Pidato Soekarno Tahun 1960 Berjudul To Build the World a New Ditetapkan Sebagai Memori Dunia oleh UNESCO

Pidato Presiden Pertama Indonesia Soekarno Hatta yang berjudul To Build the World a New (Membangun Dunia Kembali), ditetapkan sebagai Memory of the World (MoW) atau memori dunia oleh UNESCO pada sidang yang digelar Rabu (24/05/2023). (Foto: Arsip Nasional Republik Indonesia)

PARBOABOA, Jakarta - Pidato Presiden Pertama Indonesia Soekarno Hatta yang berjudul To Build the World a New (Membangun Dunia Kembali), ditetapkan sebagai Memory of the World (MoW) atau memori dunia oleh UNESCO pada sidang yang digelar Rabu (24/05/2023) .

To Build the World a New sendiri merupakan pidato yang disampaikan Soekarno dalam Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) ke-15 pada tanggal 30 September 1960 di New York, Amerika Serikat.

Dalam keterangan tertulis, UNESCO menyebutkan, Soekarno menjelaskan pemikiran konseptualnya tentang nasionalisme, antikolonialisme dan antiimperialisme, solidaritas dan keadilan sosial antarbangsa, kebijakan koeksistensi dan perlucutan senjata secara damai, rekonstruksi/penguatan PBB, dan Pancasila sebagai ideologi alternatif, dalam pidato tersebut.

Dengan mengembangkan konsep-konsep ini, Soekarno mengartikulasikan keinginan negara-negara yang baru merdeka untuk diakui sebagai anggota masyarakat internasional yang setara.

Konsep Soekarno juga telah mendorong negara-negara lain di dunia untuk lebih giat menciptakan perdamaian dan keadilan dunia, yang diwujudkan dalam Gerakan Non Blok pada tahun 1961.

Bersamaan dengan pidato Soekarno tersebut, UNESCO juga menetapkan 64 prasasti baru dalam Daftar Memori Dunia UNESCO. Sehingga sejauh ini sudah ada 494 koleksi dokumen warisan dari seluruh wilayah di dunia.

Program Memori Dunia, bertujuan untuk mencegah hilangnya dokumen warisan yang tidak dapat dibatalkan, dokumen atau kumpulan dokumen yang bernilai signifikan dan bertahan lama, baik di atas kertas, audiovisual, digital, atau dukungan lainnya.

Program ini juga bertujuan melindungi warisan ini dan membuatnya lebih mudah diakses oleh masyarakat umum.

Editor: Rini
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS