PARBOABOA, Simalungun - Dinas Kesehatan Simalungun, Sumatra Utara menambah 4 lokasi layanan Perawatan dan Pengobatan (PDP) untuk orang dengan human immunodeficiency virus (HIV) per Agustus 2023.
Tadinya, PDP HIV di Simalungun hanya 12 lokasi pelayanan. Saat ini total PDP HIV di Simalungun sebanyak 16 lokasi.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (P2P) di Dinkes Simalungun, Rohanta Saragih merinci, 4 lokasi PDP HIV baru itu yaitu di Rumah Sakit Balimbingan PTPN IV, Rumah Sakit Laras PTPN IV, Puskesmas Kerasaan dan Puskesmas Perdagangan Kabupaten Simalungun.
Ia menjelaskan, tambahan lokasi baru PDP HIV itu juga dilengkapi dengan fasilitas kesehatan yang memadai untuk penanganan pasien HIV, termasuk tenaga kesehatan yang memiliki lisensi menangani orang dengan HIV/AIDS (ODHA).
"Tenaga kesehatan di 16 tempat itu juga sudah memiliki sertifikat pelatihan penanganan pasien HIV," jelas Rohanta kepada PARBOABOA, Senin (11/9/2023).
Layanan PDP HIV di Sumatra Utara saat ini sebanyak 208 lokasi, baik di puskesmas, rumah sakit pemerintah maupun swasta yang tersebar di 29 kabupaten/kota. Tujuan layanan PDP ini untuk memudahkan ODHA mendapatkan terapi obat Antiretroviral (ARV) secara gratis.
Sementara itu, Dokter Umum sekaligus Koordinator Program PDP di Rumah Sakit Balimbingan PTPN IV, Rudi Aprianto mengungkapkan, selain pengobatan, tambahan lokasi PDP HIV ini juga untuk mengetahui sejauh mana penularan HIV, khususnya di Simalungun.
Rudi menjelaskan, tambahan lokasi PDP HIV ini untuk mencegah stigma buruk yang beredar tentang penyakit HIV yang mengakibatkan pasien atau orang dengan HIV/AIDS (ODHA) enggan untuk berobat, padahal layanan tersebut gratis.
"Akan digratiskan selalu, karena itu program nasional," ungkapnya kepada PARBOABOA.
Rudi juga mengingatkan Dinas Kesehatan Simalungun untuk terus melakukan edukasi kepada masyarakat terkait penyakit HIV/AIDS, termasuk risiko penularannya di masyarakat.
"Jadi semua kalangan bisa tahu tentang HIV yang sebenarnya dan tidak memandang itu buruk. Dengan begitu, pasien HIV lebih semangat dalam penyembuhannya, disiplin dalam pengobatannya, sehingga meningkatkan kualitas hidup mereka," imbuh dia.
Editor: Kurniati