Virus Joker Kembali dan Mengancam Pengguna Android

Ilustrasi virus joker foto : Phone Arena

Belum lama ini, sebuah virus bernama virus Joker dikabarkan kembali menebar ancaman.Terlebih bagi pengguna Android karena memang virus ini hanya menyerang platform Android saja.

Kepolisian Belgia memperingatkan tentang kembalinya virus Joker, yang menyerang perangkat Android, dan menyembunyikan dirinya di berbagai aplikasi di Google Play Store.

Dilaporkan bahwa malware ini mampu mengosongkan rekening bank pengguna layanan berlangganan, tanpa mereka ketahui.

"Program berbahaya ini telah terdeteksi di delapan aplikasi Play Store yang telah disembunyikan Google," kata pihak berwenang Belgia, dalam pernyataan yang dipublikasikan di situs resminya, dikutip dari Entrepreneur.

Sementara itu, beredarnya virus Joker di platform Android ini bukan merupakan kali pertama.

Malware Joker sendiri mulai terkenal ke publik sejak tahun 2017, lantaran berhasil menginfeksi dan merampok korbannya dengan bersembunyi di berbagai aplikasi.

Sejak itu, sistem pertahanan Google Play Store telah menghapus sekitar 1.700 aplikasi dengan malware Joker sebelum diunduh oleh pengguna.

Kemudian di tahun 2020 yang lalu, virus Joker juga sempat mengancam sistem operasi (OS) Android. Bahkan pada waktu itu, beberapa pengguna melaporkan perangkat Android mereka telah terinfeksi virus berbahaya tersebut.

Selain itu, ada delapan aplikasi yang terindikasi disusupi virus Joker sama dengan yang diungkap oleh Laboratorium Keamanan Quick Heal pada Juni lalu.

Aplikasi itu adalah Auxiliary Message, Element Scanner, Fast Magic SMS, Free CamScanner, Go Messages, Super Message, Super SMS dan Travel Wallpapers.

Google lantas menghapus sejumlah program yang disusupi itu dari daftar Play Store. Setelah dibasmi habis-habisan oleh sejumlah pihak terutama Google, kini virus itu kembali muncul.

Akan tetapi, para pengguna ponsel Android yang sudah terlanjur mengunduh aplikasi yang sudah disusupi itu diminta segera menghapusnya.

Menurut laporan Quick Heal, Joker mencuri data pengguna termasuk pesan singkat, kontak, informasi perangkat, kata sandi dan lainnya.

"Anda akan terkejut saat melihat tagihan pada akhir bulan jika masih memasang aplikasi yang disusupi," lanjut isi pernyataan Kepolisian Belgia.

Untuk itu, pengguna Android diharapkan untuk berhati-hati terhadap sejumlah aplikasi tersebut.

Jika terlanjur menginstall salah satu dari aplikasi-aplikasi itu, diharapkan segera menghapusnya dan melakukan scan dengan aplikasi anti virus.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS