PARBOABOA – Setelah mundurnya Joe Biden dari pencalonan Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024, Kamala Harris sebagai Wakil Presiden menjadi sorotan publik.
Joe Biden menuliskan unggahan di platform media sosial X bahwa keputusannya muncul demi kepentingan negara dan partai Demokrat.
Kemudian, Joe Biden menyampaikan dukungan ke Kamala Harris untuk menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat dalam pemilihan Presiden tanggal 5 November 2024 mendatang.
Banyak pertanyaan yang muncul terkait kebijakan dan isu krusial yang dihadapi negara adidaya itu, khususnya terkait agresi Israel ke Palestina.
Diketahui, Kamala Harris dengan tegas mendukung agresi Israel ke Palestina. Namun, ia juga merupakan salah satu pejabat di Amerika Serikat yang menyebut “gencatan senjata” saat menyerukan akhir dari pertumpahan darah di Jalur Gaza.
Dikutip dari laman Al Jazeera, Selasa (23/07/2024) pada bulan Maret lalu, Kamala Harris mengatakan besarnya skala penderitaan di Gaza maka seharusnya ada gencatan senjata segera setidaknya selama enam minggu ke depan.
Kamala Harris juga meminta Israel untuk berbuat lebih banyak guna memastikan pengiriman bantuan. Termasuk membuka jalur penyeberangan darat ke Gaza, Palestina.
Dalam kesempatan berbeda di bulan yang sama, salah satu pejabat melaporkan bahwa Kamala Harris akan mengambil sikap lebih tegas kepada Israel jika diberi kesempatan oleh Gedung Putih.
“Saya pikir Kamala Harris sudah meminta gencatan senjata sejak lama,” ujar pejabat itu.
Bahkan, Kamala Harris juga mendukung penuh solusi dua negara (two state solution) sebagai konflik Israel-Palestina.
Solusi dua negara menyepakati pembentukan dua negara yang berdampingan, damai, berdaulat dan saling menghormati.
Dikutip dari The Jerusalem Post, saat ditanyakan apakah solusi dua negara bisa tercapai, Kamala Harris menjawabnya singkat, iya.
“Saya yakin itu bisa tercapai, tetapi kita harus menempatkan diskusi ini dalam konteksnya,” ujar Kamala Harris.
Akan tetapi, di depan publik Kamala Harris selalu menekankan bahwa dia sejalan dengan Presiden Joe Biden.
Dipahami, sepanjang karier politiknya, Kamala Harris juga terlihat tidak gentar dalam mendukung setiap tindakan Israel.
Misalnya pada tahun 2017, Kamala Harris sebagai senator mengutuk resolusi Dewan Keamanan PBB. Resolusi itu mengecam pemukiman ilegal Israel di Tepi Barat.
Di tahun yang sama, Kamala Harris juga mengatakan bahwa ia memiliki hubungan yang dalam dengan Israel.
Dalam konferensi AIPAC (Komite Urusan Publik Amerika-Israel), Kamala Harris menyatakan bahwa ia tumbuh besar di San Francisco Bay Area. Ia mengingat betul kotak-kota Jewish National Fund yang digunakan untuk mengumpulkan sumbangan guna menanam pohon bagi Israel.
Diketahui, AIPAC merupakan organisasi pelobi dan penyokong di Amerika Serikat untuk Israel. Organisasi ini juga disebut sebagai kelompok lobi yang mengadvokasi kebijakan pro-Israel ke cabang legislatif dan eksekutif AS.
Editor: Fika
