parboaboa

Apa itu Simbiosis Komensalisme? Berikut Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contohnya

Ziaggi | Sains | 15-12-2023

Simbiosis komensalisme (Foto: Pixabay/meinig)

PARBOABOA – Simbiosis merupakan hubungan antara dua mahkluk hidup yang berbeda. Setiap makhluk hidup, tentu akan saling keterikatan dengan makhluk hidup yang lain.

Secara umum, simbiosis dapat diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu simbiosis mutualisme, parasitisme, dan komensalisme. Salah satu jenisnya yang sangat menarik untuk dikulik adalah simbiosis komensalisme.

Dikutip dari buku yang berjudul Memahami Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4,5,6 SD karya Redaksi Kawan Pustaka, simbiosis komensalisme adalah hubungan antara dua mahkluk hidup, salah satu hewan diuntungkan dan hewan lainnya tidak dirugikan.

Dalam interaksi ini, satu pihak mendapat keuntungan, sementara pihak yang lainnya tidak mendapatkan manfaat apapun.

Lantas, apa yang dimaksud dengan simbiosis komensalisme? Yuk, simak ulasan selengkapnya dalam artikel berikut ini!

Apa Itu Simbiosis Komensalisme?

(Foto: Pinterest/@NiallCorbet)

Secara umum, pengertian simbiosis komensalisme adalah jenis interaksi simbiosis di antara makhluk hidup yang terjadi di alam di mana satu organisme mendapatkan keuntungan sementara organisme lainnya tidak terpengaruh secara positif maupun negatif.

Dalam hubungan komensalisme, mahkluk hidup yang mendapat manfaat disebut komensal, sementara mahkluk hidup yang tidak mendapatkan dampak apapun disebut inang.

Komensal memanfaatkan inangnya untuk mendapatkan keuntungan tertentu, seperti tempat tinggal, nutrisi atau makanan tanpa memberikan manfaat atau merugikan inang secara langsung. Sementara itu, inang tidak memperoleh manfaat ataupun kerugian dari interaksi tersebut.

Dikutip dari buku yang berjudul Intisari IPA Biologi SMP karya Rosa Herlina, S.Si, arti simbiosis komensalisme adalah interaksi antara dua organisme atau lebih yang menguntungkan salah satunya dan tidak memberikan dampak kerugian pada inangnya.

Hubungan ini bersifat saling menguntungkan bagi satu pihak tanpa membahayakan atau memberikan dampak negatif pada pihak yang lain.

Penting untuk diketahui bahwa interaksi komensalisme bersifat fakultatif, yang berarti organisme komensal dapat hidup mandiri tanpa keberadaan inang.

Selain itu, hubungan komensalisme dapat bersifat sementara, tidak bersifat permanen atau mengakar dalam jangka waktu yang sangat panjang.

Ciri-Ciri Simbiosis Komensalisme

(Foto: Pinterest/@AquaVentureMalta)

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri simbiosis komensalisme dalam sebuah ekosistem, di antaranya:

1. Hanya ada satu yang diuntungkan

Dalam komensalisme, hanya satu organisme yang memperoleh manfaat atau keuntungan dari hubungan tersebut.

Misalnya, organisme tersebut dapat mendapatkan perlindungan, tempat tinggal, atau sumber makanan dari organisme lain.

2. Organisme lain tidak dirugikan atau tidak diuntungkan

Organisme yang memberikan keuntungan tersebut tidak merasakan dampak positif atau negatif yang signifikan dari interaksi tersebut.

Dengan kata lain, mereka akan hidup normal tanpa adanya efek yang terlihat dari kehadiran organisme lain.

3. Hubungan yang bersifat sepihak

Komensalisme sangat bersifat sepihak, di mana hanya ada satu spesies atau organisme yang mendapatkan keuntungan.

Spesies yang memberikan keuntungan tidak mendapatkan keuntungan apa pun atau terpengaruh oleh keberadaan spesies lain.

4. Tidak ada ketergantungan

Spesies atau organisme yang memberikan keuntungan tidak akan bergantung pada spesies lain tersebut untuk kelangsungan hidupnya.

Mereka dapat hidup dan berkembang biak secara mandiri tanpa adanya hubungan yang erat dengan spesies lain.

5. Biasanya terjadi pada dua organisme yang berasal dari jenis yang sama

Komensalisme biasanya terjadi di antara organisme yang termasuk dalam kingdom yang sama. Contohnya, interaksi antara hewan dengan hewan, manusia dengan manusia, atau tumbuhan dengan tumbuhan.

Contoh Simbiosis Komensalisme

(Foto: Pinterest/@flickr)

Interaksi makhluk hidup umumnya saling memengaruhi satu sama lain. Beberapa contoh simbiosis komensalisme adalah sebagai berikut:

1. Bunga Rafflesia dan Akar Pohon

Salah satu contoh interaksi antar makhluk hidup yang menunjukkan terjadinya simbiosis komensalisme yaitu bunga refflesia dan akar pohon.

Bunga rafflesia mendapatkan tempat tinggal dengan menempel pada akar pohon, sehingga bunga rafflesia dapat terus hidup.

Tetapi, sifat bunga rafflesia berbeda dengan tumbuhan lain yang menempel pada inangnya. Biasanya tumbuhan lain yang menempel pada inang akan mencari makan atau mengambil sumber makanan dari inangnya.

Namun, hal ini tidak terjadi pada bunga rafflesia. Sehingga kehadiran bunga rafflesia pada akar pohon tidak mengganggu keberlangsungan hidup pohon tersebut.

2. Ikan Remora dan Ikan Hiu

Ikan remora melekat pada tubuh hiu dan mendapatkan sisa makanan dari hasil buruan ikan hiu tanpa memberikan dampak apapun kepada ikan hiu.

Selain mendapatkan keuntungan berupa makanan, ikan remora juga mendapatkan manfaat perlindungan dari gangguan ikan pemangsa yang memiliki ukuran lebih besar.

Kehadiran ikan remora yang melekat dianggap tidak mengganggu maupun merugikan ikan hiu. Oleh karena itu, ikan hiu juga tidak akan menyerang atau berusaha menyingkirkan ikan remora yang menempel pada tubuhnya.

3. Cacing Pipih dan Kepiting

Salah satu contoh simbiosis komensalisme adalah interaksi cacing pipih dan kepiting. Keduanya berinteraksi ketika cacing pipih menempel pada tubuh kepiting.

Cacing pipih berdiam diri dan menempel pada kepiting untuk mendapatkan sumber makanan. Meskipun demikian, cacing pipih bukanlah parasit karena tidak mengambil sumber makanan dan tidak menimbulkan kerugian atau keuntungan bagi kepiting yang di tumpangi.

4. Udang dan Teripang

Udang biasanya akan menempel pada teripang atau timun laut. Mereka bukan menempel pada timun laut untuk mendapatkan tumpangan, tetapi untuk memanfaatkan sisa-sisa makanan yang terdapat pada timun laut.

Simbiosis yang terjadi pada kedua makhluk hidup ini mirip dengan ikan remora yang hidup bersama dengan ikan hiu.

Udang memperoleh manfaat dari mendapatkan sisa makanan dari teripang atau timun laut. Sementara teripang yang ditempeli udang tidak akan merasakan dampak atau terganggu ketika udang memakan sisa makanan yang ada pada tubuhnya.

5. Tumbuhan Sirih dan Inangnya

Tumbuhan sirih merupakan tumbuhan yang dikenal selalu tumbuh mengikuti tanaman yang menjadi inangnya. Karena tumbuhan sirih memerlukan sinar matahari untuk melakukan proses fotosintesis.

Dengan melekat pada tumbuhan inang, tumbuhan sirih mendapatkan manfaat berupa tempat tinggal dan akses sinar matahari, sementara tumbuhan inangnya tidak akan merasakan dampak atau kerugian apapun.

6. Bakteri Pembusuk dan Usus Manusia

Simbiosis komensalisme yang terdapat pada tubuh manusia adalah interaksi bakteri pembusuk yang ada pada usus manusia. Bakteri ini mengambil zat-zat makanan yang sudah tidak dicerna oleh tubuh manusia.

Keuntungan akan didapat oleh bakteri pembusuk karena berhasil mendapatkan serapan zat-zat makanan yang sudah tidak dicerna, sementara manusia tidak mendapatkan dampak apapun, baik berupa keuntungan maupun kerugian.

7. Tanaman Anggrek dan Pohon Mangga

Tumbuhan anggrek dapat tumbuh menempel pada pohon mangga sebagai tempat tinggal dan untuk mendapatkan paparan sinar matahari.

Tanaman anggrek mendapatkan keuntungan, karena paparan sinar matahari dan zat lainnya dapat membantu tanaman anggrek untuk melakukan proses fotosintesis.

Sedangkan, pertumbuhan pohon mangga tidak akan terganggu ketika hidup berdampingan dengan tanaman anggrek.

8. Ikan Gobi dan Bulu Babi

Ikan gobi merupakan spesies ikan yang memiliki sirip kecil atau sedang. Dikarenakan ukurannya yang relatif kecil, ikan gobi cenderung berlindung di antara celah-celah bulu babi.

Sebagai informasi tambahan, bulu babi merupakan hewan beracun yang dimanfaatkan oleh ikan gobi sebagai tempat perlindungan dari mangsa atau musuhnya.

9. Tumbuhan Paku dan Jati

Tumbuhan paku dapat menempel pada pohon jati sebagai tempat tinggal dan untuk mendapatkan paparan sinar matahari.

Meski begitu, pohon jati tidak mendapatkan dampak apapun dengan keberadaan tumbuhan paku.

10. Ikan Nemo dan Anemon Laut

Selanjutnya, contoh simbiosis komensalisme terjadi antara ikan nemo dan anemon laut. Ikan nemo akan memperoleh keuntungan, karena menjadikan anemon laut sebagai rumah, tempat tinggal, atau tempat berlindung dari pemangsa atau ancaman yang lain.

Keberadaan ikan nemo yang tinggal di anemon laut tidak akan berdampak bagi anemon laut, karena anemon laut tidak mengalami keuntungan maupun kerugian ketika menjadi tempat berlindung bagi ikan nemo.

11. Kalajengking Semu dengan Mamalia dan Serangga

Pseudoscorpion atau dikenal sebagai kalajengking semu merupakan hewan yang menyerupai kalajengking, namun tidak mempunyai penyengat.

Kalajengking semu sering kali ditemui sedang menempel pada bulu mamalia maupun kaki atau sayap serangga seperti kumbang.

Dengan menempel pada kaki atau sayap serangga, kalajengking semu mampu melindungi diri dari serangan pemangsa. Di sisi lain, berkat ukurannya yang kecil, keberadaan pseudoscorpion tidak mengganggu hewan inangnya.

12. Sapi dan Burung Ergat

Saat sapi sedang mengaduk-aduk lumpur dan tanah, akan muncul beberapa serangga dan hewan-hewan kecil dari balik tanah berlumpur.

Burung egret yang hinggap di atas sapi akan memakan serangga serta hewan-hewan kecil lainnya dari balik tanah yang sudah digarap sapi tersebut.

Dari interaksi tersebut, sapi tidak mendapatkan keuntungan dan tidak akan dirugikan oleh keberadaan burung egret ini.

13. Burung Hantu dan Pohon Berkayu

Burung hantu mampu bersarang di rongga-rongga alami pohon dan di sela cabang pohon. Terkadang, burung hantu juga mendiami sarang elang atau gagak yang sudah ditinggalkan di sela cabang pohon.

Kebiasaan burung hantu ini memberikan keuntungan bagi dirinya, karena mendapatkan tempat berlindung yang nyaman, tanpa menimbulkan kerugian bagi pohon yang menjadi tempat burung hantu tinggal.

14. Protozoa dan Rayap

Protozoa adalah organisme uniseluler yang hidup secara independen atau dalam bentuk kelompok maupun koloni.

Biasanya, protozoa dilengkapi dengan flagel dan hidup di saluran pencernaan rayap untuk mencerna selulosa dari kayu yang dikonsumsi oleh rayap.

Molekul karbohidrat akan diubah oleh protozoa menjadi molekul yang lebih sederhana, sehingga lebih mudah dicerna oleh rayap.

Interaksi antara kedua makhluk ini dapat memberikan keuntungan bagi protozoa, karena mereka mendapat perlindungan di dalam tubuh rayap dan memanfaatkan sisa-sisa makanan rayap.

Dari interaksi tersebut, rayap tidak mendapatkan keuntungan dan tidak akan dirugikan oleh keberadaan protozoa di dalam tubuhnya.

15. Burung dan Pohon

Contoh dari simbiosis komensalisme yang terakhir adalah burung dan pohon. Burung dapat hinggap dan menggunakan dahan-dahan pohon sebagai lokasi untuk membuat sarang.

Ranting kecil pohon dan daunnya juga dapat digunakan sebagai material untuk sarang. Pohon yang dihuni oleh burung umumnya tidak mengalami keuntungan dan kerugian karena keberadaan burung.

Demikian penjelasan tentang apa itu simbiosis komensalisme, lengkap dengan pengertian, ciri-ciri, dan contohnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor : Juni

Tag : #simbiosis    #simbiosis komensalisme    #sains    #komensalisme    #contoh simbiosis komensalisme   

BACA JUGA

BERITA TERBARU