PARBOABOA - Mungkin masih asing bagi kamu mendengar horok-horok? Horok-horok adalah makanan khas asli Jepara yang cukup langka dan sulit ditemukan di daerah lain. Makanan yang satu ini sudah populer sejak era gerakan tiga puluh September yang merupakan salah satu kekayaan kuliner dari kota kelahiran Raden Ajeng Kartini.
Sejak tahun 1930, horok-horok telah dikonsumsi dan menjadi makanan sampingan warga Jepara. Seiring berjalannya waktu, tepatnya pada tahun 1985, beberapa warga desa Bondo dan Kedung Penjalin mulai menjual horok-horok dengan dibungkus daun pisang yang terbuat dari kepalan tepung aren.
Mencari alternatif lain untuk memenuhi kebutuhan makan mereka dan menemukan horok-horok. Horok-horok sendiri terbuat dari tepung sagu yang dibentuk bulat dan diisi dengan gula merah, lalu dikukus hingga matang. Makanan ini kemudian dibungkus dengan daun pisang sehingga memiliki aroma khas dan dapat tahan lama.
Seiring berjalannya waktu, horok-horok menjadi semakin populer dan menjadi salah satu ikon kuliner dari Jepara. Pada tahun 2016, horok-horok bahkan mendapatkan penghargaan sebagai makanan khas terbaik di Jawa Tengah.
Warga Jepara menyebut horok-horok dengan sebutan ‘sego radio’ atau ‘nasi radio’. Sebutan tersebut muncul karena pada masa lalu, masyarakat Jepara tidak dapat makan nasi secara terbuka karena situasi yang tidak aman akibat kehadiran tentara Jepang.
Oleh karena itu, mereka memilih untuk makan horok-horok sebagai pengganti nasi. Ketika sedang makan, mereka bahkan menyembunyikan nasi di bawah horok-horok agar tidak ketahuan oleh tentara Jepang.
Horok-horok biasanya disajikan dengan lauk atau sayur seperti pecel, gulai, sate kikil, soto, maupun bakso. Selain itu, horok-horok juga dapat disajikan dalam bentuk bubur dengan tambahan campuran santan atau susu dan sedikit gula pasir.
Konon katanya, enak atau tidaknya makanan ini tergantung pada suasana hati si pembuat. Jika hati orang yang membuat sedang marah atau kesal, maka horok-horok akan gagal. Selain itu, kondisi tangan saat membuat makanan ini juga harus dalam keadaan bersih agar hasilnya tidak cepat busuk.
Maka dari itu, Anda harus menjaga suasana hati dan kebersihan saat membuat makanan tradisional ini. Jika Anda ingin mencoba makanan ini namun belum pernah kesampaian, Anda dapat mencoba membuatnya sendiri. Berikut ini adalah resep horok-horok yang telah dirangkum oleh Parboaboa untuk Anda.
Bahan-bahan:
- Tepung aren secukupnya
- Garam secukupnya
- Daun pisang secukupnya
Cara membuat:
- Siapkan semua bahan yang diperlukan.
- Cuci tepung aren secukupnya, kemudian keringkan.
- Sangrai tepung aren selama beberapa menit.
- Kukus tepung aren yang sudah disangrai hingga matang, lalu tuangkan ke dalam sebuah wadah. Aduk dengan sisir.
- Selanjutnya, ambil sagu dari batang aren dan cuci sampai bersih. Keringkan tepung dengan bantuan abu di atas adonan.
- Kukus kembali tepung hingga benar-benar kering dan membentuk gumpalan-gumpalan kecil. Ulangi langkah ini beberapa kali hingga membentuk gumpalan kristal yang terasa kenyal.
- Horok-horok siap diangkat dan disajikan di atas piring yang sudah dilapisi daun pisang.
- Taburi garam di atas horok-horok yang sudah dihidangkan, dan hidangan horok-horok siap dinikmati.