Wakil perdana menteri Afghanistan rezim Taliban Tewas dalam Baku Tembak

Mullah Abdul Ghani Baradar merupakan Wakil perdana menteri Afghanistan rezim Taliban dan salah satu pendiri Taliban.

PARBOABOA, Afghanistan – Belakangan ini, muncul desas-desus bahwa Taliban tengah menghadapi perpecahan internal. Kubu pendukung Baradar bentrok dengan kubu pendukung Sirajuddin Haqqani, yang merupakan pemimpin Jaringan Haqqani.

Baradar dan Haqqani merupakan dua petinggi senior Taliban yang disegani. Dalam pemerintahan baru Afghanistan, Baradar menjabat sebagai wakil perdana menteri, sementara Haqqani menjabat sebagai menteri dalam negeri.

Perpecahan internal dalam tubuh Taliban muncul setelah beredar spekulasi persaingan yang semakin sengit antara komandan militer seperti Haqqani dan para pemimpin politik kelompok itu termasuk Baradar, yang berbasis di kantor Doha, Qatar. Namun, Taliban telah berulang kali membantah spekulasi tentang perpecahan internal dalam kelompoknya.

Disamping itu, isu lain juga muncul yang mengatakan Mullah Abdul Ghani Baradar tewas dalam baku tembak di antara fraksi kelompok tersebut.

Rumor tewas itu beredar ketika Baradar belum terlihat lagi di depan publik meski sejumlah acara penting terjadi dalam beberapa waktu terakhir, termasuk saat kunjungan Menlu Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani ke Kabul pada akhir pekan lalu.

Padahal, Baradar selama ini menjadi ketua delegasi Taliban yang kerap bertemu berbagai perwakilan negara asing. Ia juga yang mewakili Taliban dalam penandatangan perjanjian dengan Amerika Serikat pada 2020 lalu.

Isu kematian Baradar semakin tersebar luas hingga semua bertanya-tanya tentang kebenarannya. Juru bicara Taliban, Suhail Shaheen, membantah rumor Baradar tewas dengan merilis pesan suara atasannya itu kepada publik.

Taliban juga merilis rekaman video yang konon menunjukkan Baradar menghadiri pertemuan di Kota Kandahar. Namun, Reuters belum bisa segera memverifikasi rekaman tersebut.

Pemimpin tertinggi Taliban, Mullah Haibatullah Akhundzada, juga belum terlihat di depan publik  sejak Taliban menguasai Afghanistan lagi pada 15 Agustus lalu. Namun, Akhundzada telah mengeluarkan pernyataan publik beberapa waktu lalu.

Sementara itu, desas-desus perpecahan internal Taliban berlangsung ketika kelompok itu baru mengumumkan pembentukan pemerintahan baru Afghanistan.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS