parboaboa

Ini Deretan Teknologi yang Dikembangkan NASA untuk Astronot di Mars

Wanovy | Teknologi | 30-05-2022

Ilustrasi

PARBOABOA - Eksplorasi planet Mars kini tengah menjadi misi luar angkasa yang banyak disorot. NASA, selaku badan antariksa Amerika Serikat, pun ciptakan beberapa teknologi canggih untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para astronot yang mereka terbangkan.

Ada sejumlah teknologi yang dikembangkan NASA untuk mengirim astronot ke Mars, hal ini mungkin belum banyak diketahui banyak orang.

Dilansir dari laman resmi NASA, Jumat (27/5/2022), eksplorasi planet Mars sendiri, kini tengah menjadi misi luar angkasa yang banyak disorot.

NASA pun telah mengembangkan beberapa teknologi canggih untuk memastikan keamanan dan kenyamanan para astronot, agar misi bisa berjalan sesuai rencana.

Lantas, apa saja teknologi yang dikembangkan NASA untuk mengirim astronot ke Mars? Selengkapnya, simak informasi dibawah ini!

1. Roket yang sangat besar

Teknologi yang pertama tentu saja roket. Supaya para astronot bisa mengarungi ruang hampa sejauh 225 juta kilometer, NASA mengembangkan sistem roket pendorong pesawat ulang-alik bertenaga listrik nuklir dan panas nuklir.

Perbedaan dua teknologi tersebut terletak pada konsumsi daya dan juga tenaga dorong yang dimiliki.

Listrik dikenal lebih hemat tetapi lemah, sedangkan nuklir memakan daya yang lebih banyak namun punya daya dorong yang sangat besar.

2. Perisai Panas

Teknologi berikutnya adalah sebuah perisai udara panas yang bisa digunakan oleh astronot untuk mendaratkan pesawat mereka di permukaan Mars.

Sebagaimana diketahui, menembus atmosfer adalah tantangan tersendiri bagi para astronot dikarenakan besarnya perbedaan suhu antara ruang hampa dengan permukaan planet.

Supaya pesawat tidak terbakar sebelum mendarat, NASA mengembangkan perisai panas yang bisa diluncurkan sesuai kebutuhan.

3. Baju Astronot

Sebagaimana penjelajahan ruang tanpa oksigen, para astronot membutuhkan baju khusus yang menyimpan cadangan udara serta air.

Setelah bertahun-tahun terus diperbarui, kini NASA mulai berhasil menciptakan versi paripurna dari baju astronot mereka yang bernama XEMU.

Baju astronot ini nantinya akan memuat teknologi penyokong hidup yang lebih tahan lama dan juga sistem penyaring udara untuk atmosfer planet dengan kandungan karbondioksida tinggi.

4. Koneksi internet menggunakan laser

Mars adalah planet yang cukup jauh dari Bumi. Dalam jarak terdekatnya pun jaraknya masih 54.5 Juta kilometer. Tentu koneksi internet akan sangat parah di sana.

Laporan terbaru NASA terkait koneksi internet adalah tentang Mars rovers yang mengirimkan data dengan koneksi sebesar 2MB per detik.

Sementara di International Space Station, koneksi datanya sebesar 300 MB per detik. Tentu untuk mendarat dan melakukan navigasi di Mars, koneksi internet harus lebih cepat. NASA butuh sekitar 1 GB per detik.

Hal ini bisa dilakukan dengan menggunakan laser. Teknologi ini pun sudah melalui tahap uji coba sejak 2013 lalu.

Ketika itu, berbagai robot eksplorasi yang berada di Bulan dilaporkan mampu mengirim data dengan kecepatan 622 MB per detik. Pengembangan masih akan dilakukan untuk mencapai angka 1 GB per detik.

5. Laboratorium Berjalan

Menjadi tempat berlindung dari cuaca ekstrem Mars, NASA menciptakan sebuah laboratorium berjalan yang bisa menjadi markas astronot sekaligus tempat melakukan berbagai macam ujicoba.

Seperti kendaraan RV, laboratorium ini memuat teknologi penyokong hidup seperti penyaring udara, sistem sirkulasi air minum, dan tentu saja perisai panas yang mampu mengatur suhu interior laboratorium.

6.Pembangkit Listrik

Selayaknya tempat tinggal, tentu laboratorium berjalan yang disebutkan di atas membutuhkan sumber daya.

Untuk hal yang satu ini, NASA juga tengah mengembangkan pembangkit listrik bertenaga nuklir supaya segala kebutuhan para astronot bisa terpenuhi secara terus-menerus tanpa perlu mengandalkan iklim Mars yang tak menentu.

Demikianlah informasi seputar teknologi yang dikembangkan NASA untuk para astronot di Mars.

Editor : -

Tag : #nasa    #astronot    #mars    #teknologi    #antariksa   

BACA JUGA

BERITA TERBARU