Sarah | Sains | 30-03-2023
PARBOABOA – Dalam dunia pertanian, cara menghitung susut gabah basah menjadi kering merupakan hal yang sangat penting, untuk menentukan hasil panen yang akurat. Susut gabah basah menjadi kering adalah perbedaan antara berat gabah saat panen dalam keadaan basah dan setelah di keringkan. Oleh karena itu, para petani harus menghitung secara akurat terkait susut gabah basah menjadi kering, agar mereka dapat menentukan jumlah panen yang sebenarnya dan juga dapat menentukan harga jual gabah dengan lebih baik.
Dalam artikel ini, Parboaboa akan menjelaskan bagaimana cara menghitung susut gabah basah menjadi kering dan bagaimana menentukan harga gabah. Dengan mengikuti langkah-langkah yang dijelaskan dalam artikel ini, petani dapat mengoptimalkan hasil panen mereka dan menentukan harga jual gabah dengan lebih baik. Selamat membaca!
Susut gabah basah menjadi kering merupakan hal yang penting untuk diperhitungkan oleh para petani padi, karena akan mempengaruhi jumlah produksi yang dihasilkan dan juga harga jualnya. Ada beberapa langkah yang dapat dilakukan untuk menghitung gabah basah menjadi kering, yakni:
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menimbang berapa berat gabah basah yang akan dikeringkan dan berapa berat gabah kering yang diinginkan.
Setelah menimbang, gabah basah harus dikeringkan hingga menjadi gabah kering. Cara mengeringkan gabah basah dapat dilakukan dengan penjemuran di bawah sinar matahari atau menggunakan alat pengering.
Cara Menghitung Susut Gabah Basah Menjadi Kering selanjutnya adalah setelah gabah basah dikeringkan, selanjutnya menimbang berapa berat gabah kering yang didapat.
Untuk cara menghitung susut gabah basah menjadi kering, caranya adalah mengurangi berat gabah basah dengan berat gabah kering. Selisih ini kemudian dibagi dengan berat gabah basah, kemudian dikalikan 100% untuk mendapatkan persentase susut.
Adapun rumus untuk cara menghitung susut gabah basah menjadi kering adalah sebagai berikut:
Susut = (Berat gabah basah - Berat gabah kering) / Berat gabah basah x 100%
Misalnya: Jika berat gabah basah adalah 100 kg dengan kadar air 25%, maka berat air dalam gabah tersebut adalah 25 kg. Maka berat gabah kering setelah proses pengeringan menjadi 86 kg dengan kadar air 14%.
Dengan menggunakan rumus di atas, maka susut gabah basah menjadi kering adalah:
Susut = (100 kg - 86 kg) / 100 kg x 100%
Susut = 14 / 100 x 100%
Susut = 14%
Jadi, susut gabah basah menjadi kering adalah sebesar 14%.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda dapat menghitung susut gabah basah menjadi kering dengan akurat. Hal ini akan membantu petani untuk menentukan jumlah panen yang sebenarnya dan juga membantu dalam menentukan harga jual gabah dengan lebih baik.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi cara menghitung susut gabah basah menjadi kering, di antaranya adalah:
Dalam menentukan harga gabah, petani perlu memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi harga gabah serta tetap mempertahankan kualitas gabah yang dihasilkan agar mendapatkan harga yang lebih baik.
Untuk menghitung berapa kg beras yang dihasilkan dari 1 ton gabah, perlu diketahui dulu persentase beras dari gabah tersebut. Persentase beras dari gabah tergantung pada jenis varietas gabah, kondisi pertanian, serta teknik pengolahan gabah menjadi beras.
Namun secara umum, persentase beras yang dihasilkan dari gabah berkisar antara 60% hingga 70%. Oleh karena itu, untuk kasus ini, jika diasumsikan bahwa persentase beras yang dihasilkan adalah 65%, maka 1 ton gabah akan menghasilkan:
1 ton x 65% = 650 kg beras
Jadi, 1 ton gabah akan menghasilkan sekitar 650 kg beras jika diasumsikan persentase beras yang dihasilkan sebesar 65%. Namun perlu diingat bahwa persentase beras dapat berbeda-beda tergantung pada kondisi dan faktor-faktor lain yang mempengaruhi.
Kadar air padi kering bervariasi tergantung pada varietas padi dan faktor-faktor lainnya seperti suhu dan kelembapan di lingkungan sekitar. Namun secara umum, padi dikatakan kering jika kadar airnya berada pada kisaran antara 12-14%.
Kadar air padi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kerusakan pada biji padi dan memicu pertumbuhan jamur dan bakteri, sementara kadar air yang terlalu rendah dapat menyebabkan biji padi pecah atau retak saat diproses. Oleh karena itu, penting bagi petani untuk memastikan bahwa kadar air padi berada dalam kisaran yang tepat sebelum melakukan proses pengeringan atau penyimpanan.
Satuan ukuran karung gabah bisa berbeda-beda tergantung pada lokasi atau daerahnya. Namun secara umum, berikut ini adalah beberapa satuan ukuran karung gabah yang biasa digunakan dan berapa kilogramnya:
Karung gabah ukuran standar di Indonesia: 1 karung = 50 kg
Karung gabah ukuran standar di Filipina: 1 karung = 45 kg
Karung gabah ukuran standar di Thailand: 1 karung = 50 kg
Karung gabah ukuran standar di Vietnam: 1 karung = 60 kg
Jadi, jika Anda ingin mengetahui berapa kilogram gabah dalam satu karung, maka terlebih dahulu harus mengetahui ukuran karung yang digunakan. Jika menggunakan ukuran karung standar di Indonesia, maka 1 karung gabah memiliki berat sekitar 50 kg.
Editor : Lamsari Gulo
Tag : #hpp gabah #gabah kering panen #sains #cara menghitung susut gabah #cara menentukan harga gabah