Rusia Buru Presiden Ukraina Zelensky dan Keluarganya?

PARBOABOA, Siantar - Rusia telah melancarkan serangannya satu per satu ke Ukraina. Dimulai dengan serangan bom di ketujuh daerah besar di Ukraina, yakni Kiev, Kharkiv, Kramatorsk, Dnipro, Mariupol, Oedssa dan Zaporizhizhia pada Kamis (24/2) pagi.

Bahkan, Rusia telah melumpuhkan sebanyak 74 fasilitas darat infrastruktur militer Ukraina. Kerusakan itu diantaranya 11 lapangan udara milik Angkatan Udara Ukraina, tiga titik komando, pangkalan Angkatan Laut Ukraina, 18 stasiun radar Angkatan Udara, Sistem rudal S-300 dan Buk-M1.

Selain itu, helikopter tempur dan empat kendaraan udara tak berawak, Bayraktar TB2 juga ditembak jatuh. Meski demikian, Rusia tidak menargetkan kota-kota Ukraina dan fasilitas sipil.

"Akibat serangan yang dilakukan Angkatan Bersenjata Rusia, 74 fasilitas darat infrastruktur militer Ukraina lumpuh," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, Kamis (24/2) dikutip TASS.

Tak hanya itu, pasukan Rusia telah menguasai fasilitas nuklir Chernobyl di Ukraina utara yang merupakan salah satu tempat terjadinya bencana nuklir paling parah di dunia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan, serangan yang dilakukan Rusia mengakibatkan sebanyak 137 warga Ukraina tewas. Sementara 316 orang lainnya terluka dalam operasi militer Rusia.

Berdasarkan informasi yang diterima Zelensky, tim sabotase Rusia telah berhasil merangsek ke Ibu Kota Ukraina, Kiev, pada Kamis malam. Menurutnya, Rusia telah menempatkan Zelensky sebagai target nomor satu.

"Menurut informasi kami, musuh menandai saya sebagai target nomor satu. Keluarga saya adalah target nomor dua," kata Zelenskyy, dalam video yang diunggah ke media sosial, Kamis (24/2).

Sebelumnya, Presiden Rusia Vladimir Putin membuat pidato mengejutkan yang disiarkan televisi Rusia pada Rabu (23/2). Ia mengatakan, dirinya telah membuat keputusan untuk melakukan operasi militer di Ukraina.

Bahkan, Putin memperingatkan negara-negara lain bahwa setiap upaya yang mereka lakukan untuk mengganggu tindakan Rusia akan mengarah pada konsekuensi yang belum pernah dilihat.