PARBOABOA,
Sumatera Barat - Dua
unit mobil dinas baru milik Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat menjadi
sorotan karena mobil tersebut dibeli saat pandemi masih menjadi masalah
prioritas pemerintah.
Gubernur Mahyeldi mendapat mobil dinas Mitsubishi Pajero,
sedangkan Wakil Gubernur Audy Joinaldy mendapat mobil Hyundai Paisade. Anggaran
yang dipergunakan untuk pembelian mobil
ini mencapai Rp 2 milliar.
Mahyeldi menyebutkan alasan pembelian mobil dinas baru
karena mobil dinas yang lama mengalami kerusakan.
"Mobil yang kita gunakan yang lama itu beberapa kali
itu ada gangguan transmisi. Walaupun bisa kita servis, tapi tidak safety.
Sebelum ada mobil baru saya sempat pinjam mobil dari OPD," kata Mahyeldi, Selasa
(17/8).
Dia juga menyebut anggaran yang dialokasikan untuk membeli
mobil itu Rp 1,4 miliar. Namun, dia mengaku tidak tahu harga pasti karena, kata
Mahyeldi, bukan dia yang membeli mobil itu.
"Saya kira mobil yang saya pakai anggaran yang
dialokasikan Rp 1,4 M kalau tidak salah. Kita beli yang di bawah itu. Kepala
dinas juga ada yang menggunakan mobil (baru)," katanya.
Ia menambahkan mobil dinas yang lama sekarang diparkir di
rumah dinas gubernur. Rencananya, Pemerintah Provinsi Sumbar akan memberdayakan
mobil dinas lama itu untuk disewakan supaya tetap produktif bagi pemasukan
daerah.
Wagub Sumbar Audy menyayangkan pembelian mobil dinas baru
untuk dirinya dan Mahyeldi menjadi sorotan.
"Beberapa bulan sejak dilantik saya pakai mobil
pribadi, rumah pribadi, kok tidak disorot. Enggak ada yang bertanya. Kok
sekarang diberi mobil dinas baru malah jadi sorotan," kata Audy.
Audy menyebut sebelum difasilitasi mobil dinas baru, ia
menggunakan mobil pribadi Toyota Fortuner. Ia tidak menggunakan mobil dinas
yang lama bekas wagub sebelumnya Nasrul Abit, karena mobil tersebut pernah
kecelakaan. Selain itu, mobil dinas lama itu menurut dia sudah dipakai lima
tahun.
Pembelian mobil dinas baru itu mendapat kecaman dari
parlemen. Anggota DPRD Sumbar, Nofrizon, menganggap Gubernur tak punya kepekaan
atas nasib masyarakatnya.
"Di tengah pandemi ini, alangkah eloknya mereka
menunda membeli mobil dinas baru. Kita aja melakukan refocusing anggaran. Di
mana rasa kepeduliannya pada masyarakat," ujar Nofrizon.
Pengadaan mobil dinas
tak urgen sama sekali. Karena tu bukan kebutuhan mendesak.