Parboaboa.com – Ralf Rangnick bersedia untuk menjadi manajer interim Manchester United. Dia pun menggugurkan empat nama lain yang sempat dilirik United untuk menjadi manajer hingga akhir musim 2021/2022.
Ralf Rangnick sempat dikaitkan dengan posisi pelatih AC Milan pada awal musim 2019/2020 lalu. Tetapi, Milan memilih terus bekerja dengan Stefano Pioli yang cukup sukses pada musim sebelumnya.
Pada Januari 2021, Chelsea juga melirik Rangnick sebagai manajer interim untuk menggantikan Frank Lampard. Rangnick menolak proyek jangka pendek dari The Blues. Thomas Tuchel akhirnya datang ke London.
Rangnick memang terbiasa dengan proyek jangka panjang. Itu terjadi bersama RB Leipzig dan Hoffenheim. Lantas, siapa sebenarnya Rangnick? Mengapa dia punya reputasi besar di Jerman? Simak beberapa data dan fakta tentang Ralf Rangnick dibawah ini.
Karir Bermain Sebagai Pemain Sepakbola
Rangnick terjun ke sepak bola sebagai pemain. Tapi, dia tidak punya karier yang cukup bagus. Posisinya gelandang bertahan dan dia adalah jebolan akdemi Stuttgart.
Pada usia 25 tahun, Rangnick membela klub Divsi Enam, Viktoria Backnang. Saat itu, dia menjadi pemain sekaligus manajer. Sejak saat itu, dia mulai merintis karier sebagai pelatih dari level paling bawah.
Reputasi besar Rangnick dibangun saat dia menjadi pelatih Hoffenheim dan RB Leipzig. Dari tim antah berantah, dua tim itu diantar Rangnick menjadi kekuatan Bundesliga.
Awal Karir Kepelatihan
Jejak kepelatihan Rangnick tidak lepas dari tim AC Milan asuhan Arrigo Sacchi serta Dynamo Kiev asuhan Valeriy Lobanovskyi. Pada era Sacchi, AC Milan menjadi juara Liga Champions 1989 dan 1990.
Rangnick kemudian mengembangkan cara bermain kedua tim. Secara sederhana, Rangnick menginginkan tim racikannya tampil proaktif dan menekan. Dia tidak ingin para pemain setengah-setengah dalam melakukannya.
"Saya menyadari bahwa sedikit menekan saja tidak cukup. Ini seperti sedikit hamil, tidak berarti apa pun," katanya.
Merupakan Mentor Dari Beberapa Pelatih Top Eropa Saat Ini
Sir Alex Ferguson telah menginspirasi banyak pelatih top. Ada Steve Bruce, Mark Hughes, Gary Neville, dan Ole Gunnar Solskjaer. Rangnick juga punya jejak yang hampir sama.
Thomas Tuchel, Julian Nagelsmann, dan Ralph Hasenhuttl adalah nama-nama yang pernah bekerja dengan Rangnick dan kini menjadi pelatih top Eropa. Lalu, masih ada Jesse Marsch, Marco Rose, dan Adi Hutter.
Lalu, ada nama Jurgen Klopp yang tidak pernah menyembunyikan rasa kagumnya pada Rangnick.
Belum Pernah Juara Liga Utama
Rangnick memang punya reputasi bagus di Jerman, bukan hanya sebagai pelatih tapi juga juru transfer. Tapi, ada satu catatan unik dari karier Rangnick. Dia belum pernah merasakan gelar juara liga pada level tertinggi.
Rangnick membawa Hannover juara 2.Bundesliga pada 2002, tetapi tidak juara Bundesliga. Gelar juara Bundesliga juga gagal diraih saat dia melatih Schalke, RB Leipzig maupin VfB Stuttgart.
Pada pentas Eropa, Rangnick pernah membawa Stuttgart menjadi juara UEFA Intertoto Cup pada 2000.
Merupakan Prosefor Sepak Bola
Rangnick memang belum pernah meraih gelar juara liga pada kasta tertinggi. Tapi, Rangnick begitu sohor. Bahkan, di Jerman dia mendapat julukan sebagai 'profesor sepak bola'. Bukan hanya cerdas dari sisi taktik, tapi juga membangun proyek sepak bola.
"Melihat FC Salzburg dibangun atau bagaimana RB Leipzig dibangun dari kamp latihan hingga tim profesional, dan pengembangan pemain muda. Itu menyita pikiran. Ada banyak ilmu di dalamnya," kata Lutz Pfannenstiel, eks anak buah Rangnick di Hoffenheim.
Perlu diketahui, Ragnick bekerja untuk RB Leipzig sejak 2012. Pada 2019, dia dipercaya menjadi Kepala Bagian Olahraga dan Pengembangan di Red Bull GmbH. Dia membawahi semua klub sepak bola Red Bull di seluruh dunia.