PARBOABOA, Jakarta - Hari Perempuan Internasional yang jatuh pada tanggal 8 Maret ini diperingati oleh masyarakat di seluruh dunia sebagai momen penghargaan atas perjuangan, kiprah, dan karya perempuan untuk menuju kesetaraan di berbagai bidang masyarakat.
Peringatan ini juga bertujuan untuk mencapai perdamaian dan kesetaraan bagi kaum wanita di seluruh dunia.
Terkait hal tersebut, Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Fadli Zon mengatakan bahwa pihaknya akan terus berupaya untuk mewujudkan kesetaraan hak bagi perempuan di Indonesia.
“Beberapa wujud nyata adalah dengan jabatan strategis yang diemban oleh beberapa anggota parlemen perempuan pada Biro Parlemen Perempuan di Organisasi Inter-Parliamentary Union (IPU) dan diterimanya usulan resolusi DPR RI terkait pentingnya mendorong kesetaraan dalam ranah politik dan kepemimpinan perempuan di forum-forum seperti ASEAN Inter-Parliamentary Assembly, Asia Pacific Parliamentary Forum dan lain-lain,” jelas Fadli Zon dalam keterangannya di Jakarta, Rabu ()8/03/2023).
Fadli menegaskan bahwa kepemimpinan perempuan di ranah politik adalah hal yang patut terus didorong karena mustahil akan terwujud dunia yang adil dan berkelanjutan tanpa adanya akses yang setara bagi perempuan.
Untuk itu, diperlukan kerjasama yang solid antara seluruh pihak, bukan hanya kaum perempuan, namun juga kaum pria, untuk bersama-sama membangun masyarakat yang tangguh.
“Akses setara bagi perempuan di ranah politik adalah salah satu kunci untuk mendorong terwujudnya kesetaraan, utamanya melalui berbagai proses politik yang melibatkan perempuan pada peran sentral, salah satunya yaitu di ranah legislasi,” tuturnya.
Ia kemudian mengungkapkan jika saat ini ada 21,39 persen perempuan yang duduk di parlemen.
“Di DPR, saat ini, terdapat 123 anggota parlemen perempuan dari total 575 anggota parlemen, dan angka ini bermakna jumlah keterwakilan perempuan adalah 21,39%,” ungkapnya.
Editor: Maesa