PARBOABOA – Sebagian orang didunia menetapkan tanggal sebelas nopember sebagai hari singel atau hari ‘sendiri’ sedunia yang dalam bahasa Inggris disebut World Singles’ Day atau hari lajang sedunia (Bachelors' Day). Dalam bahasa sehari-hari di Indonesia hari ini disebut Hari Jomblo sedunia.
Namun masih tidak banyak yang relate dengan hari jomblo ini karena memang dicetuskan secara tidak resmi dan baru-baru ini kembali ramai dibicarakan sebagai akibat dari pandemi yang melanda dunia beberapa waktu belakangan ini.
Hari Sendiri sedunia bermula dari beberarpa mahasiswa Universitas Nanjing di Tiongkok. Di tahun 1993, para mahasiswa Universitas Nanjing merayakan kesendirian mereka. Mereka menyatakan diri masuk kedalam kelompok orang-orang yang memlikh hidup sendiri tanpa pasangan. Mereka kemudian memilih tanggal 11 November sebagai hari Sendiri atau Single’s Day. Dipilihnya tanggal 11 11 ini lantaran menyerupai 4 batang kayu yang telanjang.
Tapi pada saat ini, peringatan Hari Jomblo Sedunia terbilang unik karena mempunyai esensi yang sedikit berbeda dari maksa asli yang diserukan dhulu. Tanggal 11 Nopember justru diperingati masyarakat dengan memuaskan diri berbelanja. Bahkan selain hari Single, tanggal ini juga dibaut sebagai hari belanja sedunia secara tak resmi. Hal ini karena banyaknya toko-toko virtual atau e-commerce yang mengeluarkan berbagai diskon.
Hari Sendiri sedunia atau hari Jomblo ini pada awalnya dibuat sebagai anti dari hari valentine. Jika orang yang memiliki pasangan merayakan Valentine, maka yaang tidak memiliki pasangan bisa juga merayakan kesendirian mereka di hari Single ini.
Namun di tahun 2009, pendiri e-commerce Alibaba, Jack Ma berhasil ‘mengubah’ peringatan tersebut. Alibaba mengajak kaum jomblo Tiongkok untuk merayakan kesendirian mereka dengan berbelanja pada event festival belanja yang dibuar Alibaba dengan banyak diskon yang menarik orang-orang. Even itu berhasil membaut Alibaba meraih keuntungan yang sangat besar.
Belakangan warga dunia yang dilanda pandemi virus Corona membuat banyak mobilitas yang dibatasi. Lockdown yang sempat terjadi membuat orang-orang semakin gemar berbelanja dari rumah dengan memamfaatkan e-commerce. Hal itu membuat semakin bergesernya makna angka 11 11 pada tanggal sebelas nopember dari hari Jomblo seduni menjadi hari berbelaja sedunia.