parboaboa

Kabar Buruk, BOS WHO Ungkap Pandemi Covid-19 Masih Panjang

Sari | Kesehatan | 13-07-2022

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus (Salvatore Di Nolfi/Keystone via AP)

PARBOABOA, Jakarta – Saat mendengar pandemi Covid-19, mungkin Anda sudah sangat muak dan bosan. Apalagi, situasi tidak mengenakkan ini membuat sejumlah kebijakan yang mempersulit ruang gerak kita.

Sayangnya, Anda masih harus bersabar dengan pandemi ini, karena saat ini tengah terjadi gelombang baru infeksi Covid-19 di berbagai negara di belahan dunia.

Direktur Jenderal Badan Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesus, mewanti-wanti masyarakat dunia tentang keadaan virus ini yang belum tahu kapan akan berakhir.

“Gelombang baru virus menunjukkan lagi bahwa COVID-19 belum berakhir. Ketika virus mendorong kita, kita harus menekannya kembali," katanya pada konferensi pers di Jenewa, Selasa (12/7/2022) melansir dari Channel News Asia.

Tedros juga mengatakan, walaupun beberapa saat yang lalu ada kemajuan penurunan pasien terinfeksi virus Covid-19, namun sekarang kondisinya kembali meningkat.

"Virus ini masih menyebar bebas, membuat jumlah orang yang dirawat dan yang mengalami kondisi long Covid juga meningkat," lanjutnya.

Bos WHO itu juga meminta agar pemerintah negara kembali memperketat protokol kesehatan yang sempat dicabut di berbagai negara.

Sementera itu, direktur kedaruratan WHO Michael Ryan mengatakan, kasus Covid global yang dilaporkan ke WHO meningkat sekitar 30% dalam dua minggu terakhir. Sebagian besar pasien yang terinfeksi didorong oleh sub-varian Omicron BA.4, BA.5 dan pencabutan aturan terkait protokol kesehatan.

Pekan lalu, Komite darurat WHO telah mengumumkan bahwa pandemi masih sebagai “Darurat Kesehatan yang Menjadi Perhatian Internasional”.

Komite juga mengungkapkan evolusi virus dan karakteristik varian ini muncul tanpa dapat diprediksi. Secara terpisah, untuk menangani persoalan tersebut, WHO Eropa merekomendasikan suntikan kedua untuk vaksin Covid.

Suntikan kedua ini diberikan kepada mereka kelompok orang tua dan kelompok rentan. Hal ini merujuk pada rekomendasi dari badan kesehatan dan obat-obatan Uni Eropa (European Medicines Agency/EMA) tentang suntikan penguat kedua untuk orang berusia di atas 60 tahun.

Editor : -

Tag : #WHO    #pandemi covid-19    #kesehatan    #omicron    #varian baru covid    #Tedros Adhanom Ghebreyesus   

BACA JUGA

BERITA TERBARU