PARBOABOA,
Jakarta – Juru bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Anton
Setiawan, mengatakan bahwa pemerintah bertanggung jawab jika terjadi kerugian
akibat kebocoran data warga di aplikasi Pedulilindungi.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers yang disiarkan
secara virtual pada Rabu (1/9).
Anton berpendapat bahwa untuk menyelenggarakan sistem yang
aman merupakan tanggung jawab dari penyelenggaraanya.
"Peduli Lindungi adalah platform yang
penyelenggaraannya adalah pemerintah, dalam hal ini Kemenkes dan Kominfo, jadi
dalam hai ini kita bertanggung jawab penuh," kata Anton menanggapi
pertanyaan wartawan.
Pernyataan tersebut dilontarkan sebagai respon dan
klarifikasi dari masyarakat yang meributkan adanya kebocoran data dari aplikasi
eHAC dan menghimbau masyarakat untuk beralih ke aplikasi Peduli Lindungi.
Hal tersebut pula yang membuat masyarakat mempertanyakan
keamanan dan tanggung jawab dari pemerintah mengenai aplikasi terbitan
kementrian kesehatan itu.
Anton menjelaskan bahwa yang dimaksud pemerintah tidak
bertanggung jawab adalah ketika ada penyalahgunaan yang salah akibat kesalahan
yang dilakukan pengguna sendiri.
Sebab, kata Anton, hal ini sesuai Peraturan Pemerintah
tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PP PSTE) . Tapi kalau
kebocoran data akibat kesalahan dari pengguna yang tidak memenuhi ketentuan di
aplikasi Peduli Lindungi, hal itu menjadi tanggung jawab masing-masing.
Sebelumnya, Kemenkes menegaskan sudah tidak memakai
aplikasi eHAC sebagai syarat dokumen perjalanan, dan sebagai gantinya
pemerintah mengalihkan ke aplikasi PeduliLindungi.
Masyarakat pun dihimbau untuk menggunakan aplikasi
PeduliLindungi sebagai syarat perjalanan, dimana isinya memuat informasi lokasi
vaksinasi, sertifikat vaksin COVID-19, hingga semua fitur yang ada di aplikasi
eHAC.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) memberikan
pernyataan soal dugaan kebocoran data pribadi pada aplikasi Indonesia Health
Alert Card atau eHAC yang digagas Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
(Kemenkes). Menurut Kominfo, insiden kebocoran data eHAC tidak mempengaruhi
data yang terintegrasi dalam aplikasi PeduliLindungi.