PARBOABOA, Pematang Siantar- PT Perusahaan Listik Negara (PLN) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Pematang Siantar melakukan pemadaman listrik tiga jam karena alasan pemeliharaan jaringan, Rabu (08/02/2023). Warga yang terimbas aktivitasnya lumpuh, mulai dari rutinitas domestik, bisnis dan perkantoran.
Salah satu karyawan perusahaan swasta, Juni Sinaga mengungkapkan, pemadaman tersebut sangat berdampak pada aktivitas di perusahaannya.
“Inikan jam sibuk, tentu harus mengirim file penting. Terganggu sekali pekerjaan kita,” ucapnya kepada Parboaboa, Rabu (08/02/2022).
Ia mengapresiasi cepatnya pemeliharaan yang dilakukan pihak PT PLN, namun berharap hal itu tidak dilakukan saat jam sibuk kerja, karena aktivitas pekerjaan di di kantornya terganggu akibat pemadaman yang sudah terjadi sejak pukul 11.00 WIB hingga 14.07 WIB.
“Pemeliharaan itu bagus, hal itukan untuk masyarakat juga. Tapi kegiatan itu bisa dilakukan saat dini hari,”pungkasnya
Terpisah konfirmasi, pemilik percetakan Surya Kreatif yang berada di jalan Sidamanik no 56, Liberty Simamora (39) juga mengeluh dengan pemadaman listrik yang berjam-jam lamanya. Ia mengatakan dalam waktu tiga jam, 50 pelanggannya tidak dapat dilayani yang berasal dari para pekerja dan anak sekolah yang ingin mencetak di tempatnya.
" Berpengaruh lah secara kerja operasional saya terhenti. Jangan lagi terlalu sering-sering mati lampu lah," harapnya.
Sebelumnya, Manager PT PLN UP3 Pematang Siantar, Lamris Rajagukguk mengatakan, pemadaman listrik dilakukan di beberapa lokasi dalam rangka mempermudah pekerjaan pemindahan utilitas dan pemeliharaan jaringan listrik di daerah PT PLN (Persero) ULP Siantar Kota mulai pukul 10.00-13.00 WIB.
Dia mewakili PLN ULP Pematang Siantar, memohon maaf kepada para pelanggan atas ketidaknyamanan pemadaman listrik tersebut dan berupaya mempercepat pekerjaan sesuai jadwal yang ditentukan.
“Para pelanggan tidak perlu khawatir, kita akan upayakan mempercepat pengerjaan dan akan segera menormalkan tegangan listrik sesuai jadwal yang sudah ditentukan,” pungkasnya.
Editor: Betty Herlina