PARBOABOA – Hepatitis adalah penyakit yang disebabkan infeksi peradangan hati oleh virus hepatitis. Hepatitis merupakan salah satu penyakit menular dan beberapa penderita penyakit ini tidak yakin bagaimana bisa tertular.
Penyakit hepatitis dapat mengganggu beberapa fungsi tubuh si penderitanya, terkhusus yang berkaitan dengan metabolisme karena telah mengganggu sistem kinerja hati. Hati memiliki fungsi yang sangat penting bagi tubuh, seperti berikut:
1. Menghasilkan empedu untuk mencerna lemak.
2. Menetralisir racun yang masuk ke dalam tubuh.
3. Mengaktifkan beberapa enzim yang dibutuhkan tubuh.
4. Menguraikan karbohidrat, lemak dan protein.
5. Menyimpan karbohidrat dalam bentuk glikogen.
6. Membentuk protein seperti albumin dan faktor pembekuan darah.
7. Menyimpan vitamin dan mineral.
8. Membuang bilirubin (zat yang dapat membuat tubuh menguning), kolesterol, hormone, dan obat-obatan.
Gejala Hepatitis
Seseorang yang menderita penyakit hepatitis, di minggu pertama tidak merasakan gejala apapun. Gejala tersebut akan muncul setelah masa inkubasi, yaitu sekitar 2 minggu hingga 6 bulan.
Berikut beberapa gejala umum yang biasa dirasakan penderita penyakit hepatitis.
1. Demam
2. Gampang lelah
3. Mual dan muntah
4. Urine berwarna gelap
5. Nyeri dibagian sendi dan perut
6. Feses berwarna pucat
7. Kulit berwarna kuning
8. Berat badan turun secara bertahap
9. Tidak nafsu makan
Ada juga gejala hepatitis yang bersifat parah, dengan tingkatan tertentu tergantung kondisi si penderita yang disebabkan virus hepatitis.
Jenis dan Penyebab Hepatitis
Kecanduan minuman beralkohol, penggunaan obat-obatan tertentu, penyakit autoimun, serta infeksi cacing hati, merupakan penyebab hepatitis yang umum ditemukan. Namun ada beberapa jenis penyakit hepatitis dengan beberapa penyebab lainnya, sebagai berikut.
1. Hepatitis A
Jenis penyakit hepatitis A disebabkan adanya infeksi virus hepatitis A (HAV) yang didapat dari makanan maupun minuman yang telah terkontaminasi virus tersebut.
2. Hepatitis B
Jenis hepatitis B ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus hepatitis B (HBV) yang ditularkan melalui hubungan seksual dengan si penderita dan tanpa alat pengaman.
Tidak hanya itu, kegiatan transfusi darah juga bisa menjadi salah satu penyebab hepatitis. Meski kasus ini jarang terjadi, namun jika ibu hamil yang terinfeksi dapat menularkan virus tersebut ke jabang bayinya.
3. Hepatitis C
Penyakit hepatitis selanjutnya yakni hepatitis C yang terjadi karena adanya infeksi virus hepatitis C (HCV) dan cara penularannya hampir sama dengan jenis hepatitis B. Adanya hubungan seksual tanpa alat pengaman dan penggunaan jarum suntik yang tidak steril.
4. Hepatitis D
Jenis penyakit hepatitis berikutnya adalah hepatitis D. Penyakit yang satu ini disebabkan virus hepatitis D (HDV). Meski kasusnya jarang ditemukan, tetapi harus tetap waspada karena sekali muncul dapat menyebabkan masalah kesehatan yang serius.
Penularannya sendiri hampir sama dengan hepatitis B dan C, serta seseorang yang menderita penyakit hepatitis ini memiliki riwayat penyakit hepatitis B.
5. Hepatitis E
Virus hepatitis E (HEV) adalah penyebab hepatitis selanjutnya. HEV terjadi akibat kondisi atau sanitasi lingkungan sekitar tempat tinggal yang tidak baik dan adanya kontaminasi terhadap virus HEV.
Pengobatan Hepatitis
Pengobatan hepatitis terbagi menjadi dua bagian, yakni hepatitis akut dan kronis. Penyakit hepatitis A, B, dan E akut tidak membutuhkan pengobatan spesifik. Namun jika diperlukan, hanya akan fokus untuk meredakan gejala-gejala yang ditimbulkan, seperti mual, muntah dan gangguan pencernaan lainnya.
Obat hepatitis akut yang diberikan harus benar-benar memperhatikan kondisi si penderita karena akan mengganggu fungsi hatinya.
Sementara, cara pengobatan hepatitis kronis dilakukan hanya untuk menghambat perkembangbiakan virus dan juga menghindari kerusakan hati lebih lanjut. Obat-obatan yang akan diberikan dokter seperti obat antivirus.
Jika kamu, saudara atau temanmu yang menderita penyakit hepatitis kronis, disarankan tidak meminum minuman beralkohol, merokok, atau tindakan-tindakan yang dapat merusak fungsi hati.
Semua penanganan dan obat hepatitis yang diterima, harus sesuai dengan hasil diagnosis dokter. Berikut beberapa tahapan yang wajib dilalui sebelum akhirnya mendapatkan perawatan sesuai dengan penyakit yang diderita.
1. Tes Fungsi Hati
Jika tidak ditemukan gejala apapun selama pemeriksaan fisik, maka dilakukan tes fungsi hati yang bertujuan untuk mengetahui seberapa efisien hati saat melaksanakan tugasnya.
Tes ini dilakukan dengan menggambil sampel darah. Apabila terdapat enzim hati yang tinggi, maka organ tubuh yang satu ini dinyatakan sedang mengalami stres, bermasalah bahkan rusak.
Tes darah yang dilakukakn juga bertujuan untuk mengetahui virus yang terdapat dalam darah. Kondisi tubuh yang menyebabkan hepatitis autoimun akan terdeteksi melalui kondisi antibodi seseorang.
2. USG
Pemeriksaan ultrasonografi bertujuan untuk melihat kondisi hati lewat gambar. Tes ini juga dilakukan dokter untuk mengetahui keadaan organ tubuh lainnya yang berada disekitar hati. Apakah terjadi kelainan kandung empedu, tumor hati atau kerusakan hati lainnya.
3. Biopsi Hati
Rangkaian pemeriksaan berikutnya adalah biopsi hati. Prosedur yang satu ini melibatkan pengambilan sampel jaringan hati dan nantinya akan diketahui infeksi atau peradangan seperti apa yang tengah dialami si penderita.
Jika kamu, keluarga atau temanmu mengalami gejala seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, segera lakukan serangkaian pemeriksaan ke dokter agar bisa mengetahui hepatitis seperti apa yang diidap. Dan dengan cepat mendapatkan penanganan yang tepat.
Semoga informasi ini menambah wawasan kamu. Kamu juga bisa menemukan informasi seputar penyakit yang sedang kamu derita di Parboaboa.
Editor: -