Pilkada Simalungun 2024: Pertarungan Strategi Golkar vs PDI-P?

Ketua DPD Golkar Kabupaten Simalungun, Timbul Jaya H. Sibarani. (Foto: PARBOABOA/Jeff Gultom)

PARBOABOA, Simalungun - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah menetapkan jadwal Pilkada serentak tahun ini, yang akan berlangsung pada 27 November 2024. 

Ini merupakan fase penting yang mengawali kontestasi demokrasi di tingkat lokal untuk meraih kursi kepemimpinan, baik sebagai Bupati, Wali Kota maupun Gubernur.

Di Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara (Sumut) iklim politik kian memanas ketika dua partai besar, yaitu Golkar dan PDI-P mulai memetakan strategi meraih dukungan publik untuk memenangkan Pemilihan Bupati (Pilbub).

Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Kabupaten Simalungun, Timbul Jaya H. Sibarani mengatakan, pihaknya telah melakukan sejumlah persiapan untuk memenangkan kontestasi tersebut.

Dengan infrastruktur partai yang terstruktur kata dia, Golkar Simalungun selalu siap siaga. 

Sementara itu, terkait siapa yang nantinya akan diusung sebagai calon Bupati (Cabub), partai tidak menutup kemungkinan untuk memberlakukan kriteria-kriteria tertentu.

"Pastinya kita akan lebih mengutamakan kader internal kita dan kader yang sudah memberikan kontribusi di dalam partai dalam pemilihan presiden kemarin kata Timbul kepada Parboaboa," Selasa (26/3/2024).

Berdasarkan hasil Pileg yang telah diumumkan oleh KPU, Partai Golkar berhasil mendapatkan 15 kursi di DPRD Simalungun. Dengan perolehan ini, partai berlambang pohon beringin dapat mengusungkan Cabubnya sendiri.

Namun, Timbul menegaskan pihaknya akan tetap menjalin komunikasi untuk berkoalisi dengan partai lain, termasuk dengan partai-partai pengusung Koalisi Indonesia Maju di Pilpres.

"Harapan kita tentu koalisi Indonesia maju kemarin bisa terus sampai ke daerah, tapi tidak menutup peluang terhadap semua partai baik di luar dari pengusung Prabowo tadi, semua kita terbuka," ujarnya.

Timbul menekankan, Partai Golkar tidak pernah menutup diri bekerja sama dengan partai manapun, selama memiliki visi-misi yang sama untuk membangun Kabupaten Simalungun. 

Ia juga menampik isu yang beredar terkait dirinya sebagai salah satu Cabub Golkar. Sebagai Ketua Partai Golkar Simalungun, saat ini, dirinya hanya fokus membesarkan partai dan pemenangan Pilpres yang telah berlangsung.

Ia menyampaikan, "jadi kalau saya ada mau maju ke pilkada di Simalungun itu tidak, saya sudah punya komitmen dengan pak Radiapoh," kata dia, menegaskan Golkar tetap mendukung pencalonan kembali Bupati petahana, Radiapoh Hasiholan Sinaga.    

Radiopah akan diusung 2 periode, tambahnya, "mengingat periode pertama dia tidak bisa maksimal, selain masa jabatannya hanya 4 tahun dan itu satu tahun lebih tidak bisa berbuat banyak karena ada covid-19 kemarin."

Dengan itu, kata Timbul, partai berkomitmen untuk kembali mengusung  Radiopah Hasiholan Sinaga sebagai Cabub Simalungun, yang tak lain merupakan kader Golkar sendiri.

Disisi lain, PDI-P, dengan perolehan suara 8 kursi DPRD optimis, kali ini partai berlambang banteng moncong putih akan memenangkan Pilkada setelah beberapa kali gagal.

Ketua DPC PDI-P Simalungun, S. Samrin Girsang menyatakan, pihaknya sudah mulai menyusun rencana dan strategi untuk berkontestasi, termasuk jika harus berhadapan dengan Partai Golkar sebagai pemenang Pilkada tahun 2019.

“Beberapa sudah kita bangun komunikasi politik tapi namanya komunikasi belum ada yang pasti, kita masih penjajakan,” ungkapnya kepada Parboaboa, Kamis (21/3/2024).

Ia menambahkan, koalisi dengan beberapa partai bisa saja bersifat dinamis, tidak mengikuti koalisi di Pilpres. Menurutnya, hal itu disebabkan karena peta politik nasional dan di daerah berbeda.

Saat ini, telah ada beberapa calon yang mungkin akan diusung oleh PDI-P kata dia, jika mengacu pada kondisi rill di lapangan dan tingkat penerimaan tokoh-tokoh itu di masyarakat.

“Ada Pak Mangapul, saya sendiri dan pak Junimart. Saya juga sebagai ketua DPC melihat bagaimana situasinya nanti,” ujarnya.

Samrin sendiri merupakan calon DPRD terpilih. Namun ia menegaskan, akan melepas jabatannya sebagai anggota dewan bila mendapat peluang sebagai Cabub.

"Kita lihat nanti peluangnya bagaimana, kita lihat survey saya di lapangan itukan jadi pertimbangan, jika bagus surveynya dan kita punya peluang kenapa tidak," tutupnya.

Editor: Gregorius Agung
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS