parboaboa

Stabilitas Rupiah dan Kenaikan IHSG Menjelang Libur Panjang

Fika | Ekonomi | 22-05-2024

Ilustrasi menguatnya IHSG dan mata uang Rupiah yang bergerak stabil menjelang libur panjang di Indonesia. (Foto: PARBOABOA/Fika)

PARBOABOA, Medan – Menjelang libur panjang, pada penutupan perdagangan sore ini Bank Indonesia diketahui mempertahankan besaran bunga acuan atau BI rate tetap di level 6.25%.

Kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia ini dinilai masih sesuai dengan harapan para pelaku pasar. Seiring dengan kebijakan BI tersebut, kinerja mata uang Rupiah ditutup stabil di level 15.990.

Sementara itu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0.51% di level 7.222,38. Selama sesi perdagangan berlangsung, asing membukukan transaksi beli bersih senilai Rp317 miliar.

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan pada sesi penutupan perdagangan mata uang Rupiah tidak mengalami perubahan kinerja.

Meskipun selama sesi perdagangan mata uang Rupiah bergerak dalam rentang Rp15.960 sampai Rp16.020 per US Dollar.

“Rupiah mampu mengurangi kerugian setelah Bank Indonesia mengeluarkan kebijakannya,” ucap Gunawan Benjamin kepada PARBOABOA, Rabu (22/05/2024).

Berbeda dengan mata uang Rupiah, IHSG justru mampu bergerak konsisten di zona hijau selama sesi perdagangan.

Di sisi lain, harga emas terpantau sedikit mengalami pelemahan di level 2.145 US Dollar per ons troy. Harga emas ini dinilai Gunawan Benjamin relatif stabil menjelang agenda penting dari The FED pada perdagangan besok.

Sementara itu, pasar keuangan di tanah air akan diliburkan menjelang akhir pekan ini. Sehingga pelaku pasar di tanah air pada hari ini diperkirakan lebih memilih posisi wait and see serta cenderung tidak banyak mengambil posisi.

Gunawan Benjamin memprediksi, pasar berpotensi bergerak sangat atraktif pada perdagangan pekan depan nantinya.

Namun, potensi risiko koreksi pada pasar keuangan tetap akan terbuka seandainya agenda ekonomi di dua hari ke depan yaitu Kamis dan Jumat justru memicu terjadinya koreksi pasar.

Terlebih lagi, dalam (Federal Open Market Committee) FOMC minutes nantinya akan memberikan sinyal hawkish bagi kebijakan The FED ke depan.

Gunawan Benjamin menjelaskan, sejauh ini kinerja pasar saham di Asia terpantau bervariasi dan cenderung bergerak stabil.

Tercatat Nikkei 225 di Jepang melemah 0,25 persen. Indeks Hang Seng Composite di Hongkong menguat 0,08 persen dan indeks Kospi Korea Selatan minus 0,03 persen.

Sebaliknya, bursa saham Eropa kompak mengalami pelemahan. Terpantau indeks FTSE 100 di Inggris melemah 0,29 persen, indeks DAX di Jerman minus 0,31 persen dan indeks CAC 40 di Prancis minus 0,64 persen.

Sedangkan bursa saham AS kompak bergerak di zona hijau. Indeks S&P 500 menguat 0,25 persen, indeks NYSE Composite 0,01 persen dan indeks NASDAQ Composite 0,22 persen.

Sekalipun sehari sebelumnya ada banyak pidato dari pejabat The FED. Hal ini mengindikasikan bahwa tidak ada perkembangan yang signifikan terhadap kemungkinan kebijakan yang akan diambil oleh The FED ke depan.

Pada pagi hari, Bank Indonesia yang akan menentukan kebijakan bunga acuannya diprediksi akan tetap mempertahankan bunga acuan di level 6.25%. Hal ini terbukti benar terjadi.

Kebijakan yang dikeluarkan Bank Indonesia itu tidak akan berpengaruh besar terhadap kinerja pasar keuangan kecuali BI kembali menaikkan besaran bunga acuannya.

Dikutip dari laman RTI Infokom, investor diketahui melakukan transaksi dengan nilai Rp10,18 triliun. Jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 14,9 miliar saham.

Pada penutupan perdagangan sore ini, 281 saham menguat, 267 saham terkoreksi dan 230 saham lainnya bergerak stagnan.

Sedangkan dari empat indeks sektoral terpantau mengalami pelemahan. Dipimpin oleh sektor transportasi yaitu minus 1,15 persen.

Editor : Fika

Tag : #Ihsg menguat    #Bursa saham bergerak stabil    #Ekonomi    #Rupiah stabil    

BACA JUGA

BERITA TERBARU