Riak Kegelisahan Pelaku Ekonomi atas Rekayasa Lalu Lintas di Pematangsiantar

Lalu lintas kendaraan disekitar Jalan Cipto Pematangsiantar. (Foto: PARBOABOA/David Rumahorbo)

PARBOABOA, Pematangsiantar - Pengadaan rekayasa lalu lintas akan dilakukan di beberapa ruas jalan di Pematangsiantar, seperti Jalan Cipto, Jalan Wahidin, dan Jalan Sabang Merauke. 

Sosialisasi mengenai rekayasa ini sudah dimulai dari tanggal 15 Juli sampai 22 Juli nanti. Implikasinya akan ada perubahan arus lalu lintas di beberapa titik tersebut. 

Akses masuk ke jalan Cipto, misalnya. Kalau sebelumnya masuk dari Jalan Diponegoro ke Jalan Vihara, sekarang diubah, yaitu harus masuk dari Jalan Vihara menuju Jalan Diponegoro.

Lalu, di Jalan Diponegoro pengendara yang biasanya bisa belok kanan ke Jalan Sutomo, sekarang harus belok kiri ke arah Jalan Lintas Parapat.

Akses dari Jalan Wahidin menuju Jalan Sabang Merauke juga ada perubahan. Jalan yang tadinya keluar menuju Jalan Sutomo, sekarang jadi jalan masuk dari Jalan Sutomo dan keluar ke Jalan Vihara.

Masyarakat setempat menilai, perubahan lalu lintas tersebut akan mengubah kebiasaan sehari-hari mereka dan mempengaruhi ekonomi di sekitar.

Wily, seorang pelaku usaha di sana mengeluhkan hal itu. Menurutnya, perubahan ini akan menyulitkan mereka untuk bergerak menuju Jalan Sutomo.

"Kita mau kemana-mana jadi ribet," kata dia kepada Parboaboa, Rabu (17/7/2024).

Apalagi, Willy mencatat mayoritas penduduk sekitar adalah lansia yang mungkin kesulitan mengikuti arus perubahan lalu lintas.

Kecuali, demikian ia menegaskan, Polisi bersedia setiap hari "stand by disimpang dan mengarahkan para pengendara, ya tidak masalah. Jangan karena perubahan ini, malah terjadi kecelakaan."

Ia menambahkan bahwa rekayasa lalu lintas membuat pengunjung segan melintas di Jalan Cipto karena kesulitan kembali ke Jalan Sutomo.

Selain itu, ia melihat, kebijakan ini menguntungkan beberapa pelaku usaha di sepanjang Jalan Cipto. Willy, yang usahanya lebih dekat dengan Jalan Vihara, merasa dengan adanya rekayasa lalu lintas akan menguntungkan pelaku usaha yang dekat dengan arus masuk lalu lintas.

Sebenarnya uji coba rekayasa lalu lintas ini pernah dilakukan tetapi tidak bertahan lama. 

"Sudah pernah dibuat, tapi tidak efektif. Malah kami pedagang-pedagang ini jadi merasa sepi," ungkapnya.

Willy berpendapat kebijakan rekayasa lalu lintas sebaiknya melibatkan masyarakat sekitar, terutama saat melakukan kajian. 

"Kalau memang sukses yang kemarin, kenapa tidak dilanjutkan. Kalau gagal yang kemarin, kenapa diulangi Kembali," kesalnya.

Willy juga mengusulkan Jalan Vihara menuju Jalan Pane sebagai opsi bagi pengendara yang ingin menuju Jalan Parapat atau kembali ke Jalan Sangnawaluh.

Namun begitu, Willy menekankan pentingnya kajian kebijakan supaya apa yang dilakukan tepat sasaran.

"Cobalah dulu dikaji ulang," ungkap Willy.

Perubahan bersifat sementara

Dalam keterangan terpisah, Lurah Kelurahan Simalungun Kecamatan Siantar Selatan, Ridho Purba, melihat bahwa dampak rekayasa lalu lintas hanya bersifat sementara dan dengan sendirinya masyarakat akan beradaptasi.

"Namanya juga dilakukan perubahan, pastilah menunggu terbiasa dengan perubahan tersebut," ungkapnya kepada Parboaboa melalui pesan singkat.

Ridho mengakui dampak rekayasa lalu lintas memang mempengaruhi perekonomian masyarakat, namun ia percaya ekonomi itu akan pulih seiring perubahan kebiasaan masyarakat.

"Namun lama kelamaan akan kembali normal karena sudah hafal jalur yang telah direkayasa," pesannya.

Ridho menyebut, kajian rekayasa lalu lintas bukan kapasitas kelurahan melainkan Dishub dan timnya. Pihaknya kata dia, hanya bertugas mendampingi proses sosialisasi.

"Kalau untuk mengkaji, keknya bukan kapasitasku, namun itu kapasitas pihak yang berwenang yaitu Dishub dan timnya," pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Perhubungan Darat Dinas Perhubungan Pematangsiantar, Agresa Affandi menyampaikan rekayasa lalu lintas menjadi opsi tepat untuk mengatasi kepadatan kendaraan di Jalan Sutomo.

Dengan rekayasa ini, tegasnya, kuantitas kendaraan di Jalan Sutomo dapat terbagi ke Jalan Cipto. Ia juga melihat bahwa rekayasa jalan dapat memecahkan masalah lalu lintas di Pematangsiantar.

Agresa mengatakan tahapan rekayasa lalu lintas masih dalam tahap sosialisasi, dan pelaksanaannya dilakukan setelah pembahasan bersama.

"Hasil sosialisasi disampaikan ke Sekda. Kalau sesuai angket banyak yang nolak, udah sampai disitu aja," katanya.

Editor: Gregorius Agung
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS