PARBOABOA, Pematangsiantar - Hujan deras yang memicu banjir dan tanah longsor hingga Rabu (1/6/2022) telah menewaskan 100 orang di Brasil.
Dilansir AFP, tanah longsor menghancurkan ratusan rumah di pemukiman miskin Jardim Monteverde, pinggiran Kota Recife, timur laut Brasil.
Regu penyelamat menemukan puluhan mayat terkubur di lumpur yang memorak-porandakan wilayah itu sejak Sabtu pekan lalu. Otoritas setempat beharap dapat menemukan korban lainnya.
Menurut keterangan pejabat manajemen bencana Negara Bagian Pernambuco, sedikitnya 14 orang masih belum ditemukan.
Negara bagian itu menjadi wilayah terbaru yang dihantam serangkaian bencana akibat cuaca mematikan yang melanda Brasil dalam beberapa bulan terakhir.
Pakar meteorologi dan geofisika Estael Sias mengatakan, hujan deras yang melanda Pernambuco adalah dampak dari fenomena musiman yang disebut Gelombang Timur.
Dampaknya pada tingkat lebih rendah juga dirasakan di empat negara bagian timur laut lainnya.
"Ini adalah area gangguan atmosfer yang bergerak dari Benua Afrika ke wilayah pesisir timur laut Brasil. Di wilayah lain di Atlantik, ketidakstabilan ini membentuk badai, tetapi di timur laut Brasil memiliki potensi banyak hujan dan bahkan badai petir," ujarnya.
Sejak Jumat malam dan Sabtu pagi pekan lalu, volume curah hujan mencapai 236 milimeter di beberapa bagian di Pernambuco. Sedangkan Kota Recife menerima 236 milimeter hujan antara Jumat malam hingga Sabtu pagi.
Volume Itu 70% melebihi perkiraan untuk seluruh curah hujan bulan Mei di kota tersebut. Badan cuaca Institut Meteorologi Nasional Brasil mempertahankan peringatan bahaya hingga Minggu di Pernambuco.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro memantau langsung wilayah yang terdampak dengan menggunakan helikopter. Dalam video yang diunggahnya di Twitter terlihat banjir berwarna cokelat menggenangi wilayah yang rata dengan tanah akibat longsor.
"Saya mencoba mendarat, tetapi menurut pilot, mengingat ketidakstabilan tanah, kami bisa mengalami kecelakaan. Jadi kami memutuskan untuk tidak melakukannya," kata Bolsonaro dalam konferensi pers.
Serangkaian banjir dahsyat yang melanda Brasil, menurut Bolsonaro, adalah karena perubahan iklim.
Dalam satu tahun terakhir, banjir dan tanah longsor akibat hujan deras telah menewaskan ratusan orang di Brasil.
Pada Februari 2022 lalu, lebih dari 230 penduduk Kota Petropolis, Negara Bagian Rio de Janeiro, tewas.
Hujan deras mengubah jalanan di daerah itu menjadi sungai yang mengalir deras dan memicu tanah longsor di lingkungan lereng bukit serta menyapu hampir semua yang ada di jalurnya.