Memahami Penyebab dan Cara Mengatasi Inflasi Secara Bijak untuk Mempertahankan Stabilitas Ekonomi

Cara mengatasi inflasi (Foto: Freepik)

PARBOABOA – Inflasi menjadi salah satu permasalahan serius bagi perekonomian suatu negara. Inflasi yang terus meningkat masih dapat dikatakan wajar karena dapat mendorong pertumbuhan ekonomi.

Namun, jika inflasi terus meroket dan berdampak pada kenaikan harga barang hingga tak terkendali, tentunya akan menyebabkan ketidakstabilan ekonomi. Dalam kondisi ini, sudah seharusnya pemerintah mencari cara mengatasi inflasi.

Melansir dari ekon.go.id, upaya yang dapat dilakukan adalah dengan meningkatkan koordinasi kebijakan guna menjaga stabilitas makroekonomi, mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, dan mengawasi tingkat inflasi pada komponen volatile food.

Penghitungan inflasi di Indonesia dilaksanakan oleh Badan Pusat Statistik. Data tersebut diperoleh dengan melakukan survei untuk mengumpulkan data harga dari berbagai macam barang dan jasa yang dianggap mencerminkan belanja konsumsi masyarakat.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), inflasi dapat diartikan sebagai kemerosotan nilai uang (kertas) karena banyaknya dan cepatnya uang (kertas) beredar sehingga menyebabkan kenaikan harga barang maupun jasa.

Lantas, bagaimana cara mengatasi inflasi dengan tepat agar dapat mempertahankan stabilitas ekonomi? Yuk, simak ulasan selengkapnya berikut ini!

Contoh Inflasi di Indonesia

Ilustrasi inflasi (Foto: Freepik)

Sebelum memahami lebih jelas tentang cara mengatasi inflasi bagi masyarakat, ada baiknya kita terlebih dahulu mengetahui contoh inflasi yang pernah terjadi di Indonesia dari masa ke masa.

1. Inflasi di Awal Kemerdekaan

Pada saat kemerdekaan, Indonesia mengalami inflasi yang tinggi akibat beredarnya tiga jenis mata uang yang tidak terkendali di masyarakat.

Uang kertas De Javasche Bank, uang kertas dan logam pemerintah Hindia Belanda, serta uang buatan Jepang, semuanya beredar secara bebas.

Kondisi ini semakin memburuk ketika pasukan sekutu merebut beberapa pusat perkotaan dan bank terpusat. Dalam keadaan belum memiliki mata uang resmi sendiri, pemerintah menghadapi kesulitan dalam mengatur inflasi.

2. Inflasi pada Tahun 2020 saat Pandemi COVID-19

Tahun 2020 menjadi tahun yang penuh tantangan bagi seluruh dunia terutama Indonesia dalam bidang ekonomi. Pandemi COVID-19 menyebabkan kontraksi pertumbuhan ekonomi sebesar -2,07 persen.

Diperkenalkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan lockdown di beberapa kota untuk memutus mata rantai penyebaran virus, berdampak signifikan terhadap aktivitas ekonomi dan konsumsi masyarakat.

3. Inflasi Tahun 2018

Pada tahun 2018, Indonesia mengalami peningkatan inflasi menjadi sekitar 3,13% dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya 3,61%. Kenaikan harga bahan bakar minyak di akhir tahun 2017 menjadi penyebab utama inflasi pada tahun tersebut.

Biaya produksi meningkat dan berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa. Selain itu, beberapa komoditas pangan seperti bawang putih, cabe, dan daging ayam juga mengalami kenaikan harga yang turut berkontribusi pada inflasi.

Suku bunga Bank Indonesia juga meningkat untuk mengendalikan nilai tukar rupiah yang melemah, menyebabkan biaya pinjaman naik dan meningkatkan biaya produksi, serta berdampak pada kenaikan harga barang dan jasa.

Inflasi yang tinggi dapat mempengaruhi daya beli masyarakat dan perekonomian secara keseluruhan. Oleh karena itu pemerintah dan Bank Indonesia harus tetap berupaya menjaga inflasi dalam batas yang terkendali.

Memahami bagaimana cara mengatasi inflasi dengan kebijakan moneter dan kebijakan fiskal bisa menjadi pilihan yang tepat dalam situasi ini.

Penyebab Terjadinya Inflasi

Ilustrasi inflasi (Foto: Freepik)

Inflasi terjadi karena berbagai faktor ekonomi yang mempengaruhi peningkatan harga barang dan jasa secara umum. Terdapat beberapa penyebab terjadinya inflasi, seperti:

1. Peningkatan Biaya Produksi

Inflasi bisa terjadi karena biaya produksi yang terus meningkat dalam jangka waktu tertentu. Penyebabnya adalah adanya tekanan pada biaya produksi yang terus naik.

Biasanya, inflasi ini terjadi saat ekonomi sebuah negara sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan.

2. Permintaan yang Tinggi

Jika permintaan terhadap barang atau jasa meningkat, hal ini dapat mengakibatkan penurunan pasokan barang dan faktor produksi yang terbatas.

Dalam situasi ini, substitusi atau pengganti untuk barang atau jasa tersebut terbatas atau bahkan tidak ada. Ketidakseimbangan ini menyebabkan harga barang dan jasa naik.

3. Kondisi Ekonomi dan Politik yang Tidak Stabil

Kondisi ketidakamanan atau kekacauan ekonomi dan politik dalam sebuah negara dapat menyebabkan kenaikan harga barang di negara tersebut.

Contohnya adalah kondisi yang terjadi di Indonesia pada tahun 1998, di mana inflasi mencapai level yang sangat tinggi hingga mencapai 70 persen, padahal level inflasi normalnya berada di kisaran tiga hingga empat persen.

4. Hutang Negara

Ketika hutang sebuah negara meningkat, pemerintah memiliki dua opsi untuk mengatasi utang tersebut. Pertama, pemerintah dapat meningkatkan pajak. Kedua, pemerintah bisa mencetak lebih banyak uang untuk melunasi hutang.

Jika pajak naik, bisnis akan bereaksi dengan menaikkan harga barang untuk mengimbangi kenaikan pajak. Jika pemerintah memilih opsi kedua, hal itu akan berdampak pada inflasi karena adanya peningkatan peredaran uang di masyarakat, sehingga menyebabkan harga naik dan nilai mata uang menurun.

5. Bertambahnya Jumlah Uang yang Beredar

Teori dari para kaum klasik menyatakan bahwa ada hubungan antara jumlah uang beredar dengan harga-harga barang.

Jika jumlah barang tetap namun jumlah uang yang beredar bertambah, maka harga akan meningkat. Jika hal ini terjadi secara terus-menerus, maka disebut sebagai inflasi.

Cara Mengatasi Inflasi untuk Mempertahankan Stabilitas Ekonomi

Cara mengatasi inflasi (Foto: feb.umsu.ac.id)

Inflasi adalah fenomena alami yang tak dapat kamu hindari karena bisa terjadi di setiap negara. Namun, inflasi dapat diperlambat dan ditangani secara serius. Berikut adalah beberapa cara mengatasi inflasi:

1. Penghematan Pengeluaran Pemerintah

Upaya pertama ketika memikirkan bagaimana cara mengatasi inflasi adalah dengan menghemat pengeluaran pemerintah. Pemerintah dapat membatasi pembelian barang dan jasa, serta memangkas anggaran untuk keperluan yang tidak esensial, seperti studi banding.

2. Peningkatan Tarif Pajak

Untuk menekan inflasi, bisa dilakukan dengan meningkatkan tarif pajak untuk perusahaan dan rumah tangga. Peningkatan tarif ini akan mengurangi tingkat konsumsi dan berpengaruh terhadap menurunnya harga barang.

3. Kebijakan Operasi Pasar Terbuka

Pemerintah dapat menerapkan kebijakan untuk meningkatkan jumlah produksi dengan memberikan premi atau subsidi pada perusahaan yang memenuhi target produksi.

Selain itu, pemerintah bisa melonggarkan pemasok impor dengan menurunkan bea masuk barang untuk meningkatkan pemasukan barang di pasar.

4. Kebijakan Moneter yang Ketat

Bank sentral dapat menerapkan kebijakan moneter yang ketat untuk mengendalikan inflasi. Caranya adalah dengan menaikkan suku bunga, mengurangi pasokan uang yang beredar, atau menjual surat berharga pemerintah untuk menarik uang dari pasar.

Langkah ini bertujuan mengurangi pengeluaran konsumen dan investasi guna mengendalikan permintaan dan inflasi.

5. Kebijakan Fiskal yang Ketat

Pemerintah dapat mengadopsi cara mengatasi inflasi dengan kebijakan fiskal yang ketat untuk mengurangi pengeluaran dan menyeimbangkan anggaran.

Hal ini bisa dicapai dengan mengurangi belanja publik, meningkatkan pajak, atau mengurangi subsidi yang dapat menyebabkan tekanan inflasi. Cara mengatasi inflasi di atas termasuk dalam kebijakan fiskal yang tepat.

6. Pengendalian Upah

Upaya mencari cara mengatasi inflasi di Indonesia dapat dilakukan melalui pengendalian upah yang tidak meningkat terlalu cepat.

Pemerintah dapat berkolaborasi dengan serikat pekerja dan pengusaha untuk menetapkan kebijakan upah yang rasional dan sejalan dengan produktivitas ekonomi, sehingga tekanan inflasi dapat diperkecil.

7. Peningkatan Investasi dan Inovasi

Mendorong investasi dan inovasi dalam sektor ekonomi yang strategis dapat membantu meningkatkan kapasitas produksi dan efisiensi, sehingga tekanan inflasi dapat diredam.

Inovasi teknologi juga berperan dalam mengurangi biaya produksi serta meningkatkan produktivitas.

8. Pendidikan dan Kesadaran Publik

Pendidikan ekonomi dan kesadaran publik tentang inflasi dapat menjadi salah satu cara mengatasi inflasi di Indonesia.

Dengan pemahaman yang lebih baik tentang inflasi, masyarakat dapat mengatur pengeluaran secara bijaksana dan pengusaha dapat menetapkan harga dengan wajar.

9. Kebijakan Diskonto

Kebijakan diskonto adalah upaya untuk mengumpulkan uang di lembaga perbankan dengan memberikan imbalan berupa kenaikan suku bunga.

Kebijakan ini dikeluarkan oleh bank sentral dan bertujuan untuk menarik minat masyarakat untuk menabung di bank. Harapannya, jumlah uang beredar akan berkurang sehingga laju inflasi dapat terkendali.

Demikian penjelasan tentang bagaimana cara mengatasi inflasi untuk mempertahankan stabilitas ekonomi. Sebagai masyarakat yang patuh, sudah semestinya kita terus mendukung segala kebijakan pemerintah dan otoritas ekonomi demi menjaga stabilitas dan mendorong pertumbuhan ekonomi.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS