PARBOABOA, Jakarta - Penipuan investasi saat ini menjadi kasus yang banyak menarik minat masyarakat, terlebih lagi setelah dua orang Crazy Rich sudah dijadikan tersangka dalam kasus ini.
Indra Kenz dan Doni Salmanan harus meringkuk dibalik jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, setelah sejumlah korban membuat laporan ke polisi terkait penipuan investasi di Binomo dan Quotex.
Tak hanya itu, miliaran Rupiah aset mereka telah disita penyidik, karena keduanya terlibat dalam Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Kasus Binomo dan Quotex ini masih berlanjut, kali ini modus penipuan investasi kembali mencuat, yaitu penipuan menggunakan robo trading Fahrenheit.
Mungkin banyak masyarakat yang belum mengerti apa itu robo trading. Jadi robot trading adalah sistem yang menjalankan transaksi saham secara otomatis dengan menggunakan suatu algoritma sehingga pengguna tidak perlu repot memantau pasar saham.
Robo trading ini dipercaya dapat membantu investor pemula untuk memilih investasi yang tepat, namun ternyata robo trading ini malah dimanfaatkan untuk penipuan, termasuk penipuan robo trading Fahrenheit ini.
Adapun penipuan robo trading Fahrenheit ini mencuat setelah platform tersebut mendadak melakukan Margin Call pada 7 Maret lalu, yang membuat seluruh akun investor tidak dapat digunakan, bahkan saldo investor tidak dapat di withdrawal atau ditarik. Margin call ini menyebabkan kepanikan, sehingga sejumlah pengguna membuat laporan ke polisi.
Hebatnya lagi, penipuan di Fahrenheit diklaim lebih sadis daripada Binomo dan Quotex, dimana robo trading ini diperkirakan telah menyebabkan kerugian investornya hingga Rp 5 Triliun.
Kasus penipuan Fahrenheit ini bahkan mendapat perhatian dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Ahmad Saroni di akun Instagramnya meminta penyidik tidak takut mengejar pelaku pemain perdagangan ilegal siapa pun itu.
Mengenal Robo Trading Fahrenheit
Robo trading Fahrenheit ini merupakan robo trading yang dikelola oleh PT FSP Akademi Pro yang baru berdiri pada pertengahan tahun 2021 lalu. Platform ini merupakan milik Hery Susanto yang merupakan pengusaha di bidang investasi saham dan kripto.
Kegiatan platform ini awalnya berlangsung seperti biasa, namun pada 28 Januari lalu kegiatan usaha ini dihentikan sementara dengan alasan untuk pengurusan izin.
Awalnya pengelola menjanjikan layanan robo trading Fahrenheit ini dapat kembali digunakan pada 25 Februari, namun sayangnya pada 7 Maret Fahrenheit tiba-tiba melakukan margin call.
Usut punya usut, ternyata PT FSP Akademi Pro sudah masuk ke dalam jajaran investasi ilegal yang dirilis Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan. Fahrenheit masuk dalam jajaran layanan perdagangan berjangka komoditi ilegal dan situsnya langsung diblokir oleh pemerintah.
Maraknya penipuan investasi ini membuat para investor baru harus lebih berhati-hati sebelum menaruh uang. Penting sekali untuk memastikan izin broker yang kita pilih, agar tidak terjebak di platform penipu yang merugikan.
Editor: -