Tak Hanya Manusia, Robot di Korea Selatan Juga Bunuh Diri

Ilustrasi sebuah robot yang membunuh dirinya sendiri. (Foto: PARBOABOA/Fika)

PARBOABOA – Cerita bunuh diri di Korea Selatan bukanlah hal baru lagi. Salah satu sisi gelap Korea Selatan yang tidak terlihat dari drama yang digemari masyarakat dunia adalah bunuh diri.

Akan tetapi, kali ini kasus dugaan bunuh diri terjadi bukan pada manusia warga Korea Selatan. Namun, sebuah robot di Korea Selatan diduga melakukan bunuh diri karena terlalu lelah bekerja.

Dilansir dari Daily Mail, Sabtu (13/07/2024) kasus bunuh diri robot ini pertama kali dilaporkan oleh Dewan Kota Gumi, Korea Selatan.

Robot yang diduga bunuh diri itu bekerja sebagai supervisor atau aparatur sipil negara. Sebelumnya, robot pengawas ini diangkat menjadi petugas di dewan kota pada Agustus tahun lalu.

Kemudian, robot ini bekerja sebagai pegawai Dewan Kota Gumi. Setiap harinya robot ini bekerja mulai dari jam 9 pagi sampai jam 6 sore.

Bahkan, si robot mendapatkan kartu pegawai negeri sipil sendiri, layaknya manusia.

Kasus robot yang bunuh diri ini adalah yang pertama kalinya terjadi di negeri ginseng itu.

Peristiwa bunuh diri ini terjadi pada 26 Juni lalu. Ketika komponen robot ditemukan berserakan di bawah tangga di antara lantai pertama dan kedua gedung dewan.

Beberapa laporan menyebutkan bahwa robot tersebut mengalami stres karena beban kerja yang terlalu berlebihan.

Pasalnya, si robot sempat berputar-putar di tempat yang sama untuk waktu yang lama. Sebelum akhirnya si robot jatuh.

Laporan lainnya menyebutkan, penduduk setempat sempat menceritakan bahwa si robot tersebut melompat ke bawah.

Alasan si robot mengakhiri hidupnya hingga saat ini masih belum diketahui. Bahkan, para pakar masih menyelidiki peristiwa tersebut.

Dikutip dari NDTV, walaupun beberapa orang menyebut peristiwa ini sebagai bunuh diri robot, para ahli percaya hal ini lebih disebabkan oleh kerusakan teknis atau kesalahan.

Para pejabat setempat juga mempercayai insiden ini disebabkan oleh kesalahan navigasi, kegagalan sensor atau kesalahan pemrograman.

Seorang pejabat dewan kota menyebutkan bahwa bagian-bagian robot telah dikumpulkan dan akan dianalisis oleh perusahaan.

Tim investigasi khusus telah mengumpulkan beberapa potongan robot dan sekarang sedang dianalisis oleh perusahaan produsen robot.

Diketahui, robot ini dibuat oleh startup asal California, Bear Robotics. Robot pengawas itu membantu tugas sehari-hari seperti pengiriman dokumen serta memberikan informasi kepada penduduk dan lainnya.

Robot ini dirancang untuk bekerja secara otonom, menavigasi antar lantai dengan menggunakan lift.

Tidak seperti robot lainnya, yang hanya terbatas pada satu lantai, robot ini memiliki kemampuan untuk bergerak bebas.

Sementara itu, menurut Federasi Robotika Internasional, Korea Selatan memiliki kepadatan robot tertinggi di dunia.

Karena, untuk setiap 10 orang karyawan, terdapat satu buah robot industri.

Namun, setelah insiden bunuh diri yang dilakukan oleh si robot itu, kemungkinan besar Dewan Kota Gumi tidak akan mengadopsi petugas robot lainnya.

Editor: Fika
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS