London-Inggris. Kepolisian Metropolitan London sejauh ini telah menahan sedikitnya
86 orang, penangkapan ini adalah buntut dari kerusuhan pasca pertandingan final
EURO 2020 antara Italia dan Inggris, dimana Inggris dikalahkan tim Italia, kata
kepolisian setempat seperti dikutip Reuters, Selasa (13/07).
Polisi menyebut para pelanggar itu mengganggu ketertiban
umum, merusak fasilitas umum, mabuk-mabukan hingga tindak kriminal seperti menyerang
dan melukai orang lain.
Selama dan sesudah pertandingan di Stadion Weembley para
pendukung diketahui bentrok satu sama lain dan juga dengan petugas. 53 orang di
antaranya ditangkap karena membobol pembatas keamanan sebelum pertandingan
dimulai.
Diketahui sebelumnya dimana suporter Inggris rusuh di
Wembley jelang laga final Euro, para pembuat onar adalah supporter yang tak
mempunyai tiket yang memaksa masuk stadion.
Kepolisian juga menyebut 19 aparat mengalami luka-luka
akibat kerusuhan.
"Selama jalannya turnamen Euro, kebanyakan orang
menyaksikan pertandingan dengan tertib dan aman, serta menikmatinya sebelum
final tadi malam itu," kata Laurence Taylor Deputi Asisten Komisioner Kepolisian
Metro London.
"Namun demikian kejadian tak bertanggung jawab yang
kami saksikan kemarin melibatkan sekelompok orang yang berniat memanfaatkan momen
sepakbola sebagai alasan untuk berselisih dengan anggota masyarakat yang lain
dan petugas polisi yang berjaga." Lanjutnya.
Menanggapi hal tersebut, Asosiasi Sepakbola Inggris (FA)
menyatakan akan menggelar pengkajian penuh atas pelanggaran keamanan yang
terjadi pertandingan final Euro 2020 hari Minggu waktu setempat (12/07) tersebut.