wanovy | Teknologi | 06-08-2021
PT Bukalapak.com Tbk
perusahaan yang bergerak di bidang teknologi melakukan listing perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia hari Jumat
(6/08/2021) dengan kode saham BUKA.
Perseroan ini menjadi
perusahaan tercatat ke 28 di tahun 2021 yang mencatatkan sahamnya di BEI.
"Pencatatan
perdana saham ini juga menjadi sejarah karena perseroan merupakan perusahaan
unicorn pertama yang melantai di Bursa Efek Indonesia dan bahkan di Bursa
kawasan Asia Tenggara," kata Direktur Utama BEI Inarno dalam siaran
langsung seremoni IPO Bukalapak.
Setelah resmi melantai,
saham BUKA langsung melonjak dan mengalami Auto
Reject Atas alias ARA. Dibuka pada harga Rp 850, saham perusahaan emiten
itu langsung naik ke angka 1.060 per saham atau 24,7 persen.
BUKA ditransaksikan
sebanyak 983 kali dengan volume saham yang beredar 223 juta unit. Adapun nilai
transaksi tercatat mencapai Rp 236 miliar.
Menurut laporan
prospektus, dalam IPO kali ini, Bukalapak menawarkan paling banyak sekitar 25,7
miliar lembar saham. Angka tersebut mewakili 25 persen dari modal ditempatkan
dan disetor perusahaan setelah IPO.
Jika dikalkulasikan,
maka jumlah pendanaan yang diterima Bukalapak dalam IPO ini mencapai sekitar Rp
21,9 triliun.
Dalam pelaksanaan IPO,
Bukalapak menunjuk PT Mandiri Sekuritas dan PT Buana Capital Sekuritas sebagai
penjamin pelaksana emisi efek. Adapun PT UBS Sekuritas Indonesia dan PT Mirae
Asset Sekuritas Indonesia telah juga ditunjuk untuk bertindak sebagai penjamin
emisi efek.
Laporan keuangan
Bukalapak pada akhir Desember 2020 mencatat perusahaan masih mengalami kerugian
Rp 1,35 triliun. Kerugian tersebut berkurang 51,7 persen ketimbang tahun
sebelumnya Rp 2,79 triliun.
Menurut Ratna Karim,
Direktur PT Buana Capital Sekuritas selaku penjamin pelaksana emisi efek
Bukalapak, perusahaan akan menggunakan sekitar 66 persen dana IPO sebagai modal
kerja. Kemudian, sisanya akan dimanfaatkan untuk modal kerja sejumlah anak
usaha Bukalapak.
Adapun rinciannya
adalah 15 persen akan dibagikan kepada PT Buka Mitra Indonesia, sekitar 15
persen untuk PT Buka Usaha Indonesia, dan masing-masing 1 persen untuk PT Buka
Investasi Bersama, PT Buka Pengadaan Indonesia, Bukalapak Pte Ltd, dan PT Five
Jack.
Editor : -
Tag : #teknologi