Amerika Panggil Duta Besar Rusia, Setelah Dronenya Jatuh di Laut Hitam

Sebuah pesawat tak berawak milik Amerika Serikat, MQ-9 Reaper, jatuh di Laut Hitam pada Selasa (14/3). (Foto ilustrasi: istockphoto)

PARBOABOA, Jakarta - Sebuah pesawat tak berawak milik Amerika Serikat, MQ-9 Reaper, jatuh di Laut Hitam pada Selasa (14/3), setelah diduga bertabrakan dengan dua jet tempur Rusia, SU-27. Kejadian ini memicu kegeraman Amerika Serikat, karena pesawat tak berawak tersebut diklaim sedang melakukan misi rutin di wilayah udara internasional.

Komando Eropa Amerika Serikat menyebut insiden tersebut sebagai hasil dari 'tindakan tidak profesional oleh Rusia'. Sebelum bertabrakan dengan pesawat drone Amerika, 2 pesawat tempur Su-27 Rusia diketahui mencoba menghalangi MQ-9 Reaper dan satu di antaranya memotong baling-balingnya. Selain itu, jet Rusia juga dilaporkan membuang bahan bakar ke pesawat tak berawak yang jatuh itu.

"Beberapa kali sebelum tabrakan, Su-27 membuang bahan bakar dan terbang di depan MQ-9 dengan cara yang sembrono, tidak ramah dan tidak profesional," katanya, dilansir dari AFP, Rabu (15/3/2023).

Akibat dari kejadian ini, Departemen Luar Negeri Amerika Serikat telah memanggil duta besar Rusia untuk mengajukan protes atas insiden tersebut.

Namun, Rusia membantah tudingan yang dilayangkan AS dan dan mengklaim bahwa mereka tidak memiliki kontak dengan pesawat tak berawak milik Amerika Serikat dan tidak menggunakan senjata mereka.

Editor: Rini
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS