PARBOABOA – Pusat Layanan Pembiayaan Pendidikan (Puslapdik) menghimbau calon mahasiswa agar memilih program studi (prodi) sesuai minat dan kemampuan, khususnya bagi yang ingin memperoleh bantuan pendidikan KIP kuliah.
Hal itu disampaikan oleh Muni Ika selaku Sub Koordinator KIP Kuliah Puslapdik, saat berada di Akademi Keperawatan Kabupaten Tapanuli Utara dan Universitas Sisingamangaraja XII Tapanuli Utara (Unita), Senin (5/9/2022).
“Jangan asal pilih prodi, sebab sistem di KIP Kuliah tidak memperkenankan mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk pindah prodi dan kalau memang ingin pindah Prodi, ya KIP Kuliahnya dihentikan,” katanya.
Saai itu, Puslapdik bersama dengan Kantor Staf Presiden (KSP) sedang kunjungan kerja ke Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba, Sumatera Utara.
Kunjungan kerja tersebut guna melakukan pemantauan dan pengendalian pelaksanaan KIP Kuliah dan PIP yang merupakan prioritas pemerintahan presiden Joko Widodo-Ma’aruf Amin.
Muni mengungkapkan, di tahun 2022 sudah ada sekitar 800 ribu calon mahasiswa yang mendaftar untuk mendapatkan KIP, namun kuota KIP Kuliah 2022 yang tersedia hanya sekitar 185 ribu.
Muni menyebut bahwa kuota KIP Kuliah tahun 2022 berkurang secara nasional. Artinya, kuota di masing-masing perguruan tinggi juga berkurang.
“Dengan kuota sebesar itu, maknanya, masih banyak calon mahasiswa dari keluarga tidak mampu yang tidak bisa memperoleh KIP Kuliah, tentunya dengan berbagai alasan," jelasnya.
Mahasiswa yang sudah berhasil mendapat KIP Kuliah, kata Muni, harus mempu membuktikan kelayakannya. Ia menyebut, perguruan tinggi wajib melakukan pembinaan jika mahasiswa penerima KIP Kuliah tidak mampu memenuhi standar Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang telah ditetapkan.
“Pembinaan dilakukan maksimal dua semester, kalau tetap tidak ada perubahan, ya KIP Kuliahnya dihentikan dan diganti oleh mahasiswa lain,“ tegasnya.
Deputi KSP Bidang Pembangunan Manusia, Abetnego Panca Putra Tarigan menyebut, KIP Kuliah merupakan salah satu program prioritas pemerintahan Joko Widodo-Ma’aruf Amin yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang unggul.
Abetnego menuturkan, kedatangan ke Tapanuli Utara dan Kabupaten Toba bersama-sama dengan Puslapdik untuk mengetahui sejauh mana program KIP Kuliah dilaksanakan.
“Kita kenali dan kita pelajari sistem dan prosedur pelaksanaannya, kita apresiasi pemerintah daerah, kita kenali kebutuhan daerah, dan kita evaluasi untuk menuju pelayanan yang lebih baik,“ ujarnya.
Abetnego juga mengatakan, fokus pelaksanaan KIP Kuliah bukan hanya tepat sasaran tapi juga tepat guna. Tak hanya memberi akses bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu, tapi juga mendorong mahasiswa penerima KIP Kuliah untuk mampu berprestasi dan mengungkap potensinya.
“Diharapkan bantuan KIP Kuliah akan jauh memberi semangat pada penerimanya untuk berprestasi dan melakukan perubahan, baik perubahan bagi dirinya, keluarga, maupun untuk masyarakat dan bangsa,“ pungkasnya.