Memahami Apa itu Deflasi dan Dampaknya Bagi Perekonomian Negara, Lengkap Contoh serta Cara Mengatasinya

Deflasi Adalah (Foto:Parboaboa/Ester)

PARBOABOA - Saat membicarakan perekonomian suatu negara, kita tentu sering teringat dengan kata "inflasi" yang identik dengan hal berbau ekonomi. Namun, tahukah kamu bahwa ada satu kata lagi yang juga berkaitan dengan dunia pasar, yaitu "deflasi"?

Apa itu deflasi? Deflasi adalah kebalikan dari inflasi, yaitu terjadinya penurunan umum dalam tingkat harga barang dan jasa dalam jangka waktu tertentu.

Hal ini berarti, seiring berjalannya waktu, uang kita bisa membeli lebih banyak barang dan jasa karena harganya lebih rendah.

Deflasi bisa terjadi ketika permintaan konsumen menurun atau ketika produksi lebih efisien sehingga harga-harga turun.

Namun, meskipun terdengar menguntungkan, situasi ini sebenarnya dapat membawa resiko serius bagi perekonomian.

Salah satu risiko utama dari terjadinya deflasi adalah meningkatnya nilai riil dari hutang.

Dalam periode ini, meskipun jumlah utang tetap sama, nilai uang yang harus dibayar oleh individu atau perusahaan bisa lebih tinggi secara riil karena daya beli uang meningkat.

Lalu, apa dampak lain yang bisa terjadi akibat deflasi ini? Dan, bagaimana cara mengatasinya agar tidak mempengaruhi perekonomian suatu negara?

Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut, kali ini Parboaboa telah menjelaskan definisi, dampak, dan cara mengatasi deflasi yang diambil dari berbagai sumber terpercaya. Yuk, simak untuk menambah wawasanmu seputar dunia perekonomian.

Pengertian Deflasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deflasi adalah penurunan nilai mata uang, terutama dengan mengurangi jumlah uang kertas beredar, dengan tujuan mengembalikan daya beli yang telah menurun.

Secara umum, deflasi bisa didefinisikan sebagai suatu kondisi di mana tingkat harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian mengalami penurunan secara terus-menerus.

Dalam konteks ini, daya beli uang meningkat seiring dengan turunnya harga-harga.

Deflasi dapat terjadi karena berbagai faktor, termasuk penurunan permintaan konsumen, peningkatan produktivitas, atau pengurangan biaya produksi.

Meskipun pada pandangan awal mungkin terdengar menguntungkan, deflasi adalah situasi yang sebenarnya memiliki dampak yang kompleks dan serius pada perekonomian suatu negara.

Oleh karena itu, pemerintah dan bank sentral sering mengambil langkah-langkah untuk mengatasi deflasi dan mencegah dampak negatif yang lebih luas terhadap perekonomian.

Jenis Deflasi

Sebagai salah satu permasalahan ekonomi, deflasi memiliki 2 jenis berbeda, sebagaimana dirangkum dari laman resmi Biro Administrasi Mutu Akademik dan Informasi, Universitas Medan Area, yakni:

1. Deflasi Strategis

Deflasi strategis merupakan kondisi yang sengaja dihadirkan oleh pemerintah atau otoritas ekonomi sebagai bagian dari strategi ekonomi yang lebih besar.

Tujuan utama dari jenis ini bisa bervariasi, tetapi seringkali melibatkan kebijakan untuk mengurangi inflasi, mengatasi masalah utang publik, atau meningkatkan daya beli konsumen dalam jangka panjang.

Pengimplementasiannya bisa melalui berbagai kebijakan moneter dan fiskal, termasuk menaikkan suku bunga, mengurangi pengeluaran pemerintah, atau mengurangi jumlah uang yang beredar dalam ekonomi.

2. Deflasi Peredaran

Deflasi peredaran merupakan sebuah kondisi di mana jumlah uang yang beredar dalam suatu perekonomian mengalami penurunan.

Dalam situasi ini, uang tunai dan uang giral (seperti deposito bank) berkurang dalam jumlah yang signifikan.

Hal ini bisa terjadi karena berbagai faktor, termasuk penurunan kepercayaan masyarakat terhadap sistem keuangan, penarikan dana besar-besaran dari bank, atau kebijakan moneter yang ketat dari bank sentral.

Dampak dari deflasi peredaran bisa sangat serius. Penurunan jumlah uang beredar dapat mengakibatkan penurunan daya beli konsumen, karena masyarakat memiliki akses yang lebih terbatas terhadap uang.

Perusahaan juga mungkin kesulitan mendapatkan pendanaan, yang dapat menghambat investasi dan pertumbuhan ekonomi.

Oleh karena itu, bank sentral dan pemerintah harus mengambil langkah-langkah yang bijaksana untuk mencegah dan mengatasinya, termasuk penyesuaian kebijakan moneter dan intervensi keuangan yang diperlukan.

Penyebab Deflasi

Penyebab deflasi bisa bervariasi dan kompleks, dan memahaminya adalah kunci untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Mengutip dari laman resmi Kementerian Keuangan Republik Indonesia, beberapa penyebab deflasi adalah, adanya penurunan jumlah uang yang beredar di masyarakat, perlambatan kegiatan ekonomi, dan berkurangnya minat masyarakat terhadap barang produksi.

Selain itu, situasi ini juga bisa terjadi karena beberapa faktor lain, seperti:

1. Penurunan Investasi Perusahaan

Jika perusahaan menghadapi penurunan penjualan atau keuntungan, mereka mungkin mengurangi investasi dalam produksi atau pengembangan produk baru.

Ini dapat mengakibatkan penurunan permintaan untuk faktor produksi dan penurunan harga.

2. Penurunan Biaya Produksi

Jika biaya produksi turun, misalnya karena penurunan harga bahan baku atau efisiensi dalam proses produksi, perusahaan cenderung menurunkan harga barang dan jasa mereka.

Kondisi ini adalah contoh deflasi yang disebabkan oleh penurunan biaya produksi.

3. Deflasi Teknologi

Siapa sangka, ternyata salah satu faktor penyebab deflasi adalah perkembangan teknologi.

Inovasi teknologi yang cepat kadang-kadang menghasilkan barang dan layanan yang lebih efisien dan murah. Misalnya, perkembangan teknologi produksi massal atau otomatisasi dapat menyebabkan penurunan harga produk, menciptakan deflasi.

4. Kebijakan Deflasi dari Bank Sentral

Bank sentral suatu negara mungkin mengadopsi kebijakan moneter yang ketat, dengan menaikkan suku bunga atau mengurangi suplai uang beredar.

Tindakan ini bertujuan mengurangi inflasi, tetapi jika berlebihan, dapat menghasilkan deflasi.

5. Penurunan Harga Minyak atau Komoditas

Negara-negara yang sangat tergantung pada ekspor minyak atau komoditas lainnya juga bisa mengalami deflasi ketika harga-harga komoditas tersebut turun tajam di pasar global.

6. Penyusutan Barang yang Cepat

Dalam industri teknologi, barang-barang elektronik seringkali mengalami penyusutan harga yang cepat karena inovasi dan perubahan teknologi. Ini bisa mengakibatkan deflasi dalam sektor-sektor tertentu.

7. Penurunan Permintaan Konsumen

Ketika konsumen mengurangi pembelian mereka karena faktor-faktor seperti ketidakpastian ekonomi, penurunan pendapatan, atau kurangnya kepercayaan dalam masa depan.

Hal ini dapat menyebabkan penurunan permintaan dan penurunan harga barang dan jasa.

Dampak Deflasi

Dilihat dari definisinya, bisa disimpulkan deflasi adalah salah satu permasalahan yang membawa berbagai dampak pada perekonomian suatu negara.  Apa sajakah dampaknya itu? Simak selengkapnya di bawah ini.

Dampak Positif Deflasi

Beberapa dampak positif dari deflasi adalah:

a. Daya Beli Meningkat

Dilansir dari laman resmi OCBC NISP, dalam lingkungan deflasi, uang memiliki nilai lebih, sehingga konsumen dapat membeli lebih banyak barang dan jasa dengan uang yang sama.

b. Peningkatan Tabungan

Deflasi juga dapat mendorong kebiasaan menabung karena uang akan memiliki daya beli yang lebih besar di masa depan.

c. Efisiensi Perekonomian

Situasi ini dapat memicu efisiensi dalam bisnis dan mengurangi biaya produksi, yang pada gilirannya dapat meningkatkan daya saing perusahaan.

Dampak Negatif Deflasi

Kondisi ekonom ini juga tak lepas dari pengaruh buruk bagi dunia pasar suatu negara. Adapun beberapa dampak negatif deflasi adalah:

a. Pengangguran Meningkat

Salah satu dampak negatif deflasi adalah menyebabkan penurunan permintaan akan barang dan jasa, yang dapat mendorong perusahaan untuk memangkas biaya melalui pemutusan hubungan kerja.

b. Utang Meningkat

Utang yang diambil dalam periode inflasi mungkin menjadi lebih sulit untuk dilunasi karena pendapatan turun relatif terhadap nilai utang.

c. Investasi Berkurang

Perusahaan mungkin cenderung mengurangi investasi karena harga-harga dan keuntungan turun, yang dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.

d. Siklus Penurunan Ekonomi

Deflasi yang parah dapat memicu siklus penurunan ekonomi yang sulit untuk dikeluarkan, dengan konsumen menunda pembelian dalam harapan harga yang lebih rendah di masa mendatang.

Cara Mengatasi Dampak Negatif Deflasi

Dalam meminimalisir atau bahkan mencegah terjadinya dampak negatif dari situasi ini, kebijakan moneter yang diterapkan pada masa deflasi adalah memulai memotong suku bunga, menaikkan cash ratio, maupun hal-hal serupa lainnya.

Selain itu, beberapa cara mengatasi deflasi yang bisa dilakukan untuk mengatasinya, sebagaimana dirangkum dari berbagai sumber terpercaya, yaitu:

Kebijakan Moneter

Bank sentral dapat menurunkan suku bunga untuk merangsang belanja konsumen dan investasi perusahaan.

Meningkatkan likuiditas melalui pembelian aset keuangan.

Stimulus Fiskal

Salah satu kebijakan moneter untuk menekan deflasi adalah, pemerintah dapat meningkatkan pengeluaran untuk merangsang pertumbuhan ekonomi melalui proyek-proyek infrastruktur dan program kesejahteraan sosial.

Peningkatan Investasi

Memberikan insentif kepada perusahaan untuk meningkatkan investasi dapat menciptakan lapangan pekerjaan dan merangsang pertumbuhan ekonomi.

Edukasi dan Kesadaran

Meningkatkan edukasi keuangan untuk membantu konsumen mengelola keuangan mereka selama periode deflasi.

Dalam menghadapi deflasi, penting bagi pemerintah dan otoritas ekonomi untuk mengambil langkah-langkah yang tepat guna menjaga keseimbangan antara meningkatkan daya beli dan mencegah dampak negatif yang dapat mengancam stabilitas ekonomi negara.

Contoh Deflasi

Salah satu contoh yang paling terkenal dari situasi deflasi adalah Depresi Besar pada tahun 1930-an di Amerika Serikat.

Pada saat itu, ekonomi mengalami penurunan drastis dalam aktivitas perdagangan dan produksi.

Permintaan konsumen menurun tajam, yang menyebabkan penurunan harga secara umum. Harga saham, harga rumah, dan harga barang konsumsi turun dengan cepat.

Penurunan harga ini terjadi bersamaan dengan tingkat pengangguran yang tinggi, menyebabkan kondisi ekonomi yang sulit bagi banyak orang.

Pada era modern, Jepang juga mengalami deflasi selama dua dekade terakhir abad ke-20. Perekonomian Jepang mengalami periode deflasi yang panjang, di mana harga-harga umumnya turun atau stagnan.

Meskipun tampaknya paradoks, deflasi ini menciptakan ketidakpastian ekonomi, membuat konsumen menunda pembelian, dan memperlambat pertumbuhan ekonomi Jepang.

Dalam kedua contoh ini, deflasi menciptakan tantangan bagi perekonomian dengan mengurangi daya beli konsumen, menurunkan investasi perusahaan, dan meningkatkan tingkat pengangguran.

Itulah mengapa pemerintah dan bank sentral sering mengambil langkah-langkah untuk mengatasi deflasi, termasuk mengurangi suku bunga dan mengimplementasikan stimulus fiskal untuk merangsang aktivitas ekonomi.

Perbedaan Antara Deflasi dan Inflasi dalam Perekonomian

Inflasi dan deflasi adalah dua fenomena ekonomi yang berkaitan dengan perubahan tingkat harga dalam suatu perekonomian.

Meskipun keduanya melibatkan perubahan harga, mereka memiliki arti dan dampak yang berbeda dalam konteks ekonomi. Berikut adalah perbedaan utama antara deflasi dan inflasi:

  • Deflasi adalah penurunan umum dalam tingkat harga barang dan jasa dalam perekonomian selama periode waktu tertentu.
  • Dari arah perubahan harga, deflasi bisa melibatkan penurunan harga, sementara inflasi melibatkan kenaikan harga.
  • Dalam sisi pengaruh terhadap daya beli, deflasi adalah situasi yang meningkatkan daya beli uang, sementara inflasi menguranginya.
  • Perbedaan selanjutnya dari inflasi dan deflasi adalah, inflasi dapat mengurangi beban utang rill, sementara deflasi membuat utang lebih sulit untuk dilunasi.
  • Deflasi juga dapat mengurangi investasi karena perusahaan menghadapi penurunan keuntungan, sedangkan inflasi dapat mendorong investasi untuk mengatasi peningkatan biaya produksi.

Demikianlah penjelasan lengkap mengenai definisi dari apa itu deflasi, jenis,contoh, hingga dampak serta cara mengatasinya.

Deflasi bukan hanya sekedar penurunan harga, tetapi juga membawa dampak serius terhadap perekonomian dan kehidupan sehari-hari.

Dengan mengambil langkah-langkah yang tepat, negara dapat mengatasi deflasi dan menjaga stabilitas ekonomi, sehingga masyarakat dapat menghadapi masa depan dengan keyakinan.

Semoga artikel ini memberikan wawasan yang berguna tentang fenomena kompleks ini dalam dunia ekonomi.

Editor: Ester
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS