PARBOABOA – Umat Islam sepakat mengakui bahwa hadits adalah sumber hukum Islam yang kedua setelah Al-Quran. Hadits berfungsi sebagai penguat, pemberi keterangan, pentakhsis keumuman, dan membuat hukum baru yang ketentuannya tidak terdapat dalam Al-Quran.
Hukum-hukum yang ditetapkan oleh Rasulullah SAW merupakan petunjuk dari Allah SWT dan berasal dari ijtihad. Ada banyak jenis hadits yang terdapat dalam riwayat salah satunya adalah hadits qudsi.
Hadits qudsi adalah hadits yang maknanya berasal dari Allah dan lafadznya dari Rasulullah. Berikut ini Parboaboa akan menjelaskan secara mendalam tentang pengertian hadits qudsi dan kumpulan hadits qudsi yang dapat direnungi oleh umat Islam. Simak penjelasannya di bawah ini ya.
Pengertian Hadits Qudsi
Hadits qudsi berasal dari kata “qudus” yang artinya suci. Dikatakan demikian karena hadits ini dinisbatkan kepada Allah yang menyandang gelar al-Quddus, Dzat Yang Maha Suci.
Hadits qudsi adalah hadits illahi dan hadits rabbani. Menurut Ali Al-qari, hadits qudsi adalah pesan dari Allah yang diwahyukan kepada Rasulullah dan diriwayatkan kepada narasumber terpercaya.
Mengutip buku 40 Hadits Qudsi Pilihan oleh Ezzeddin Abidin, hadits qudsi adalah menjelaskan tentang perkara uluhiyyah dan ubudiyyah serta menguraikan batas-batasnya.
Pengertian Hadits Qudsi Menurut Para Ulama
1. Al-Jurjani
Sebagaimana dalam kitabnya at-Ta’rifat mengatakan:
الØديث القدسي هو من Øيث المعنى من عند الله تعالى ومن Øيث اللÙظ من رسول الله صلى الله عليه وسلم Ùهو ما أخبر الله تعالى به نبيه بإلهام أو بالمنام Ùأخبر عليه السلام عن ذلك المعنى بعبارة Ù†Ùسه Ùالقرآن Ù…Ùضل عليه لأن Ù„Ùظه منزل أيضا
Hadits qudsi adalah hadits yang maknanya datang dari Allah sementara lafadznya dari Rasulullah. Hadits qudsi diartikan sebagai berita dari Allah kepada nabi-Nya melalui ilham atau mimpi yang kemudian Rasulullah menyampaikan hal itu dengan ungkapan beliau sendiri.
2. Al-Munawi
Sebagaimana tercantum dalam kitab Faidhul Qodir menjelaskan :
الØديث القدسي إخبار الله تعالى نبيه عليه الصلاة والسلام معناه بإلهام أو بالمنام Ùأخبر النبي صلى الله عليه وسلم عن ذلك المعنى بعبارة Ù†Ùسه
Hadits qudsi adalah berita yang disampaikan oleh Allah kepada nabi – Nya secara makna dalam bentuk ilham atau mimpi.
3. Az-Zarqani
Sebagaimana dikatakakan dalam kitab Manahil al-Urfan sebagai berikut:
الØديث القدسي Ø£ÙÙˆØيت ألÙاظه من الله على المشهور والØديث النبوي أوØيت معانيه ÙÙŠ غير ما اجتهد Ùيه الرسول والألÙاظ من الرسول
Hadits qudsi adalah hadits yang diwahyukan dari Allah (menurut pendapat yang masyhur).
Umat Islam wajib percaya dan taat pada hadits qudsi, karena Allah juga telah mengingatkan akan pentingnya menaati Rasulullah. Hal ini terdapat dalam Al-Quran surah Ali-Imran ayat 32, yang berbunyi:
Ù‚Ùلْ Ø£ÙŽØ·ÙيعÙوا۟ ٱللَّهَ وَٱلرَّسÙولَ Û– ÙÙŽØ¥ÙÙ† تَوَلَّوْا۟ ÙÙŽØ¥Ùنَّ ٱللَّهَ لَا ÙŠÙØÙبّ٠ٱلْكَٰÙÙرÙينَ
Bacaan latin: “Qul att’ullaha war-rasul, fa ini tawallau fa innallaha la yuhibbul kafirin.
Artinya: Katakanlah: “Taatilah Allah dan Rasul-Nya, jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang – orang yang kafir.”
Jenis Hadits Qudsi
Dikutip dari Memahami Ilmu Hadits Karya Asep Herdi, jumlah hadits qudsi adalah sekitar 400 buah yang tersebar dalam tujuh kitab induk hadits. Sedangkan menurut buku Hadits Qudsi oleh Imam Nawawi dan Imam Qathalani, terdapat 5 hadits qudsi yang bisa menjadi renungan, yaitu sebagai berikut:
1. Hadits Tentang Berbaik Sangka Kepada Allah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, Allah berkata: “Aku tergantung persangkaan hamba-Ku kepada-Ku. Dan Aku bersamanya ketika dia mengingat Aku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku mengingatnya pada diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku di suatu golongan, maka Aku mengingatnya pada golongan yang lebih baik lagi. Apabila dia mendekat kepadaku sejengkal, maka Aku akan mendekat kepadanya satu hasta. Apabila dia mendekat kepada-Ku satu hasta, maka Aku akan mendekat kepadanya satu depa. Apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan mendatanginya dengan berlari.”
2. Hadits Tentang Kedermawanan Allah
Diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, Allah berkata: “Apabila seorang hamba-Ku ingin melakukan satu perbuatan buruk, maka janganlah kalian (para malaikat) menuliskannya hingga dia melakukannya. Apabila dia melakukannya maka tulislah sepadan dengan keburukannya. Apabila dia meninggalkannya (tidak jadi melakukannya), maka tulislah baginya satu buah kebaikan. Apabila seorang hamba-Ku ingin melakukan satu kebaikan, tetapi tidak melaksanakannya, maka tulislah baginay satu buah kebaikan. Apabila dia melakukannya, maka tulislah baginya sepuluh kali lipat kebaikkannya hingga tujuh ratus kali lipat.”
3. Hadits Tentang Keutamaan Orang yang Memuji
Dari Abdullah bi Umar bahwa Rasulullah menceritakan kepada para sahabatnya:
“Sesungguhnya salah seorang hamba Allah berkata, Wahai Tuhanku, hanya bagi – Mu segala puji yang layak atas kemuliaan Wajah-Mu dan keagungan kerajaan-Mu. Ucapan ini membuat kedua malaikat merasa sangat berat, keduanya tidak tahu bagaimana harus menuliskannya. Keduanya lalu naik ke langit dan berkata, Wahai Tuhan kami , sesungguhnya hamba-Mu mengatakan suatu perkataan yang kami tidak tahu harus bagaimana menuliskannya? Allah bertanya padahal sebenarnya Allah tahu apa yang dikatakan oleh hamba-Nya. “Apa yang dikatakan hamba-Ku?” Keduanya berkata, Wahai Tuhanku, hanya bagi-Mu segala puji yang layak atas kemuliaan Wajah-Mu dan keagungan kerajaan-Mu.” Allah selalu berkata kepada kedua malaikat tersebut, Tulislah oleh kalian berdua apa yang dikatakan oleh hamba-Ku itu hingga nanti ia bertemu dengan-Ku. Selanjutnya Aku yang akan memberi balasan atas apa yang diucapkannya itu.”
4. Hadits Larangan Menyekutukan Allah
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, Allah berfirman:
“Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan sekutu, maka siapa yang beramal lalu dia persekutukan Aku dengan yang lain dalam amlan tersebut, Aku tinggalkan dia bersama sekutunya.”
5. Hadits Larangan Dzalim Terhadap Allah
Dari Abu Dzar, Rasulullah bersabda, Allah berfirman: “Hai hambaku sesungguhnya aku mengharamkan dzalim terhadap diriku dan aku jadikannya haram diantara kalian, maka janganlah saling mendzalimi.”(HR.Muslim)
Demikianlah penjelasan tentang pengertian hadits qudsi dan kumpulan hadits qudsi yang dapat direnungi oleh umat Islam. Semoga dengan penjelasan di atas dapat meningkatkan ketakwaan kita pada Allah dan kecintaan kita pada Rasulullah.
Editor: Lamsari Gulo