Arti Stoic atau Stoikisme, Lengkap dengan Filosofinya

Arti Stoic atau Stoikisme, Lengkap dengan Filosofinya (Foto : Parboaboa/Halima)

PARBOABOA - Secara umum, Filosofi stoic adalah sebuah filosofi yang berkaitan dengan kebahagiaan hidup dan bagaimana menghindari pikiran-pikiran stres dan jenuh.

Ilmu ini mengajarkan tentang bagaimana kebahagiaan seseorang itu bersumber dari hal-hal yang bisa dikendalikan. Jadi, arti stoic sendiri adalah untuk meraih kebahagiaan yang dimaksud, manusia perlu memfokuskan diri pada apa pun yang bisa dikendalikan.

Definisi singkat stoikisme merupakan filosofi yang mengajarkan bagaimana menjaga pikiran yang hening dan rasional tidak peduli apa yang terjadi pada manusia.

Hal itu membantu setiap orang memahami dan menekankan pada sesuatu yang dapat dikendalikan dan menerima apa yang tidak dapat dikendalikan.

Apa Itu Stoikisme?

Stoikisme atau Stoik adalah pemahaman yang mengajarkan ke manusia cara untuk menciptakan kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan nyata. Hal ini nantinya berkaitan erat dengan fokus manusia terhadap hal yang bisa atau tidak bisa dikendalikan.

kebanyakan orang di dunia ini memang lebih sering berfokus pada hal-hal di luar jangkauan mereka dibandingkan dengan hal-hal yang bisa mereka kendalikan.

Padahal, kunci untuk memiliki hidup bahagia, menjadi sosok yang tangguh, dan juga bijaksana adalah dengan cara memusatkan diri pada hal-hal yang ada di dalam kendali, bukan malah sebaliknya.

Sejarah Stoikisme

Stoikisme berasal dari bahasa Yunani, yaitu stoikos yang artinya "dari stoa (serambi atau beranda)". Hal tersebut mengacu pada Stoa Poikile atau "Beranda Berlukis", sebuah nama sekolah yang ada di Athena, Yunani. Di situlah para filsuf stoik Zeno dari Citium yang memberikan pengaruh besar pada Stoisisme pernah mengajar.

Stoikisme atau stoic artinya aliran filsafat kuno yg didirikan di Athena sang pedagang Fenisia Zeno asal Citium kurang lebih pada 301 SM. Awalnya diklaim Zenonisme tetapi kemudian dikenal sebagai Stoikisme karena Zeno dan para pengikutnya bertemu pada Stoa Poikilê, atau Painted Porch.

Stoikisme memang lahir di Athena dan diciptakan oleh Zeno dari Citium pada awal abad ke-3 SM. Kendati demikian, ada pula yang mencatat Stoikisme baru resmi pada 108 SM.

Filsafat ini dianut oleh beberapa filsuf dari Yunani, mulai dari Epictetus, yaitu seorang mantan budak; Seneca yaitu politisi di era Kaisar Nero; dan juga Marcus Aurelius, yaitu seorang kaisar.

Di dalam ideologi Stoikisme, semua hal yang terjadi dalam hidup manusia itu bersifat netral. Tidak ada yang berperan positif atau negatif, tidak ada hal buruk atau baik. Hal yang bisa menjadikan hal-hal tersebut menjadi positif atau negatif, baik ataupun buruk adalah interpretasi manusia terhadap hal itu sendiri.

Prinsip Stoikisme

Jalan termudah untuk menuju hidup bahagia didasarkan pada beberapa prinsip berikut ini.

  • Kemampuan dalam melihat diri sendiri, dunia, dan manusia lain secara objektif dan menerima sifat mereka dengan apa adanya.
  • Disiplin untuk mencegah diri sendiri dikendalikan oleh keinginan untuk bahagia atau takut terhadap rasa sakit dan penderitaan.
  • Membuat sebuah perbedaan antara apa yang ada di dalam kekuatan kita dan apa yang tidak ada.

Stoikisme mengungkapkan bahwa kebijakan atau kebijaksanaan merupakan sebuah kebahagiaan dan penilaian yang harus didasarkan pada perilaku, bukan kata-kata.

Manusia tidak bisa mengendalikan apa pun yang terjadi jika itu berasal dari luar diri sendiri atau bersifat eksternal. Jadi, manusia hanya bisa mengendalikan diri dan merespons hal-hal yang terjadi di sekitarnya.

Singkatnya, pengertian dari apa itu Stoikisme adalah filosofi yang berfokus pada hal-hal yang bisa dikendalikan dan menyadari bahwa memang ada beberapa hal yang tidak bisa dikendalikan. Saat berfokus pada apa yang bisa dikendalikan, maka manusia akan merasa berguna, efektif, dan bisa memecahkan sebuah masalah dengan mudah.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS