Animasi Nussa Terima Penghargaan Festival Film Indonesia 2021

PARBOABOA, Siantar – Nussa meraih penghargaan piala citra untuk kategori Film Animasi Panjang Terbaik di Festival Film Indonesia 2021. Nussa mengalahkan dua nominasi lainnya, yakni Adit Sopo Jarwo dan Riki Rhino.

"Dan pemenangnya adalah Nussa," kata aktor Bhisma Mulia yang mebacakan pemenang nominasi dalam Malam Anugerah Piala Citra di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (10/11).

Sutradara Bony Wirasmono mengaku tidak menyangka film yang disutradarainya bisa diganjar penghargaan bergengsi.

“Masya Allah, alhamdulillah, nggak nyangka sekali. Ini debut film panjang bagi Little Giantz dan penyutradaraan film panjang perdana bagi saya. Dan penghargaan ini bukan karena kami hebat tapi karena Allah yang mudahkan,” kata Bony saat menerima piala Citra untuk Nussa.

Ia juga berterima kasih kepada sahabat Nussa yang selalu memberikan dukungan kepada tim dan film “Nussa”. Bony berharap, kedepannya akan lahir karya-karya animasi terbaik dari anak bangsa.

“Terima kasih sudah percaya pada Nussa, jika Nussa bisa maka Indonesia bisa,” kata dia.

Produser Nussa, Anggia Kharisma yang ikut tampil di atas panggung juga berterima kasih atas dukungan semua pihak. “Terima kasih semua, Allah Swt, dan semua pihak yang mendukung kami, salam sejahtera, terima kasih,” kata dia.

Pada perhelatan FFI kali ini, ada 22 kategori yang dipertarungkan untuk mendapatkan Piala Citra. Daftar nominasi merupakan hasil seleksi dan penjurian yang dilakukan oleh 54 juri yang berasal dari perwakilan asosiasi-asosiasi profesi perfilman.

Piala Citra tahun ini digelar bertepatan dengan Peringatan Hari Pahlawan, hari ketika Bapak Perfilman Indonesia Usmar Ismail dianugerahi gelar pahlawan nasional.

Nussa selama ini dikenal sebagai seorang anak yang menaruh minat tinggi terhadap sains. Dia juga dinilai sebagai anak yang pintar dan jadi andalan sekolahnya terkait dengan sains.

Nussa (Muzakki Ramdhan) mengisahkan gejolak yang dirasakan seorang anak laki-laki bernama Nussa menjelang sebuah pertandingan sains antar sekolah.

Namun situasi mulai berubah ketika seorang anak baru datang ke sekolah Nussa. Anak bernama Jonni (Ali Fikry) itu memiliki banyak keunggulan dibanding Nussa, terutama memiliki peralatan yang lebih canggih.

Keduanya sama-sama memiliki kecerdasan dan kemampuan dalam mengerjakan proyek sains. Keduanya pun menjadi wakil sekolah dalam festival sains yang akan datang.

Hingga suatu hari, Nussa yang selama ini mengandalkan barang-barang rongsokan untuk membuat roket mulai merasa terancam ketika roket ciptaannya gagal terbang dan kalah secara performa dibanding milik Jonni.

Perlahan, teman-teman sekolahnya yang selama ini mengandalkan dan memuji Nussa beralih kepada Jonni. Perhatian terhadap Nussa pun mulai memudar.

Tidak hanya dari segi cerita, visual animasi film NUSSA pun dipuji oleh banyak penonton dan juga kritikus film. Bahkan tidak sedikit yang mengatakan bahwa, film NUSSA sudah bisa disejajarkan dengan studio animasi Internasional dan menjadi benchmark baru animasi Indonesia.