parboaboa

Mengenal Ubur-Ubur: Klasifikasi, Ciri-ciri, Jenis, Habitat, dan Siklus Hidupnya

Winda | Sains | 04-11-2023

Ubur-ubur (Foto: The Conversation)

PARBOABOA – Ubur-ubur (scyphozoa) merupakan salah satu binatang laut yang tidak bertulang belakang. Jika diamati, bentuknya menunjukkan kesamaan dengan gurita.

Hewan avertebrata yang termasuk ke dalam filum cnidaria ini memiliki total spesies sekitar 2.000 di seluruh dunia.

Salah satu ciri khasnya adalah tubuhnya yang transparan dan tentakel yang sangat kecil. Sengatan hewan ini sangat berbahaya dan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Mengutip dari buku berjudul Sistematika Avertebrata karya Agung Budiantoro, ubur-ubur berkembang biak secara vegetatif dengan memproduksi medusa dari polip.

Selama fase medusa akan menghasilkan telur dan sperma untuk reproduksi seksual. Sementara dalam fase polip, mereka berkembang biak secara aseksual melalui tunas.

Dalam artikel kali ini, Parboaboa telah merangkum seputar ubur ubur, mulai dari klasifikasi, ciri-ciri, jenis, organ gerak, habitat, dan siklus hidupnya.

Klasifikasi Ubur Ubur

Ubur ubur (Foto: Pixabay) 

Melansir dari Journal Virginia Institute of Marine Science, berikut dijelaskan klasifikasinya:

  • Kerajaan: Animalia
  • Filum: Cnidaria
  • Kelas: Scyphozoa
  • Ordo: Coronatae, Semaeostomeae, dan Rhizostomae
  • Famili: Cyaneidae
  • Spesies: Aurelia aurita
  • Kelompok Hewan Dasar: Invertebrata
  • Habitat: Lautan di seluruh dunia

Ciri-ciri Ubur-Ubur

Ubur ubur (Foto: Pixabay) 

Mengutip dari Sea Grant Pennsylvania, berikut beberapa ciri ubur ubur yang wajib kamu ketahui:

  • Organ tubuh, akan bergerak jika terjadi saat berada dalam bentuk medusa, menggunakan otot untuk menggerakkan tubuhnya dan mengeluarkan air dari dalamnya.
  • Mereka memiliki bentuk seperti mangkuk terbalik
  • Ada yang memiliki tentakel dan yang lainnya tidak. Tentakel umumnya dilapisi oleh sel penyengat yang disebut knidosit.
  • Scyphozoan kebanyakan hidup di laut terbuka dan berenang bebas.
  • Berukuran kecil biasanya memakan partikel makanan yang terjebak dalam air dan hidup berdampingan dengan beberapa alga fotosintetik seperti dinoflagellata.
  • Berperan sebagai predator, mereka menggunakan organel nematosista pada tentakelnya.
  • Nematosista merupakan karakteristik dari filum Cnidaria, yaitu sel berbentuk jarum yang digunakan untuk menusuk mangsa dan mengirimkan racun.
  • Termasuk dalam hewan diploblastik, yang berarti mereka memiliki dua lapisan sel utama. Lapisan sel utama ubur-ubur terdiri dari eksoderm di luar, gastroderm di dalam, dan mesoglea di tengah yang berfungsi sebagai rangka.
  • Tidak memiliki kepala, mulut, dan anus terletak dalam satu lubang, yaitu bagian yang dekat dengan mulut disebut oral dan yang sebaliknya disebut aboral.
  • Sistem pencernaan menggunakan sistem saluran gastrovaskular yang terdiri dari mulut, manubrium, perut pusat yang bercabang menjadi empat kantong perut, dan masing-masing kantong perut dibatasi oleh enam sekat yang disebut septum.
  • Sistem pernafasan melalui kedua lapisan sel dengan menyerap oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida ke lingkungan sekitarnya.
  • Memiliki sistem saraf yang tersebar ke seluruh tubuh dan juga memiliki cincin otot untuk membantu berenang di dalam air.

Jenis Ubur-Ubur

Ubur ubur (Foto: Pixabay) 

Melansir dari laman Start Farm Internasional, scyphozoa terbagi menjadi beberapa jenis, di antaranya:

1. Phyllorhiza Punctata

Phyllorhiza Punctata ini memiliki bentuk yang menyerupai kelopak bunga teratai. Ukurannya cukup besar dan kerap disebut sebagai ubur-ubur raksasa.

Habitat Phyllorhiza Punctata adalah di daerah perairan hangan sekitar Australia, Asia Timur, dan Samudera Pasifik.

2. Jelly Bluber

Jelly Bluber memiliki warna yang unik, bukan berasal dari alga seperti ubur ubur lainnya, melainkan dari pigmen yang dimilikinya.

Meskipun memiliki tentakel yang dapat menyengat, sengatannya tidak membahayakan manusia, hanya menyebabkan gatal-gatal dan kemerahan pada kulit.

3. Golden Jelly Fish

Ubur ubur jenis ini hidup di air asin dan tidak memiliki sengatan karena telah terisolasi selama waktu yang lama.

Golden Jelly Fish dapat ditemui di berbagai daerah di Indonesia, seperti Raja Ampat, Papua Barat, dan Danau Kakaban. Bentuknya menyerupai kubah berwarna emas.

4. Aequorea Victoria

Aequorea Victoria terkenal karena kemampuannya menghasilkan protein hijau berpendar yang disebut green fluorescent protein (GFP).

GFP digunakan secara luas dalam penelitian biologi dan bioteknologi. Aequorea victoria ditemukan di perairan sekitar Amerika Utara.

5. Australian Box Jellyfish

Australian Box Jellyfish atau ubur-ubur kotak Australia adalah salah satu spesies paling berbahaya di dunia. Mereka memiliki lonjakan besar berbentuk kotak dan tentakel yang sangat panjang.

Sengatannya dapat menyebabkan luka yang parah dan bahkan kematian. Mereka ditemukan di perairan utara Australia.

6. Flower Hat Jelly

Flower Hat Jelly adalah jenis hewan ubur ubur yang langka dan memiliki tubuh kecil dengan warna ungu dan orange yang mencolok.

Meskipun kecil, ubur-ubur jenis ini dapat menyengat dan menyebabkan rasa sakit. Anda dapat menemukannya di perairan Jepang, Brazil, dan Argentina.

7. Moon Jellyfish

Jenis yang satu ini memiliki tubuh yang transparan dan berbentuk seperti payung. Mereka biasanya tidak berbahaya bagi manusia dan ditemukan di perairan hangat dan berair di seluruh dunia.

8. Nomura Jellyfish

Ubur-ubur Nomura adalah salah satu ubur ubur terbesar di dunia. Ubur-ubur raksasa ini dapat mencapai ukuran yang sangat besar, dengan diameter payung mencapai 2 meter atau lebih. Mereka ditemukan di perairan sekitar Jepang, Korea, dan Tiongkok.

9. The Box Jellyfish

Berikutnya ada ubur beracun dan sangat berbahaya bagi manusia, bahkan dapat menyebabkan serangan jantung.

Mereka memiliki bentuk kotak dan tiga tentakel, sering ditemukan di Samudera Indo-Pasifik dan Australia Utara.

10. Costa Rican Jellyfish

Costa Rican Jellyfish ditemukan di perairan lepas pantai Kosta Rika dan sekitarnya. Mereka memiliki tubuh transparan dengan lonjakan yang hampir tidak terlihat.

Sengatan binatang laut ini biasanya tidak berbahaya bagi manusia, tetapi dapat menyebabkan iritasi dan rasa sakit yang singkat.

Fungsi Organ Gerak Ubur-Ubur

Ubur ubur (Foto: Tim Mossholder) 

Organ gerak ubur ubur disebut sebagai tentakel. Berikut ini dijelaskan beberapa fungsi dan kegunaannya, yakni:

1. Alat Gerak

Tentakel pada hewan invertebrata ini membantu dalam pergerakan dan navigasi di dalam air. Meskipun memiliki kemampuan pergerakan yang terbatas, tentakel digunakan untuk menggerakkan tubuh mereka dalam air.

Otot yang terletak di sepanjang tentakel membantu dalam menarik tubuh mereka, sehingga air yang ada di dalam rongga tubuhnya dikeluarkan. Proses ini memungkinkan untuk bergerak maju, berputar, atau berubah arah sesuai kebutuhan.

2. Alat Perlindungan

Selain berperan dalam pergerakan, tentakel juga merupakan alat perlindungan. Di sepanjang tentakel, terdapat sel-sel penyengat yang disebut knidosit.

Knidosit ini mengandung venin yang dapat digunakan untuk melumpuhkan atau mengusir predator yang mencoba mendekatinya.

Ketika predator menyentuh tentakel, knidosit akan melepaskan venin yang dapat menyebabkan rasa sakit atau kerusakan pada predator tersebut.

Habitat Ubur-Ubur

Ubur ubur (Foto: National Geographic) 

Scyphozoa adalah makhluk laut yang tersebar hampir sebanyak 2.000 spesies di berbagai perairan seluruh dunia, baik itu di laut maupun samudera. Sudah ada sejak 500 tahun lalu.

Selain memiliki beragam spesies, juga memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan perairan yang berbeda-beda, termasuk perairan hangat di laut tropis dan perairan yang sangat dingin di wilayah kutub selatan dan utara.

Siklus Hidup Ubur-Ubur

Ubur ubur merupakan organisme yang bereproduksi secara seksual dengan alat reproduksi yang disebut gonad. Berikut siklus hidupnya:

1. Bertelur

Scyphozoa betina melepaskan telur ke dalam air. Telur-telur ini kemudian dibuahi oleh sperma yang dihasilkan oleh Scyphozoa jantan. Telur-telur ini menetas menjadi larva planula.

2. Tahap Larva Planula

Larva planula adalah tahap awal dalam siklus hidup ubur ubur. Mereka adalah bentuk larva bergerak bebas dan memiliki ciri-ciri seperti cacing pipih.

Larva planula berenang di perairan, menggunakan silia (rambut mikroskopis) untuk bergerak dan mencari tempat yang sesuai.

3. Tahap Polip (Scyphistoma)

Setelah larva planula menemukan tempat yang cocok, mereka menempel pada substrat seperti batu, karang, atau permukaan keras lainnya. Mereka kemudian berkembang menjadi tahap polip.

Polip adalah bentuk tubuh yang menyerupai tabung dengan mulut di satu ujungnya. Polip ini tetap menempel pada substrat dan mulai berkembang biak secara aseksual dengan membelah diri atau menghasilkan tunas.

4. Tahap Medusa

Tahap medusa adalah tahap terakhir dalam siklus hidup Scyphozoa. Dalam tahap ini, polip mengalami transformasi menjadi ubur-ubur dewasa yang dikenal sebagai medusa.

Medusa memiliki tubuh berbentuk payung dengan lonjakan yang menggantung di sekitar mulutnya.

Mereka dapat bergerak bebas di perairan menggunakan kemampuan berenang mereka. Pada tahap ini, medusa menghasilkan sel telur dan sperma, dan siklus hidup scyphozoa dimulai kembali.

Demikian penjelasan seputar ubur ubur secara lengkap, mulai dari klasifikasi, ciri-ciri., jenis, habitat, dan siklus hidupnya. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor : Juni

Tag : #ubur ubur    #avertebrata    #sains    #binatang laut    #hewan avertebrata    #habitat ubur ubur    #ubur ubur raksasa   

BACA JUGA

BERITA TERBARU