sondang | Internasional | 02-08-2021
PARBOABOA,Dubai
- Uni
Emirat Arab (UEA) terkenal sebagai negara yang memiliki curah hujan yang sedikit
hingga kerap kali menciptakan hujan buatan untuk menyuplai pasokan air di
negaranya.
Dalam proses pembentukan hujan buatan atau cloud seeding,
umumnya melibatkan penggunaan bahan kimia seperti perak iodida yang disebar
oleh pesawat dari ketinggian untuk mempercepat proses terjadinya hujan di awan.
Namun, tim peneliti dari ibu kota UEA di Dubai menguji cara
baru yang unik, yaitu menggunakan drone yang dibekali dengan laser untuk
"menyetrum" alias mengirim muatan listrik ke awan.
Salah satu peneliti yang terlibat, Maarten Ambaum, menyebut
bahwa proses ini mengubah muatan listrik di titik-titik air (droplet) di awan
sehingga berkumpul dan akhirnya jatuh menjadi hujan.
Dengan memanfaatkan metode baru ini, Dubai dapat menekan
biaya dari penggunaan pesawat dan mengurangi resiko pencemaran lingkungan yang
dihasilkan oleh zat kimia.
Menurut sebuah studi yang dilakukan American University of
Sharjah di tahun 2021, proses hujan buatan lewat cloud seeding atau penyemaian
awan juga berpotensi mampu meningkatkan kualitas udara UEA dalam beberapa tahun
ke depan.
Sebagai salah satu negara dengan iklim panas yang ekstrem,
UEA telah mengeluarkan biaya yang tidak sedikit untuk menurunkan hujan di
negaranya.
UEA sendiri telah menghabiskan dana sekitar 15 juta dollar
AS (sekitar Rp 215 miliar) dalam beberapa tahun terakhir.
Editor : -
Tag : #ekonomi #pendidikan #internasional