Dipecat Tanpa Pesangon, Karyawan ITM segel gedung Kampus

PARBOABOA, Medan – Sebanyak 17 karyawan Institut Teknologi Medan (ITM) melakukan penyegelan gedung kampus. Mereka menyegel ruangan biro keuangan ITM sejak Sabtu 2 Oktober 2021.

Aksi itu mereka lakukan sebagai bentuk protes pemecatan secara sepihak yang dilakukan Yayasan Dwiwarna selaku pengelola TIM terhadap ke-17 karyawan tersebut tanpa diberikan pesangon. Pemecatan itu terkait kasus dualisme Rektor TIM yang menyebabkan vakumnya kegitan kampus tersebut.

Salah seorang pegawai yang di PHK, Hari Siswanto mengatakan pihak yayasan dengan dalil efisiensi penyebaran covid 19, telah melakukan PHK tersebut. Hari menyatakan ia tidak mempersoalkan perihal dualisme di tubuh ITM, hanya saja ia menyayangkan kebijakan yang dibuat pihak yayasan yang tidak memberikan pesangon.

Menurut Hari, semua alasan PHK yang dilakukan pihak yayasan cacat dalam segi adminstrasi karena tidak melalui prosedur yang ada. Apalagi mereka sama sekali tidak mendapatkan pesangon atas pemberhentian yang mereka terima.

“Empat orang dari kami di-PHK oleh yayasan. Sebelumnya di bulan Maret 2021, 15 orang dari kami juga telah di pecat oleh pihak yayasan Dwiwarna,” ujarnya.

Kata Hari, gaji mereka selama setahun yang mestinya mereka dapatkan juga belum kunjung dibayarkan pihak Yayasan.

“Terakhir kami terima gaji yang bulan November 2020,” ujarnya saat diwawancarai, Senin (4/10/2021).

Sementara, Kuasa Hukum para karyawan yang di-PHK itu, Fringgo Julianto, menjelaskan bahwa telah terjadi tidak ada koordinasi lagi dari pihak yayasan untuk melakukan pembayaran terhadap karyawan yang di-PHK. Menurut Fringgo, Pihak ITM telah menjanjikan akan membayarkan pesangon pada 30 September 2021 kemarin, namun sampai saat ini, pihak yayasan juga belum merealisasikan pembayaran terhadap 17 orang kliennya.

“Kami telah mencoba mendatangi pihak yayasan, namun pihak yayasan seperti tidak ada itikad baik dan selalu menolak untuk bertemu,” tandas Fringgo.