parboaboa

Merasa Ditipu Soal Hak Rusun, Warga Kampung Bayam Datangi Balai Kota

M Prasetyo | Metropolitan | 20-02-2023

Ratusan warga Kampung Bayam yang tergabung dalam PWKB mendatangi Balai Kota DKI Jakarta nutuk berunjukrasa. Mereka melayangkan somasi kepada PT Jakpro melalui Pemprov DKI menuntut perjanjian yang telah disepakati. (PARBOABOA/Pras)

PARBOABOA, Jakarta- Ratusan warga Kampung Bayam, Jakarta Utara melayangkan surat somasi pada PT. Jakarta Propertindo (Jakpro) melalui Pemprov DKI Jakarta,  terkait unit rumah susun (Rusun) yang dijanjikan untuk 75 kepala keluarga Kampung Bayam.

Kordinator, Persaudaraan Warga Kampung Bayam (PWKB) Asep menegaskan bahwa dirinya dan warga Kampung Bayam merasa ditipu oleh PT. Jakpro.

"Padahal dulu ketika mau mulai proyek sosialisasinya baik, sampai proses peletakan batu pertama pembangunan rusun,  kami para warga ikut mendampingi, eh begitu selesai kami malah disuruh bayar sebulannya sekitar Rp800 ribu. Saya tidak menyangka,” papar Asep pada Parboaboa, Senin (20/02/2023).

Asep mengatakan, ia bersama warga lain sudah berbulan-bulan melakukan perlawanan dengan tetap bertahan di tenda.

"Dengan begini kami merasa dibodohi merasa ditipu, sudah berbulan-bulan kami bertahan di tenda perlawanan dengan kondisi seperti ini demi anak dan saudara sesama warga Kampung Bayam," kata Asep.

Pantauan Parboaboa di depan gedung Balai Kota DKI Jakarta, Jl Medan Merdeka Selatan Senin, (20/02/2023), warga Kampung Bayam membentangkan spanduk perlawanan.

Aksi tersebut tidak hanya diikuti orang dewasa, namun ada pula anak-anak.

"Sudah berkali-kali kita datang ke sini sebagai warga calon penghuni Kampung Susun Bayam, namun tidak ditanggapi. Perlu diketahui Pemprov DKI Jakarta berdiri karena ada rakyatnya. Kita ini ada penduduk resmi DKI Jakarta. Namun imbauan kita, rasa kita tidak dihiraukan, diabaikan," ungkap salah seorang orator aksi.

Ia juga mengatakan, Kampung Susun Bayam saat ini sudah dikomersialkan. Mereka mendesak agar pemerintah segera memberikan hak hunian kepada warga asli Kampung Bayam sebelum terkena dampak penggusuran untuk melancarkan proyek PT Jakpro.

"Kami tidak mampu lagi bayar kontrakan. Sudah dijanjikan menempati rusun Kampung Bayam. Tapi hari ini hanya janji belaka. Rusun tersebut sudah dikomersialkan. Kami butuh dukungan, butuh diskusi," ungkap orator.

Hingga saat ini, warga Kampung Bayam masih bertahan tinggal di tenda perlawanan yang didirikan di depan pintu gerbang Jakarta Internasional Stadium (JIS) pintu selatan.

Untuk kebutuhan listrik mereka mengandakan genset dengan kapasitas seadanya.

Mereke berharap segera mendapatkan unit rusun yang dijanjikan PT Jakpro seperti dalam perjanjian awal ketika proyek masuk.

"Kalau dari awal mereka bilang rusun itu harus bayar per bulan,  kami akan mempertimbangkan dan tidak semudah itu kami mau digusur, tapi ini sudah terlanjur dan kami belum mendapat hak kami," pungkas Asep.

Editor : Betty Herlina

Tag : #warga kampung bayam    #jakarta utara    #metropolitan    #balai kota    #demo   

BACA JUGA

BERITA TERBARU