Apa Itu Booting? Ini Pengertian, Jenis, dan Fungsinya

Apa Itu Booting (Foto: winpoin)

PARBOABOA - Banyak pengguna komputer atau laptop yang tidak tahu arti dari istilah booting. Supaya kamu mengetahui pengertiannya, maka Parboaboa.com akan menjelaskannya di bawah ini.

Mungkin, kamu sudah tidak asing lagi mengenai istilah booting. Namun, kamu tidak tahu apa arti sebenarnya dari booting dan mengapa proses tersebut dinamakan dengan booting.

Istilah booting juga merupakan ilmu dasar bagi kamu yang sedang mempelajari komputer. Jadi, sangat penting untuk mengetahui pengertian, fungsi, dan jenisnya. Biar makin paham, langsung simak ulasan di bawah ini ya.

Pengertian Booting

Dilansir dari Tech Target, proses booting atau yang biasa disebut dengan boot up atau start up, adalah proses di mana sebuah komputer memuat ulang kembali dari awal dan masuk ke sistem operasi.

Booting dapat dilakukan baik melalui perangkat keras dengan menekan tombol start atau dengan memberikan perintah ke perangkat lunak.

Adapun contoh-contoh perangkat boot yang memuat sistem operasi adalah hard drive, floppy diskdrive, CD drive, dan lain sebagainya.

Fungsi Booting

Fungsi dari booting adalah memeriksa semua hardware (perangkat keras) dan perangkat lunak (software) pada sistem komputer. Semua file yang tersimpan didalam chip ROM akan dimuat untuk menjalankan sistem selama proses booting berlangsung.

Lebih jelasnya, selama proses booting, sistem akan membaca semua informasi dari file tersebut yang disimpan ke dalam chip ROM kemudian chip ROM akan membaca semua instruksi yang tersimpan didalam file tersebut. Setelah itu, barulah semua informasi pada sistem akan ditampilkan.

Adapun tahapan awal dari proses booting yang dilakukan oleh sistem operasi adalah bootstraploader yang berfungsi untuk memeriksa atau melacak semua I/O (input dan output) yang tersambung dengan komputer.

Jenis-jenis Booting

Setelah pembahasan mengenai pengertian dan fungsi proses booting, sekarang Parboaboa akan menjelaskan tentang jenis-jenisbooting.

Ada lima macam booting yaitu cold booting, warm booting, soft booting, hard booting, dan rebooting.

Berikut dibawah ini penjelasan dari jenis-jenis booting tersebut.

1. Cold booting

Proses booting ini terjadi ketika komputer yang mati dihidupkan dengan prosedur yang normal. Pada proses ini, arus listrik akan mengali ke komponen komputer yang sebelumnya dingin (belum dialiri arus listrik) guna menghidupkan komputer. Singkatnya, cold booting ini sama dengan menghidupkan komputer dari awal seperti biasanya.

Disebut sebagai cold booting karena proses booting dimulai dari komponen komputer yang belum dialiri arus listrik sehingga keadaannya dingin.

2. Warm booting

Proses booting ini terjadi ketika komputer yang menyala dihidupkan kembali untuk tujuan tertentu.

Komputer dialiri arus listrik kembali setalah arus listrik dimatikan untuk sementara waktu dengan tujuan untuk menghidupkan komputer kembali dari awal.

Disebut sebagai warm booting karena proses ini terjadi setelah komputer berada dalam keadaan menyala atau semua komponen komputer sudah dialiri listrik sehingga suhu komponen komputer tersebut menjadi lebih hangat (tidak sampai panas).

Biasanya, warm booting ini terjadi karena pengguna ingin mengatur ulang sistem yang disebabkan oleh program yang rusak/crash ataupun alasan lainnya. Misalnya, Anda ingin memeriksa sektor hard disk drive.

3. Soft Booting

Proses soft booting dengan warm booting cukup mirip, yatu terjadi setelah semua komponen komputer dialiri arus listrik (aktif). Hanya saja, proses booting ini dikendalikan oleh sistem secara otomatis dan bukan karena kerusakan program.

Sebagai contoh, Anda melakukan perubahan pada pengaturan BIOS seperti keamanan atau optimasi.

Agar perubahan Anda dapat dijalankan maka harus disimpan terlebih dahulu. Setelah itu, komputer akan melakukan restart secara otomatis yang disebut sebagai soft booting.

4. Hard Booting

Proses booting ini biasanya terjadi karena komputer tidak merespon atau diam dalam waktu yang lama alias nge-hang. Sehingga, Anda terpaksa me-restart nya secara terpaksa dengan menekan tombol “Reset” (pada komputer). Pada komputer terdapat dua tombol yaitu “Power” dan “Reset”.

Berbeda dengan tombol “Power” yang jika ditekan lama akan membuat komputer Anda mati, tombol “Reset” akan melakukan reboot atau restart secara paksa.

Perlu Anda ketahui, menekan tombol power untuk melakukan “force shutdown” dapat membahayakan kesehatan hard disk drive Anda.

Pada laptop, untuk melakukan restart secara paksa, Anda dapat menekan tombol CTRL + ALT + DEL pada keyboard secara bersamaan lalu tekan dan tahan tombol CTRL sambil mengklik tombol shutdown pada layar secara bersamaan. Klik OK ketika layar konfirmasi tampil.

5. Rebooting

Rebooting artinya mengulang sistem kembali ke awal. Rebooting memiliki kesamaan dengan warm booting, soft booting, dan hard booting yaitu sama-sama terjadi setelah semua komponen komputer dialiri arus listrik (aktif).

Beberapa penyebab terjadinya rebooting diantaranya adalah karena sistem tidak merespon, terjadi perubahan pengaturan dari sistem operasi (OS) yang digunakan, dan yang lainnya.

Nah, itulah tadi penjelasan mengenai apa itu booting, manfaat, dan jenis-jenisnya. Semoga informasi tersebut dapat menambah wawasan kamu!

Editor: Lamsari Gulo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS