parboaboa

Teks Narasi Adalah: Pengertian, Sejarah, Ciri-ciri, Fungsi, Struktur, Jenis, Cara Membuat, Contoh Singkat dan Panjang

Juni | Pendidikan | 22-01-2023

Pengertian teks narasi adalah bacaan atau naskah yang menjelaskan sebuah peristiwa (Dok: Parboaboa)

PARBOABOATeks narasi adalah jenis teks yang mengisahkan tentang suatu kejadian atau peristiwa secara kronologis atau berurutan. Teks narasi biasanya ditulis dalam bentuk prosa. Tujuan teks narasi yaitu untuk menghibur, memberikan informasi, memberikan pengalaman, dan pelajaran kepada pembaca.

Jenis teks seperti ini kerap ditemukan di kehidupan sehari-hari. Contohnya, ketika menonton sepenggal video di sosial media yang disertai dengan teks penjelasan mengenai apa yang terjadi di dalamnya.

Selain penjelasan, teks narasi juga dapat disajikan secara imajiner atau khayalan semata.

Beberapa contoh teks narasi lainnya dapat ditemukan dalam cerpen, novel, biografi, dan sejarah. Maka dari itu, teks ini sering menggunakan tokoh atau karakter untuk menggerakkan alur cerita, serta menyajikan konflik atau masalah yang harus diatasi oleh tokoh tersebut.

Berikut ini Parboaboa akan menjelaskan secara mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan teks narasi lengkap dengan ciri-ciri, unsur, struktur, kebahasaan, dan cara membuatnya dengan baik. Simak penjelasannya di bawah ini, ya.

Apa itu Teks Narasi

Teks Narasi (Foto: Ratni)

Secara sederhana, teks narasi adalah kumpulan kata-kata atau kalimat dalam suatu bacaan yang menjelaskan mengenai suatu hal mulai dari kronologis waktu, konflik, hingga kesimpulannya. Kata “Narasi” berasal dari bahasa Latin “narratio” yang berarti “pengisahan”. Secara etimologi, narasi merujuk pada kegiatan atau proses mengisahkan suatu cerita atau kejadian. Teks narasi kemudian menjadi istilah yang digunakan untuk menyebut tulisan atau komposisi yang mengandung pengisahan tersebut.

Menurut Prof. Dr. Chaedar Alwasilah Keraf, M.A., dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Retorika Modern”, teks narasi adalah teks yang mengandung kisah atau cerita.

Tujuan utama dari teks narasi adalah untuk menghibur pembaca atau pendengar, namun bisa juga untuk memberikan informasi atau pesan tertentu. Teks narasi pada umumnya mengikuti urutan waktu, sehingga pembaca atau pendengar dapat mengikuti alur cerita secara logis.

Sejarah Teks Narasi

Sejarah Teks Narasi (Foto: Ratni)

Sejarah teks narasi dapat dilacak kembali ke zaman prasejarah ketika manusia mulai berkomunikasi satu sama lain melalui cerita. Cerita-cerita ini digunakan untuk menghibur, mengajarkan, dan memberikan makna bagi kehidupan mereka.

Seiring berkembangnya peradaban, cerita-cerita mulai ditulis dalam bentuk teks. Salah satu contoh teks narasi tertua yang masih ada hingga saat ini adalah Epos Gilgamesh, yang berasal dari Mesopotamia kuno dan ditulis pada sekitar abad ke-18 SM.

Di Asia Selatan, teks-teks narasi seperti Ramayana dan Mahabharata juga ditulis pada zaman kuno. Di Yunani kuno, kisah-kisah mitologi dan sejarah seperti Iliad dan Odyssey ditulis dalam bentuk puisi epik.

Pada Abad Pertengahan, teks narasi terus berkembang dalam bentuk puisi dan prosa. Salah satu contoh terkenal adalah karya epik Dante Alighieri, Divina Commedia, yang ditulis pada abad ke-14.

Dalam era modern, teks narasi terus berkembang dalam bentuk novel, cerpen, dan skenario. Teknologi juga telah memungkinkan pengembangan bentuk-bentuk baru dari teks narasi, seperti game interaktif dan cerita visual.

Dalam keseluruhan sejarah, teks narasi terus menjadi alat penting dalam menyampaikan cerita dan memberikan makna bagi kehidupan manusia.

Itu sebabnya, mengenai apa itu teks narasi sudah ada sejak dahulu kala.

Ciri – ciri Teks Narasi

Ciri-ciri Teks Narasi (Foto: Ratni)

Dalam bukunya yang berjudul “Pengantar Retorika Modern”, Keraf menjelaskan beberapa ciri-ciri teks narasi sebagai berikut :

  1. Mengandung alur cerita atau plot
    Teks narasi memiliki alur cerita atau plot yang dapat mengikuti urutan waktu atau kronologis. Alur cerita tersebut mengandung peristiwa – peristiwa yang saling terkait dan membentuk suatu cerita yang utuh.
  2. Menceritakan suatu kejadian atau kisah
    Teks narasi merupakan suatu teks yang menceritakan kejadian atau kisah yang dapat menghibur pembaca atau pendengar. Kisah tersebut dapat berupa pengalaman nyata atau fiksi, namun harus disajikan dengan cara yang menarik dan mudah dipahami.
  3. Mengandung karakter atau tokoh
    Teks narasi mengandung karakter atau tokoh yang menjadi pelaku atau pemeran dalam cerita. Karakter tersebut memiliki ciri dan sifat yang berbeda, sehingga dapat membangun konflik atau masalah dalam cerita.
  4. Mengandung konflik atau masalah
    Teks narasi mengandung konflik atau masalah yang menjadi pendorong terjadinya plot atau alur cerita. Konflik tersebut dapat berupa konflik antar tokoh, konflik dengan lingkungan, atau konflik internal pada diri tokoh.
  5. Mengandung latar atau setting
    Teks ini mengandung latar atau setting yang menggambarkan tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar tersebut dapat membantu pembaca atau pendengar untuk memahami situasi dan kondisi dalam cerita.
  6. Mengandung pesan atau moral
    Teks narasi mengandung pesan atau moral yang ingin disampaikan melalui cerita. Pesan atau moral tersebut dapat berupa nilai – nilai positif atau pesan kritis terhadap suatu kondisi atau fenomena.

Dengan mengetahui bentuk ataupun ciri-ciri teks narasi, pembaca atau pendengar dapat lebih memahami dan menikmati cerita yang disajikan.

Fungsi Teks Narasi

Fungsi Teks Narasi (Foto: Ratni)

Teks narasi adalah sebuah bentuk teks yang bertujuan untuk memberikan informasi atau cerita tentang suatu peristiwa atau kejadian secara berurutan dan kronologis. Fungsi dari teks narasi meliputi:

1. Sebagai Hiburan

Teks narasi dapat berfungsi sebagai media hiburan bagi pembaca atau pendengar. Dalam teks narasi, terdapat kisah atau cerita yang dapat menghibur dan menyenangkan pembaca atau pendengar. Fungsi hiburan ini sangat penting dalam dunia sastra dan film, karena dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan bagi penikmatnya.

2. Edukatif

Selain menjadi hiburan, fungsi dari teks narasi adalah sebagai media yang dapat mengedukasi pembaca.

Dalam teks narasi, terdapat cerita-cerita yang dapat memberikan pengetahuan baru atau mengajarkan nilai-nilai moral kepada pembaca atau pendengar. Cerita yang disajikan dalam teks narasi dapat memberikan pengalaman dan inspirasi kepada pembaca atau pendengar.

3. Sosial

Teks narasi dapat berfungsi sebagai media komunikasi sosial yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Dalam teks narasi, terdapat cerita-cerita yang dapat membantu pembaca atau pendengar untuk memahami perbedaan budaya, nilai, dan norma yang ada di masyarakat.

Dengan memahami cerita-cerita dalam teks narasi, pembaca atau pendengar dapat lebih memahami dan menghargai keberagaman sosial yang ada di sekitarnya.

4. Fungsi Reflektif

Teks narasi juga dapat berfungsi sebagai media refleksi bagi pembaca atau pendengar. Sehingga, apa yang dimaksud dengan teks narasi yaitu adanya cerita-cerita motivasi yang dapat menstimulus pikiran pembaca atau pendengar untuk merenungkan dan mempertimbangkan pilihan-pilihan dalam hidup.

Dengan demikian, naskah narasi yang baik biasanya disukai oleh banyak orang karena memiliki manfaat pola pikir yang sekiranya memberi pandangan baru ketika berhadapan dengan suatu masalah.

Unsur unsur Teks Narasi

Unsur-unsur Teks Narasi (Foto: Ratni)

Teks narasi merupakan jenis teks yang bertujuan untuk menceritakan sebuah cerita atau peristiwa secara kronologis. Adapun unsur-unsur dalam teks narasi adalah sebagai berikut:

  1. Karakter atau tokoh
    Karakter atau tokoh adalah unsur utama dalam sebuah narasi. Karakter atau tokoh dalam sebuah narasi biasanya memiliki peran penting dalam cerita, dan terdapat konflik atau permasalahan yang dialami oleh karakter tersebut.
  2. Latar atau setting
    Latar atau setting adalah unsur yang menggambarkan tempat dan waktu terjadinya cerita. Latar atau setting dalam sebuah narasi sangat penting, karena dapat memengaruhi suasana atau mood dari cerita tersebut.
  3. Plot atau alur cerita
    Plot atau alur cerita adalah urutan peristiwa atau kejadian dalam sebuah narasi. Plot atau alur cerita dalam sebuah narasi biasanya terdiri dari tiga bagian utama, yaitu pengenalan, konflik, dan penyelesaian.
  4. Tema
    Tema adalah ide atau pesan yang ingin disampaikan melalui cerita dalam sebuah narasi. Tema dapat menjadi landasan moral atau pesan moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca atau pendengar.
  5. Sudut pandang atau point of view
    Sudut pandang atau point of view adalah cara pandang penulis dalam menceritakan sebuah cerita. Sudut pandang atau point of view dalam sebuah narasi dapat berupa sudut pandang orang ketiga atau sudut pandang orang pertama.
  6. Gaya bahasa atau gaya penceritaan
    Gaya bahasa atau gaya penceritaan adalah cara penulis dalam menuliskan cerita dalam sebuah narasi. Gaya bahasa atau gaya penceritaan dapat berupa gaya bahasa lugas, figuratif, atau bahasa yang bersifat deskriptif.
  7. Amanat atau pesan moral
    Amanat atau pesan moral adalah pesan atau nilai-nilai moral yang ingin disampaikan penulis kepada pembaca atau pendengar melalui cerita dalam sebuah narasi.

Ketujuh unsur di atas saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain dalam membangun struktur teks narasi. Dalam sebuah narasi yang baik, semua unsur tersebut harus terdapat secara seimbang dan saling mendukung untuk membangun sebuah cerita yang kaya dan menarik.

Struktur Teks Narasi

Struktur Teks Narasi (Foto: Ratni)

Teks narasi memiliki struktur yang terdiri dari empat bagian utama yang harus dipahami dengan baik untuk memahami isi cerita secara keseluruhan. Struktur teks narasi adalah sebagai berikut:

  1. Orientasi
    Pada bagian pengenalan, pembaca atau pendengar diperkenalkan dengan karakter atau tokoh dalam cerita, latar atau setting, dan suasana atau mood yang tercipta. Bagian pengenalan ini berfungsi untuk memberikan gambaran awal tentang cerita yang akan dibangun, serta memperkenalkan konflik atau masalah yang akan dihadapi oleh tokoh utama.
  2. Komplikasi
    Bagian konflik atau permasalahan adalah inti dari sebuah cerita narasi. Pada bagian ini, tokoh utama dihadapkan dengan konflik atau masalah yang harus diatasi. Konflik atau masalah tersebut dapat berupa konflik internal (dalam diri tokoh utama) atau konflik eksternal (dengan tokoh lain atau lingkungan sekitar).
  3. Resolusi
    Bagian penyelesaian atau resolusi adalah bagian di mana konflik atau masalah dalam cerita narasi diatasi dan diselesaikan. Bagian ini memperlihatkan bagaimana tokoh utama menghadapi dan mengatasi konflik atau masalah yang dihadapinya. Penyelesaian atau resolusi ini juga berfungsi sebagai pembungkus cerita dan memberikan kesimpulan atau pesan moral dari cerita tersebut.
  4. Koda
    Bagian ini adalah tahap pemuatan pesan moral atau amanat dari kisah yang diceritakan. Bagian ini jamak ditulis sebagai penutup cerita. Koda dalam teks narasi bersifat opsional atau tidak wajib ada.

Kebahasaan Teks Narasi

Kebahasaan Teks Narasi (Foto: Ratni)

Teks narasi memiliki kebahasaan khusus yang harus dipenuhi dan diterapkan oleh penulis. Adapun kebahasaaan teks narasi adalah :

  • Menggunakan penunjuk waktu yang mengarah pada masa lalu (telah lewat).
  • Menggunakan kata penghubung kronologis yang memberi informasi tentang urutan waktu terjadinya peristiwa dalam cerita tersebut.
  • Menggunakan kata kerja tindakan.
  • Menggunakan kalimat tidak langsung untuk memaparkan apa yang disampaikan oleh tokoh dalam cerita.
  • Menggunakan kata kerja mental atau pikiran. Maksudnya, kata kerja tersebut dapat menunjukkan pikiran dan perasaan setiap tokoh dalam cerita.
  • Menggunakan sudut pandang orang pertama yang membuat penulis seolah-olah terlibat dalam peristiwa yang sedang diceritakan. Itulah sebabnya banyak teks narasi menggunakan kata “aku”, “saya”, dan juga “kami”.
  • Menggunakan sudut pandang orang ketiga yang membuatnya menjadi pengamat dan serba tahu. Artinya penulis mengetahui semua pemikiran serta tindakan setiap tokoh dalam ceritanya. Maka dari itu, penulis yang menggunakan sudut pandang ini, biasanya memilih kata “dia” dan “mereka” dalam ceritanya.

Jenis – jenis Teks Narasi

Jenis-jenis Teks Narasi (Foto: Ratni)

Salah satu jenis teks yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari ialah teks narasi. Berikut ini adalah beberapa jenis-jenis dari teks tersebut yang umum ditemukan:

  1. Narasi Ekspositoris (Informatif)
    Narasi ekspositoris merupakan teks yang tujuan utamanya untuk menyampaikan informasi tentang suatu peristiwa dengan tepat. Jenis narasi yang satu ini dapat memperluas pengetahuan pembaca maupuan pendengarnya.

    Di samping itu, penulis narasi ekspositoris senang menceritakan peristiwa yang benar-benar terjadi dan dengan data yang bisa dipertanggungjawabkan. Tokoh yang ditonjolkan biasanya hanya satu orang sehingga cerita berpusat pada kehidupannya, mulai dari kecil sampai titik akhir tertentu.

    Seperti namanya, karangan narasi ini dipenuhi dengan eksposisi. Berbagai ketentuan eksposisi juga harus ada di dalamnya. Misalnya, menggunakan bahasa yang logis, mengacu pada fakta yang ada, dan sifatnya objektif.
     
  2. Narasi Sugestif
    Narasi sugestif adalah sebuah narasi yang dibuat untuk menyampaikan maksud tertentu, bisa juga menyampaikan amanat tersembunyi pada pembaca atau pendengar. Dengan begitu, mereka yang membaca jenis narasi ini akan merasa sedang melihat peristiwa yang diceritakan secara langsung.
     
  3. Narasi Artistik
    Narasi artistik adalah jenis yang narasi yang memiliki sifat fiksi atau nonfiksi. Umumnya narasi ini menceritakan sebuah kisah dengan tujuan menjadi hiburan dan memberikan pengalaman yang indah (estetik) bagi pembaca atau pendengarnya.

Cara Membuat Teks Narasi

Cara Membuat Teks Narasi (Foto: Ratni)

Berikut adalah beberapa langkah untuk membuat teks narasi adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan tema atau topik: Pilih topik atau tema yang ingin kamu ceritakan dalam teks narasi. Pastikan topik tersebut menarik dan relevan dengan pembaca.
  2. Tentukan tokoh atau karakter: Pilih tokoh atau karakter dalam cerita yang akan menjadi pusat perhatian. Pilih tokoh yang memiliki konflik atau masalah yang menarik untuk dijadikan fokus cerita.
  3. Tentukan sudut pandang: Pilih sudut pandang yang ingin kamu gunakan dalam cerita, apakah dari sudut pandang orang pertama atau orang ketiga.
  4. Buat kerangka cerita: Buatlah kerangka cerita dengan menentukan alur cerita dan urutan peristiwa. Gunakan teknik penulisan yang menarik agar cerita tidak membosankan.
  5. Gunakan deskripsi yang detail: Buatlah deskripsi yang detail tentang tokoh, tempat, dan peristiwa dalam cerita. Hal ini akan membantu pembaca membayangkan dan terlibat dalam cerita.
  6. Buatlah dialog: Tambahkan dialog dalam cerita agar cerita terlihat lebih hidup. Buatlah dialog sesuai dengan karakter tokoh dan suasana cerita.
  7. Edit dan revisi: Setelah menyelesaikan tulisan, edit dan revisi cerita agar tulisan terlihat lebih baik dan mudah dipahami.

Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu dapat membuat teks narasi yang menarik dan mudah dipahami oleh pembaca.

Contoh Teks Narasi (Foto: Ratni)

Contoh Teks Narasi Singkat

Berikut adalah contoh teks narasi singkat:

Tadi pagi, saya bangun lebih awal dari biasanya untuk melihat matahari terbit. Saya pergi ke pantai dekat rumah dan duduk di pasir, menunggu matahari muncul dari cakrawala. Suasana sangat tenang dan damai, hanya suara ombak yang terdengar di kejauhan. Akhirnya, matahari pun muncul dengan perlahan, memberikan sinar kehangatan dan keceriaan pada pagi yang indah ini.

Contoh Teks Narasi Panjang

Berikut adalah contoh teks narasi panjang:

Pada suatu pagi yang cerah, aku memutuskan untuk pergi berjalan-jalan di taman kota. Taman kota ini terkenal dengan keindahan alamnya yang mempesona. Langit biru cerah, dengan sinar matahari yang menyinari seluruh area taman, memberikan nuansa kehangatan yang menyenangkan. Aku merasa sangat terpesona oleh pemandangan yang ada di depanku.

Aku memutuskan untuk berjalan menyusuri taman ini. Aku melewati sebuah danau yang tenang, dengan air yang jernih dan segar. Di sekitar danau, ada banyak tumbuhan dan bunga yang berwarna-warni, menambah keindahan alam yang ada di sana. Beberapa orang juga sedang duduk di tepi danau, menikmati suasana yang tenang dan damai.

Setelah melewati danau, aku menemukan sebuah jembatan kecil yang sangat indah. Jembatan ini dibuat dari kayu yang indah, dan dihiasi dengan bunga-bunga yang terlihat sangat menarik. Aku berjalan melintasi jembatan tersebut, dan dari sana aku dapat melihat pemandangan yang indah di sekelilingku. Aku merasa sangat bahagia bisa menikmati keindahan alam yang mempesona ini.

Saat aku melanjutkan perjalanan, aku menemukan sebuah taman bunga yang sangat indah. Taman ini penuh dengan berbagai jenis bunga yang berwarna-warni dan indah. Ada mawar merah, bunga matahari kuning, dan bunga-bunga kecil yang sangat cantik. Aku merasa sangat terkesan dengan keindahan taman bunga ini.

Setelah berkeliling taman, aku merasa sangat lelah dan haus. Aku memutuskan untuk duduk di sebuah bangku yang ada di dekat taman bunga. Sambil menikmati suasana yang indah, aku memesan sebuah minuman dingin di kedai kopi yang ada di sebelah bangku. Aku merasa sangat bersyukur bisa menikmati momen yang indah ini di tengah kehidupan yang sibuk dan penuh tekanan.

Dari pengalaman yang aku alami di taman kota ini, aku merasa bahwa keindahan alam bisa memberikan rasa tenang dan damai di tengah kehidupan yang sibuk. Aku merasa sangat bersyukur bisa menikmati momen ini dan berharap bisa kembali lagi ke taman kota ini di lain waktu.

Nah, dari informasi di atas kita dapat menyimpulkan bahwa teks narasi adalah karangan cerita yang berisi rangkaian peristiwa yang disusun berdasarkan kronologi sesuai urutan waktunya. Sampai disini, apakah kamu sudah paham? Semoga membantu ya.

Editor : -

Tag : #teks narasi    #karya tulis    #pendidikan    #tulisan    #teks narasi adalah    #pengertian   

BACA JUGA

BERITA TERBARU