Thaharah Artinya: Pengertian, Dalil, Macam-macam, Tata Cara dan Manfaatnya

PARBOABOA – Thaharah artinya bersuci. Dalam agama Islam, kegiatan ini memiliki peran yang sangat penting sebagai prasayarat untuk menjalankan ibadah.

Konsep thaharah mencakup tidak hanya kebersihan fisik, tetapi juga kesucian spiritual dan mental. Kebersihan fisik mencakup pelaksanaan wudhu dan mandi junub (ghusl) setelah mengalami hadas besar.

Wudhu dilakukan sebelum melaksanakan shalat atau membaca Al-Qur'an, yang membantu menjaga kebersihan tubuh secara harfiah.

Sementara itu, mandi junub dilakukan setelah mengalami hadas besar, seperti hubungan intim atau menstruasi, untuk membersihkan diri secara menyeluruh sebelum beribadah.

Hukum thaharah adalah wajib bagi tiap-tiap mukallaf laki-laki dan perempuan. Hal tersebut seperti yang termaktub dalam sebuah hadis riwayat Muslim, yang berbunyi:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَقِيلٍ حَدَّثَنَا الْخَلِيلُ بْنُ زَكَرِيَّا حَدَّثَنَا هِشَامُ بْنُ حَسَّانَ عَنْ الْحَسَنِ عَنْ أَبِي بَكْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَا يَقْبَلُ اللَّهُ صَلَاةً بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةً مِنْ غُلُولٍ

Artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Aqil berkata, telah menceritakan kepada kami Khalil bin Zakaria berkata, telah menceritakan kepada kami Hisyam bin Hassan dari Al Hassan dari Abu Bakrah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Allah tidak akan menerima shalat tanpa bersuci dan tidak menerima sedekah dari harta curian." (Hadits Sunan Ibnu Majah No. 270 - Kitab Thaharah dan sunah-sunahnya)

Berdasarkan hadis tersebut, dijelaskan bahwa kewajiban umat Islam untuk melaksanakan thaharah. Dengan mempraktikkan bersuci, seorang Muslim dapat mencapai kebersihan lahiriah dan batiniah yang diperlukan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Lantas, apa itu thaharah? dan bagaimana tata cara thaharah? Berikut ini Parboaboa akan memberikan informasinya kepada Anda. Yuk, simak informasinya di bawah ini.

Pengertian Thaharah

Thaharah artinya bersuci dari najis dan hadas. Dalam Islam thaharah mempunyai kedudukan yang sangat penting khususnya sebelum menunaikan ibadah shalat.

Menurut istilah thaharah artinya suci dari hadats dan najis, yakni keadaan suci setelah berwudhu, tayamum, atau mandi wajib. 

Thaharah menurut bahasa artinya bersuci atau membersihkan diri. Istilah ini sering digunakan dalam konteks agama Islam untuk merujuk pada proses membersihkan diri sebelum melakukan ibadah, seperti wudhu (ablusi) atau mandi junub (mandi besar).

Thaharah artinya adalah bersuci atau membersihkan tubuh, seperti mandi atau berwudhu, sebelum beribadah kepada Allah. Thaharah artinya bersuci dua hal yang harus disucikan adalah jasmani dan rohani.

Dalil Thaharah Beserta Artinya

Hukum thaharah adalah wajib, khususnya bagi orang-orang yang akan melaksanakan shalat. 

Berikut ini adalah ayat tentang thaharah beserta artinya

وَثِيَابَكَ فَطَهِّرۡ 

Bacaan latin: "Wa siyaabaka fatahhir”

Artinya: "Dan bersihkanlah pakaianmu". (QS.Al-Muddassir: 4)

Lalu terdapat juga dalam surah berikut ini:

 اَنۡ طَهِّرَا بَيۡتِىَ لِلطَّآٮِٕفِيۡنَ وَالۡعٰكِفِيۡنَ وَالرُّکَّعِ السُّجُوۡدِ.... 

Bacaan latin: “...An tahhiraa Baitiya littaaa'ifiina wal'aakifiina warrukka'is sujuud."

Artinya: "Bersihkanlah rumah-Ku untuk orang-orang yang tawaf, orang yang iktikaf, orang yang rukuk dan orang yang sujud!! (Qs. Al Baqarah: 125)

Bersih dari hadas merupakan suatu kewajiban yang sekaligus sebagai sayarat sah shalat. Hal ini berdasarkan hadits tentang thaharah beserta artinya:

“Shalat tidak diterima tanpa -didahului dengan bersuci.” (HR. Muslim no. 224)

Macam-macam Thaharah

Thaharah adalah bersuci. Thaharah terbagi menjadi dua, yaitu sebagai berikut:

1. Thaharah Ma'nawiyah

Thaharah ma'nawiyah merupakan bersuci secara rohani dengan membersihkan segala penyakit hati seperti riya,iri, dengki, atau hal lainnya.

Sebelum melakukan thaharah hissiyah, terlebih dahulu harus melakukan thaharah ma'nawiyah karena sesungguhnya bersuci harus dalam keadaan bersih dari sifat sirik.

2. Thaharah Hissiyah 

Thaharah hissiyah artinya thaharah bersuci jasmani, atau membersihkan bagian tubuh dari sesuatu yang terkena najis (dari segala jenis kotoran) maupun hadas (kecil dan besar).

Untuk membersihaka dari najis dan hadas ini, bisa dilakukan dengan menggunakan air seperti berwudu, mandi wajib, serta tayamum (apabila dalam kondisi tidak ada air).

Pembagian Air Thaharah 

Terdapat lima pembagian air yang digunakan untuk thaharah. Mulai dari air yang tidak diperbolehkan bersuci dan air yang diperbolehkan bersuci.

1. Air suci dan menyucikan yaitu air mutlak atau masih murni sehingga dapat digunakan bersuci dengan tidak makruh atau digunakan secukupnya tanpa berlebihan.
2. Air suci dan menyucikan yaitu air musyammas atau air yang dipanaskan dengan matahari di tempat logam namun bukan emas.
3. Air suci tapi tidak menyucikan yaitu air musta'mal yang telah digunakan bersuci untuk menghilangkan hadas dan najis walau tidak berubah rupa, rasa, atau bau.
4. Air haram yaitu air yang diperoleh dengan cara mencuri tanpa izin pemiliknya, sehingga air tersebut tidak dapat menyucikan.
5. Air mutanajis yaitu air yang terkena najis atau kemasukan suatu hal najis, sedangkan jumlahnya kurang maka tidak dapat menyucikan.

Jenis Air untuk Thaharah 

Jenis air yang dipilih untuk thaharah tidak sembarangan, karena jenis air yang dipilih merupakan jenis air yang turun dari langit atau keluar dari bumi, serta belum pernah dipakai untuk bersuci. Adapun jenis air tersebut adalah sebagai berikut:

• Air hujan
• Air laut
• Air sungai 
• Air sumur
• Air embun
• Air telaga

Tata Cara Thaharah 

Secara umum thaharah dapat dilakukan dengan empat cara, yaitu sebagai berikut:

1. Membersihkan lahir dari hadas, najis, dan kelebihan-kelebihan yang ada dalam badan.

2. Membersihkan anggota badan dari dosa-dosa.

3. Membersihkan hati dari akhlak tercela.

4. Membersihkan hati dari selain Allah.

Adapun bacaan niat thaharah berbeda-beda, tergantung dari bersuci apa yang sedang dilakukan.

1. Niat thaharah dengan berwudhu adalah:

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًاِللهِ تَعَالَى

Arab-latin: Nawaitul wudhuu'a liraf'il hadatsil ashghari fardhal lillaahi ta'aala

Artinya: "Aku niat berwudu untuk menghilangkan hadas kecil karena Allah."

2. Niat thaharah dengan tayamum adalah sebagai berikut:

نَوَيْتُ التَّيَمُّمَ لاِسْتِبَاحَةِ الصَّلاَةِ فَرْضً ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu tayammuma lisstibaahatish sholaati fardhol lillaahi taala.

Artinya: "Saya niat tayamum agar diperbolehkan melakukan fardu karena Allah."

3. Niat Mandi Wajib

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ اْلحَدَثِ اْلأَكْبَرِ مِنَ اْلِجنَابَةِ فَرْضًا لِلهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbari fardhal lilaahi ta'aala.

Artinya: "Aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari janabah, fardu karena Allah ta'ala."

Manfaat Thaharah 

Dalam kitab al-Fiqh al-Manhaji'ala Madzhabil Imam asy-Syafi'i karya Musthafa al-Khin, Musthafa al-Bugha, dan Ali asy-Asyarbaji, terdapat empat manfaat thaharah artinya bersuci. 

1. Bersuci merupakan bentuk pengakuan Islam terhadap fitrah manusia. Manusia memiliki kecenderungan alamiah untuk hidup bersih dan menghindari sesuatu yang kotor dan jorok. Karena Islam adalah agama fitrah, maka ia pun memerintahkan hal-hal yang selaras dengan fitrah manusia.
2. Menjaga kemuliaan dan wibawa umat Islam. Umat Islam mencintai kehidupan bermasyarakat yang aman dan nyaman. Islam tidak menginginkan umatnya tersingkir atau dijauhi dari pergaulan karena persoalan kebersihan. Dalam Islam perintah untuk bersuci ini menunjukkan komitmennya yang tinggi akan kemuliaan para pemeluknya.
3. Menjaga kesehatan. Kebersihan merupakan bagian paling penting yang memelihara seseorang dari terserang penyakit. Ragam penyakit yang tersebar umumnya disebabkan oleh lingkungan yang kotor. 
4. Menyiapkan diri dengan kondisi terbaik saat menghadap Allah, tidak hanya bersih tapi juga suci.

Demikianlah penjelasan tentang thaharah artinya, dan hal yang terkait. Umat muslim diwajibkan ketika hendak shalat dan berdoa kepada Allah dalam keadaan suci secara lahir batin, bersih jasmani dan rohani, karena Allah yuhibbut tawwabina wayuhibbul mutathahhirin, yaitu mencintai orang-orang yang bertaubat dan menyucikan diri.