PARBOABOA – Ada lebih dari 10 kode dan atribut berbeda. Jika diperhatikan dengan seksama terdapat bebagai tulisan yang tertera pada sisi ban. Tulisan pada dinding ban sepeda motor itu berisi bebagai infomasi tekait dengan spesifikasi ban.
Kode utama ban secara umum dicetak dengan ukuran yang menonjol. Selain merek dan tipe ban, terdapat juga angka dan huruf dengan ukuran mencolok yang menunjukkan dimensi ban, beban dan batas kecepatan maksimal ban.
Contoh kode pada sebuah ban motor:
160/70 B17 72V
Angka pertama 160 menunjukkan ukuran lebar ban dalam satuan milimeter yang berarti 160 mm. Angka kedua merupakan ukuran profil atau ketebalan dinding ban, juga sering disebut sebagai aspek rasio ban. Angka yang tercantum menunjukkan persentase terhadap lebar ban. Angka 70 berarti, ketebalan ban adalah 70% dari lebar ban yang 160 mm, yaitu 112 mm.
Kode berikutnya menunjukkan konstruksi ban. Kode R =Radial, B =Bias. Disusul dengan diameter rim ban dalam satuan inci.
Contoh di atas berarti konstruksi ban merupakan jenis ban Bias dengan diameter rim 17 inci.
Setelah itu terdapat kode berupa kelompok angka dan huruf yang menunjukkan beban maksimal (Load Index) dan batas kecepatan maksimal (Speed Rate) yang diperbolehkan dengan menggunakan ban terseebut.
Tabel Load Index:
30 - 106 kg, 31 - 109 kg , 32 - 112 kg, dan seterusnya
40 - 140 kg, 41 - 145 kg, 42 - 150 kg, dan seterusnya
50 - 190 kg, 51 - 195 kg, 52 - 200 kg, dan seterusnya
60 - 250 kg, 61 - 257 kg, 62 - 265 kg, dan seterusnya
70 - 335 kg, 71 - 345 kg, 72 - 355 kg, dan seterusnya
Tabel Speed Rating:
J - maksimal 100 km/jam ,K - maksimal 110 km/jam
L - maksimal 120 km/jam, M – maksimal 130 km/jam
N – maksimal 140 km/jam, P – maksimal 150 km/jam
Q – maksimal 160 km/jam, R – maksimal 170 km/jam
S – maksimal 180 km/jam, T – maksimal 190 km/jam
U - maksimal 200 km/jam, H – maksimal 210 km/jam
V – maksimal 240 km/jam, W – maksimal 270 km/jam
Y – maksimal 300 km/jam, Z – di atas 240 km/jam
Contoh ban di atas dengan kode 72V berarti ban tersebut mampu menopang beban maksimal hingga 355 kg dan batas kecepatan aman sampai 240 km/jam
Selain itu ban juga memiliki kode spesifik yang menunjukkan tipe ban, seperti TT = Tube type dan TL = Tubeless.
Jenis Tube type dalam penggunaannya membutuhkan ban dalam, sementara tipe Tubeless bisa langsung dipasang tanpa harus menggunakan ban dalam pada velek khusus tubeless.
Pada dinding ban biasanya juga tertera informasi tekanan udara maksimal ban dalam kondisi dingin. Contoh: Maximum Pressure 40 psi/257 kPa.
Juga terdapat logo SNI (Standar Nasional Indonesia) ataupun DOT (Department of Transportation).
Kode berikutnya yang perlu diperhatikana adalah empat angka yang menunjukkan waktu pembuattan ban itu diproduksi.
Dua angka tersebut menunjukkan minggu dan tahun pembuattan ban itu. Contoh: 2320, yang berarti ban itu dibuat pada minggu ke duapuluhtiga di tahun tahun 2020.
Kode selanjutnya ialah petunjuk rotasi berupa tanda panah. Dengna tulisan 'rotation' yang menunjukn arah putaran ban yang dianjurkan agar tetap menggigit saat hujan dengan pola tapak yang membuang air ke bagian sisi ban.
Dan kode terakhir adalah kode petunjuk keauasan ban. Kode ini brupa tiga buah tanda titik kecil, yang menunjukkan angka persentase tingkat keausan ban. Titik kecil itu berarti 75%, 50%, 25%. Ini dimaksudkan agar pengguna mengetahui kapan saatnya menganti ban dengan yang baru, sangat dianjurkan seera mengganti ban jika keausan sudah melewati titik kedua, artinya kondisi ban sudah dibawah 50%.