Gelombang Panas Melanda Spanyol, Suhu Mencapai 43 Derajat Celcius

PARBOABOA, Pematangsiantar - Gelombang panas saat ini dilaporkan tengah melanda Spanyol. Di beberapa wilayah suhu mencapai 43 derajat Celcius. 

Dilansir Reuters, Senin (13/6/2022), ini merupakan gelombang panas terburuk dalam 20 tahun terakhir dan justru terjadi di masa pramusim panas. 

Di lembah Guadalquivir, Kota Sevilla, dan wilayah selatan, suhu udara mencapai 42 derajat Celcius. Dan pada Minggu (12/6) gelombang panas meningkat hingga 43 derajat Celcius. 

Kantor meteorologi nasional Spanyol (AEMET), melaporkan, kota Cordoba yang ada di dekat Sevilla juga mengalami kenaikan suhu yang cukup signifikan.

Sevilla pada Sabtu lalu dipadati oleh para pelancong yang rata-rata mengunjungi tempat-tempat bersejarah seperti Real Alcazar Palace dan Plaza de Espana. 

Banyak dari mereka yang kepanasan. Itu terbukti dari larisnya kipas angin yang dijajakan di sekitar lokas wisata. 

Awan dan udara panas dari Afrika Utara disebut sebagai pemicu melonjaknya suhu di Eropa. Angin kencang dan badai juga diprediksi akan terjadi di beberapa bagian Spanyol. 

AEMET mengatakan, gelombang panas yang menyesakkan dapat berlangsung di sebagian besar Spanyol hingga 15 Juni, atau enam hari sebelum musim panas secara resmi dimulai pada 21 Juni. 

Melalui Twitter, ahli meteorologi asal Skotlandia Scott Duncan mengatakan, gelombang panas juga terjadi di Portugal dan akan menyebar ke Prancis. 

"Gelombang panas yang sangat buruk datang, terutama untuk pertengahan Juni," katanya. Wilayah paling terdampak beberapa di antaranya adalah Andalusia di selatan, Extremadura di barat daya, Madrid dan Castilla La Mancha di tengah, serta Aragon di timur laut. 

Kementerian Kesehatan Spanyol mendesak warganya untuk meminum banyak air dan tinggal di tempat yang sejuk jika memungkinkan. Ia juga menyarankan masyarakat untuk mengurangi aktivitas fisik. 

Pada malam hari suhu masih sangat tinggi, tetap di atas 25 derajat Celcius. Para ilmuwan mengatakan bahwa gelombang panas cenderung menjadi lebih sering dan lebih intens di seluruh dunia, seiring dengan kenaikan suhu global. Dampaknya juga cenderung lebih luas.