PARBOABOA, Jakarta - Badan Anggaran (Banggar) DPR RI Sukamto berharap agar Pemerintah Daerah (Pemda) D.I Yogyakarta meningkatkan kesejahtraan warganya guna menekan angka kemiskinan.
Hal ini disebabkan karena dalam rilis yang disampaikan Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2022, Provinsi D.I Yogyakarta memiliki angka kemiskinan tertinggi se-Pulau Jawa.
Oleh karena itu, setelah penambahan anggaran Dana Keistimewaan (Danais) di D.I. Yogyakarta, ia berharap dapat menambah kesejahteraan bagi masyarakatnya.
“Dengan penambahan anggaran (dana keistimewaan), saya menginginkan masyarakat di DIY bisa sejahtera, yakni bisa juga anggaran tersebut diberikan kepada lurah-lurah desa, ataupun kepala dusun sebagai penghubung masyrakatnya,” kata Sukamto dalam keteranganya usai Banggar DPR RI melakukan pertemuan dengan Wakil Gubernur DIY, KGPAA Paku Alam X, dan jajaran pemerintah daerah di ruang pertemuan Kantor Gubernur DIY, Kamis (16/02/2023).
Di sisi lain ia menilai, kemiskinan yang terjadi di DIY adalah karena wilayah tersebut kecil, di mana tidak memiliki keberlimpahan Sumber Daya Alam (SDA) meski memiliki banyak Sumber Daya Manusia (SDM).
Selain itu, ia beranggapan jika DIY tidak semata-mata dimiliki oleh orang Yogyakarta saja, tetapi para mahasiswa yang menuntut ilmu di sana. Kemudian, pasca lulus, para mahasiswa tersebut tidak bekerja di DIY melainkan kembali ke kota asalnya masing-masing.
Menurutnya, hal inilah yang menjadi penyebab DIY mendapat predikat sebagai provinsi termiskin di Pulau Jawa.
“Karena tidak ada SDA, sementara yang menjadi sumber kesejahteraan adalah bersumber dari para mahasiswa yang bersekolah DIY. Sedangkan, pada saat adanya wabah covid-19, mahasiswa-mahasiswi kembali ke kota masing-masing hanya melakukan virtual (perkuliahan), sehingga perputaran ekonominya melambat,” tuturnya.
Karena itu, ia berkomitmen akan terus berupaya untuk bisa menambah anggaran guna membantu menyejahterakan masyarakat D.I. Yogyakarta.
Dengan demikian, saya berusaha semaksimal mungkin untuk membantu anggaran di DIY untuk meretas kemiskinan,” pungkasnya.
Editor: Maesa