Tanah Longsor akibat Hujan Deras di India Tewaskan 14 Orang

Tim penyelamat berusaha mencari korban yang tertimbun longsor di India. AP

PARBOABOA, New Delhi - Hujan deras tanpa henti dalam beberapa pekan terakhir memicu tanah longsor di sebelah timur laut India. 

Dilansir Associated Press, Jumat (1/7/2022), mengutip keterangan otoritas setempat pada Kamis, sedikitnya 14 orang meninggal dunia. Sementara 30 lainnya dikabarkan hilang. 

Perugas tanggap bencana, polisi, dan warga lokal, berusaha menyelamatkan korban yang terkubur di bawah reruntuhan Kota Noney, yang terletak di Negara Bagian Manipur. 

Dari belasan korban tewas, tujuh di antaranya merupakan anggota Tentara Teritorial, kata Kepala Negara Bagian Manipur Biren Singh. Ia juga menambahkan jika lima pegawai Kereta Api India termasuk di antara korban hilang. 

Sebuah proyek pembangunan rel kereta api sedang berjalan di wilayah yang rawan pemberontak itu. 

Dan kehadiran Tentara Teritorial adalah untuk menjaga keamanan para pejabat yang meninjau ke lokasi. 

Pemberontakan itu telah berlangsung selama puluhan tahun. Para pemberontak berusaha memisahkan wilayah mereka bagi kelompok etnis dan suku-suku asli di sana. 

Hujan deras yang mengguyur dalam tiga pekan terakhir telah memorak-porandakan seluruh wilayah timur laut India dan Bangladesh. Wilayah yang terdiri dari delapan negara bagian dengan 45 juta penduduk. 

Diperkirakan sedikitnya 200 orang meninggal dunia akibat hujan deras yang memicu tanah longsor di banyak wilayah, termasuk Negara Bagian Assam, Manipur, Tripura, dan Sikkim. 

Sementara di Bangladesh 42 orang juga tewas akibat peristiwa seeupa sejak 17 Mei lalu. Pemerintah telah mengevakuasi ratusan ribu penduduk ke lokasi aman. 

Para ilmuwan mengatakan jika perubahan iklim menjadi faktor utama terjadinya bencana akibat hujan deras yang menimbulkan banjir dan longsor. 

Sejatinya, musim hujan di Asia Selatan berlangsung mulai Juni. Akan tetapi hujan telah mengguyur India dan Bangladesh sejak Maret tahun ini. 

Dengan meningkatnya suhu Bumi akibat perubahan iklim, para ahli berpendapat jika musim hujan akan semakin sulit diprediksi. 

Itu artinya, curah hujan yang biasanya berlangsung selama musimnya, bakal tiba lebih cepat dan lebih deras dari yang seharusnya. 

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS