Dihantam Topan Shaheen, 9 Orang Tewas di Oman dan Iran

PARBOABOA, Muscat - Oman dan Iran diterjang topan tropis Shaheen berkecepatan hingga 116 km/jam pada Minggu (3/10). Sedikitnya ada 9 orang tewas saat topan itu menghantam sebagian dari garis pantai Oman dan Iran.

Dilansir dari AFP, Senin (4/10), dari 9 orang korban itu 3 di antaranya ditemukan di Ibu Kota Oman, Muscat. Ketiga orang itu dua tewas akibat tanah longsor dan seorang anak akibat banjir bandang.

"Tim penyelamat menarik mayat dua pekerja Asia dari rumah mereka yang terkena tanah longsor di kawasan industri Rusayl di Provinsi Muscat," kata Komite Nasional untuk Manajemen Darurat (NCEM) Oman.

Sementara 6 orang tewas lainnya ditemukan di Pelabuhan Chabahar, provinsi tenggara Sistan-Baluchestan, Iran. Kondisi infrastruktur hingga listrik pun terdampak akibat bencana ini.

"Infrastruktur, termasuk fasilitas listrik dan jalan, rusak," kata gubernur provinsi Hossein Modarres-Khiabani kepada kantor berita resmi Iran, IRNA.

Beberapa wilayah pesisir timur UEA akan terpengaruh mulai Minggu hingga Selasa (5/10). Badan bantuan di Al-Amerat telah menerima beberapa keluarga yang terkena dampak Topan Shaheen.

Otoritas bandara kesultanan mengumumkan di akun twitternya, Oman menunda dan menjadwal ulang penerbangan ke dan dari bandara ibukota Muscat hingga Minggu (3/10) malam atau sampai pemberitahuan lebih lanjut karena badai.

Shaheen, yang telah ditingkatkan menjadi topan membawa kecepatan angin hingga 116 km per jam juga diikuti curah hujan yang sangat deras dan banjir bandang.

Pemerintah Muscat, Al Batinah Utara dan Selatan, Al Buraimi dan Al Sharqiya Selatan diperkirakan akan terkena dampak paling parah. Sedangkan kondisi laut di dan sekitar Al Sharqiya Selatan juga akan memburuk.

Otoritas sipil Oman memperingatkan gelombang bisa setinggi 12 meter. UEA, yang berbatasan dengan Oman, mengeluarkan peringatan serupa, menyerukan penduduk untuk menghindari pantai dan daerah pesisir.

"Warga dilarang mengunjungi pantai, lembah, dan dataran rendah selama kondisi cuaca mendatang," kata Otoritas Nasional, Darurat, Krisis, dan Manajemen Bencana UEA (NCEMA).