Lazio sukses menumbangkan juara bertahan Inter Milan di Stadio Olimpico pada pekan ke-8 Liga Italia atau Serie A 2021/22, Sabtu (16/10/2021). Lazio racikan Maurizio Sarri mengalahkan Inter besutan Simone Inzaghi dengan skor 3-1.
Inter memimpin 1-0 di babak pertama melalui eksekusi penalti Ivan Perisic menit 12. Lazio membalas di menit 64, juga dari hadiah penalti, yang dieksekusi oleh Ciro Immobile. Lazio kemudian mencetak dua gol lagi untuk memastikan kemenangan, yakni lewat Felipe Anderson menit 81 dan Sergej Milinkovic-Savic menit 90+1.
Di laga terakhirnya sebelum jeda internasional, Lazio dihajar tuan rumah Bologna tiga gol tanpa balas. Namun, Lazio mampu bangkit dan langsung tancap gas untuk menumbangkan Inter Milan.
Kemenangan atas Inter ini pun tidak diraih dengan mudah. Sempat tertinggal 0-1 di babak pertama, Lazio bangkit dan mencetak tiga gol di babak kedua.
Gol kedua Lazio menjadi polemik, menimbulkan pro dan kontra, serta perdebatan yang panas.
Gol kedua Lazio yang dicetak oleh Anderson tercipta usai tembakan Ciro Immobile ditepis oleh Samir Handanovic. Bola jatuh di kaki Anderson, dan dia menuntaskannya tanpa kesulitan berarti. Gol itu memicu keributan, yang membuat beberapa pemain dari kedua tim dikartu kuning oleh wasit.
Sebab, dalam proses gol Anderson itu, pemain Inter, Federico Dimarco sedang 'terkapar'.
Kubu Inter tidak senang karena Dimarco 'terkapar' saat Lazio menyerang, dan ingin mereka membuang bola. Namun, Lazio tidak menghentikan permainan dan akhirnya mencetak gol kedua.
Menurut kubu Lazio, seharusnya Inter yang membuang bola. Sebab, merekalah yang menguasai bola ketika Dimarco sedang 'tidur' di lapangan.
Terlepas dari gol kontroversial Anderson (menurut kubu Inter), Nerazzurri sendiri memang bermain buruk di laga ini. Mereka melakukan kesalahan-kesalahan yang berujung pada hilangnya tiga poin.
"Tim seperti kami, ketika sudah unggul 1-0, tak seharusnya melakukan banyak kesalahan saat berusaha mencetak gol kedua," kata pelatih Inter, Simone Inzaghi, kepada DAZN.
"Kami dihukum penalti dari sundulan Patric, membuat Lazio bisa kembali ke permainan, kebobolan gol kedua yang aneh, dan kami lepas kendali. Itu tak seharusnya terjadi. Masih ada sekitar sepuluh menit plus tambahan waktu; kami seharusnya terus bermain."
"Gol ketiga adalah yang paling buruk. Kami tidak bertahan dengan baik dan hilang konsentrasi. Kami kehilangan fokus di saat kami sebenarnya masih punya waktu untuk membalas gol kedua," imbuhnya.
Inter sudah kebobolan 11 gol dalam delapan pertandingan di Serie A musim ini. Di antara tim-tim empat besar, angka kebobolan Inter adalah yang paling besar.
Bagi Inter, ini adalah masalah serius. Mereka bakal kesulitan mempertahankan gelar dengan pertahanan yang rapuh. Inzaghi perlu segera mencari solisi yang jitu.
Sergej Milinkovic-Savic telah mencetak lima gol dalam 13 penampilan melawan Inter di Serie A. Jumlah gol gelandang 26 tahun Serbia itu ke gawang Inter lebih banyak daripada gol-golnya kontra tim lain di liga tertinggi Italia.
Gol kontra Inter tadi adalah gol ke-50 Milinkovic-Savic dengan seragam Lazio. Dia mencetak 50 gol tersebut dalam 257 penampilan untuk Lazio sejak musim 2015/16.
Simone Inzaghi datang ke Olimpico sebagai lawan. Namun, eks pelatih Lazio periode 2016-2021 itu mendapatkan sambutan hangat dari ultras tuan rumah.
Hanya sayang, Inzaghi gagal membawa Inter meraih hasil positif. Inter racikannya justru tumbang dan kehilangan tiga poin.
Inter besutan Inzaghi menelan kekalahan pertama mereka di Serie A musim ini (M5 S2 K1). Kekalahan itu pun bisa dibilang sebagai kekalahan menyakitkan bagi Inzaghi karena dialami di Olimpico melawan mantan klubnya sendiri.