parboaboa

Dianggarkan Rp1,3 Miliar dari APBD, Rehabilitasi TMP Pematang Siantar Tak Kunjung Dimulai

Putra Purba | Daerah | 09-08-2023

Kondisi Taman Makam Pahlawan (TMP) Kota Pematang Siantar yang berada di ruas Jalan Lintas Sumatra, Kelurahan Pahlawan, Siantar Timur. (Foto: PARBOABOA/Putra Purba)

PARBOABOA, Pematang Siantar - Masyarakat menyoroti rehabilitasi Taman Makam Pahlawan (TMP) yang tak kunjung dimulai oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Pematang Siantar. Padahal anggaran rehabilitasi TMP telah dialokasikan sebesar Rp1,3 miliar dari APBD Pematang Siantar 2023.

Salah seorang warga Pematang Siantar, B. Nababan (54) menyayangkan lambatnya Pemko Pematang Siantar memperbaiki taman makam pahlawan tersebut.

"Setahu saya memang mau direhab, tapi kalau menunggunya lama, sama saja," katanya.

Warga Kecamatan Siantar Sitalasari ini mempertanyakan keseriusan Pemko Pematang Siantar lewat dinas terkait merawat dan memelihara salah satu kawasan bersejarah di kota itu.

"Tengok (lihat) aja di sana, pagarnya pada bolong-bolong, entah kena dicuri apa memang sudah rusak. Jadi banyak (masyarakat) yang sesuka hati melewati," ketusnya.

Nababan meminta Pemko Pematang Siantar segera melakukan rehabilitasi TMP.

"Segera diperbaiki saja, walaupun ini sebuah makam, tapi ada nilai sejarah dan kepahlawanan dari para pendahulu kita, yang mau memperjuangkan kemerdekaan, namun malah tidak dirawat dengan baik," tutupnya.

Beberapa bagian pagar TMP Pematang Siantar yang  mengalami kerusakan. (Foto: PARBOABOA/Putra Purba) 

Sementara warga Kelurahan Proklamasi, Kecamatan Siantar Timur, Masdiana Marpaung (32) menilai, Pemko Pematang Siantar seharusnya memperhatikan kawasan-kawasan yang memiliki nilai sejarah seperti taman makam pahlawan.

"Kalau dikatakan terbengkalai memang tidak juga. Lebih tepatnya kurang terawat. Sebab menurut saya, pemerintah masih setengah-setengah dalam perawatannya, apalagi kalau dibilang rehabilitasi, belum ada yang nampak pengerjaannya," katanya kepada PARBOABOA, Rabu (9/8/2023).

Masdiana menilai, keberadaan TMP seharusnya memiliki daya tarik wisata modern dengan penataan yang apik, bersih serta sarana hiburan anak-anak, sehingga pengunjung betah menghabiskan waktu lama di lokasi-lokasi tersebut.

"Pada kenyataannya adanya daya tarik wisata modern memberikan dampak kenaikan PAD daerah ini, sebenarnya jika kita lihat, TMP bisa menjadi sarana pendidikan sejarah dan religius bagi generasi muda khusus mengenai perjuangan pahlawan di (Pematang) Siantar," jelasnya.

Pantauan PARBOABOA pada Rabu (9/8/2023) terlihat banyak besi di pagar bangunan TMP yang hilang. Kemudian, pondasi pagar gerbang yang retak dan terangkat di kanan-kiri serta beberapa beton yang miring ke jalan raya.

Rehabilitasi TMP Masih Masa Sanggah

Menanggapi keluhan masyarakat, Kepala Bidang Permukiman di Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kota Pematang Siantar, Juang Sijabat menjelaskan saat ini masih masa sanggah untuk tender rehabilitasi TMP. Ia juga mengakui sudah ada rekanan yang ditetapkan sebagai pemenang tender rehabilitasi TMP Pematang Siantar.

"Namun, proses tersebut masih belum final, karena masih dalam masa sanggah. Sebab 10 peserta dari 81 rekanan yang menyampaikan dokumen kualifikasi menyatakan telah terjadi penyimpangan prosedur yang merugikan negara maupun masyarakat," ungkapnya kepada PARBOABOA, Rabu (9/8/2023).

Kondisi pelataran TMP Pematang Siantar yang sudah kusam dan mengalami keretakan di beberapa bagian makam. (Foto: PARBOABOA/Putra Purba) 

Juang yang juga Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) menegaskan, seleksi rekanan proyek TMP Pematang Siantar ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah.

"Ketetapan kita laksanakan sesuai Perpres Nomor 16 Tahun 2018 Pasal 32, sebab kami (PPTK) sepenuhnya bertanggung jawab atas seluruh proses pelelangan dan hasil evaluasi yang dilakukan," tegasnya.

Juang juga membenarkan kondisi TMP Pematang Siantar saat ini memprihatinkan.

"Selain tujuan rehabilitasi terhadap pagar, gerbang utama dan pelataran di TMP sendiri, anggaran ditujukan untuk makam-makam yang terdapat di dalamnya (TMP), karena masih banyak yang tidak berhasil diidentifikasi, belum lagi ditemukan berada dalam kondisi yang sudah lapuk, plakat nama yang hilang, atau nama yang sudah pudar hingga tidak berhasil terbaca," jelasnya.
 
Meski begitu, Juang menegaskan Pemko Pematang Siantar akan segera menyelesaikan proses tender rehabilitasi TMP dengan segera mengumumkan hasil seleksi rekanan yang akan mengerjakan proyek tersebut.

"Perbaikan akan segera mulai, kita harap secepatnya kita putuskan rekanan mana yang akan melakukan proyek rehabilitasi tersebut, sembari akan melakukan verifikasi ulang dan menjawab sanggahan peserta lainnya," pungkasnya.

Sementara itu, Pengelola TMP Pematang Siantar, A. Manik (50) mempertanyakan kejelasan informasi terkait pelaksanaan rehabilitasi TMP Pematang Siantar. Apalagi rehabilitasi disebut akan dilakukan bertahap.

"Rehabnya dikabarkan bertahap, namun sampai sekarang belum ada pelaksanaan kegiatan, belum terjadi," ujarnya saat ditemui di kediamannya, Rabu (9/8/2023).

Manik menjelaskan ada 15 titik di TMP Pematang Siantar yang tidak memiliki pagar, baik itu rusak atau hilang dicuri.

"Terdapat 15 titik yang tidak memiliki pagar dan beberapa sudah mengalami kerusakan. Ada juga dicuri orang, belum lagi bangunan penyangga sudah banyak yang retak," ucapnya.

Manik juga menyayangkan minimnya perawatan dan pemeliharaan TMP Pematang Siantar.

"Terdapat 800 makam pahlawan dengan luas sebesar 2,8 hektare, dan biasanya perawatan dan rehabilitasi total hanya dilakukan menjelang Agustusan (Kemerdekaan Republik Indonesia), selebihnya kami hanya membabat rumput-rumput liar dan memangkas ranting-ranting pohon saja yang berada di sini (TMP)," pungkasnya.

Editor : Kurniati

Tag : #tmp pematang siantar    #rehabilitasi    #daerah    #apbd    #taman makam pahlawan    #dinas prkp    #berita sumut   

BACA JUGA

BERITA TERBARU