menonton pertandingan sepakbola di stadion kota Santos pada Minggu (10/10) waktu setempat, namun tidak bisa.

"Mengapa paspor vaksin? Saya ingin menyaksikan pertandingan Santos sekarang dan mereka memberitahu saya perlu divaksinasi. Kenapa harus begitu?" ucap Bolsonaro kepada wartawan setempat.

Jair Bolsonaro dikenal sebagai penggemar dari klub sepak bola Liga Brasil, Santos. Namun dia tak dapat menyaksikan langsung pertandingan klub kebanggaannya itu manakala melawan Gremio di Stadion Vila Belmiro di laga Kejuaraan Brasil. Pertandingan antara Santos dan Gremio itu sendiri adalah pertandingan pertama di Brazil yang memperbolehkan dihadiri penononton dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat. Pada pertandingan itu, Santos menang 1-0.

Bolsonaro diketahui menolak untuk divaksin Corona dan mengimbau orang lain untuk mengikuti jejaknya. Dia mengklaim dirinya tidak memerlukan vaksinasi tersebut karena telah memiliki antibodi.

Lantaran kelakuannya itu, Jair Bolsonaro menjadi perhatian Senat Brasil. Bolsonaro sebelumnya juga sudah mendapat kritikan dari Senat lantaran kebijakannya menangani pandemi Covid-19 di negeri itu.