Anak Didik Rossi Kompak Pakai Helm yang pernah dipakai The Doctor

PARBOABOA – Sebagai penghormatan kepada Valentino Rossi saat melakoni balapan terakhirnya. Para anak didik Valentino Rossi di VR46 Academy mengenakan helem duplikat seperti yang pernah dikenakan The Doctor.

Para murid Rossi itu kompak mengenakan duplikat helem dari model yang pernah dikenakan Rossi saat melakoni balapannya di MotoGP. Hal itu dilakukan mereka sebagai tribute terhadap gurunya itu.

Rossi memang mendirikan akademi balap yang dinamakan VR46 Academy. Sekolah balap motor ini sudah menelurkan banyak pebalap berbakat di ajang balap motor saat ini. Untuk ajang GP di musim 2021, sebanyak sembilan pebalap VR46 Academy di berbagai kelas, baik dari Moto3, Moto2, dan MotoGP.

Francesco Bagnaia secara khusus mengenakan helm yang dipakai Rossi saat menjuarai MotoGP 2004 dimana musim itu menjadi kala pertama Rossi naik podium setelah meninggalkan Honda dan bergabung ke Yamaha. Tidak ketinggalan Luca Marini yang juga adik tiri Rossi yang menggunakan helm The Doctor musim 2008. Kemudian Franco Morbidelli juga memakai helm 'Peace and Love' yang dipakai Rossi di 1999.

Di kelas Moto2, Marco Bezzecchi menggunakan helem dengan tulisan Sole Luna yang dipakai Rossi sedari musim 2003 hingga 2005. Celestino Vietti memakai helm replika Rossi yang digunakan di sesi tes musim dingin 2005. Stefano Manzi memakai helm debut Rossi di balap motor dunia pada 1996, saat masih memperkuat Aprilia-AGV.

Anak didik Rossi yang berkompetisi di kelas Moto3 juga melakukan hal serupa. Andrea Migno mengenakan helm Rossi di musim 2001. Lalu ada Alberto Surra yang mengenakan helm Rossi di musim 2020 dengan slogan 'Sole Luna' . Ada juga Niccolo Antonelli yang memakai helm Rossi saat di Laguna Secca di musima 2005.

Di GP Valencia sendiri Valentino Rossi finis urutan ke-10 sementara Pecco Bagnaia ada di podium utama.

Karir Rossi selama melakoni balapan motor selama 26 tahun terbilang sangat sukses. Dia sudah merintisnya sejak kelas 125cc, 250cc, hingga 500cc/MotoGP. Hasilnya dia berhasil meraih sembilan gelar juara dunia, termasuk tujuh di kelas primer.