Kemendikbudristek Kembali Buka Program PMM Angkatan 2, Berikut Persyaratannya

PARBOABOA, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) kembali membuka pendaftaran program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) angkatan 2 mulai 13 Mei 2022 hingga 28 Mei 2022.

PMM sendiri merupakan salah satu program unggulan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk menggunakan hak belajarnya di luar program studi dan di luar perguruan tinggi (PT) asal.

Program ini ditujukan Kemendikbudristek untuk para mahasiswa yang saat ini berada di semester 2, 4, dan 6. Pendaftaran program ini dapat dilakukan melalui laman program-pmm.id. Jika lolos seleksi, para peserta nantinya akan melaksanakan program PMM angkatan 2 ini saat sedang duduk di semester 3,5,dan 7, selama satu semester atau lima bulan yang dimulai dari bulan Agustus hingga Desember 2022.

“Selama satu semester mengikuti program ini, kalian bisa berkuliah sampai 20 SKS di perguruan tinggi penerima, dan kami juga akan memberikan kesempatan untuk mengambil sampai enam SKS di perguruan tinggi pengirim secara daring,” ucap Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim pada sosialisasi PMM 2, melalui siaran pers, Sabtu (14/5/2022).

Selanjutnya, menurut Kepala Program PMM angkatan 2 Rachmawan Budiarto, PPM angkatan 2 nantinya akan berbeda dengan angkatan sebelumnya. Ia mengatakan, untuk PMM angkatan 2 para mahasiswa nantinya dapat memilih secara mandiri perguruan tinggi tempat mereka akan beraktivitas.

“Berbeda dengan tahun lalu, kini (mahasiswa) dapat memilih perguruan tinggi tempat mereka akan beraktivitas. Mahasiswa bisa memilih program, mata kuliah, dan perguruan tinggi. Selain itu, PMM 2 hanya dapat diikuti oleh mahasiswa yang belum pernah mengikuti Program PMM Tahun 2021 dan tidak sedang terdaftar aktif dalam Program Kampus Merdeka lainnya pada saat program berlangsung,” terang Rachmawan.

Rachmawan menjelaskan, untuk pengumuman peserta yang lolos seleksi akan dirilis pada bulan Juni mendatang. Namun, untuk para peserta yang lolos seleksi, dikatakan Rachmawan, nantinya akan diberikan pembekalan dahulu sebelum mengikuti pembelajaran di perguruan tinggi yang dituju.

“Pengumuman mahasiswa yang lolos untuk mengikuti PMM 2 akan dirilis pada bulan Juni mendatang. Setelahnya peserta yang lolos akan mengikuti kegiatan pembekalan pada bulan Juli sebelum mengikuti pembelajaran di PT penerima mulai bulan Agustus 2022,” jelas Rachmawan.

Di samping itu, Rachmawan juga mendorong seluruh mahasiswa calon pendaftar PMM 2 untuk dapat mencermati informasi terkait program PPM 2 yang telah tersedia di laman resmi PMM, yakni program-pmm.id sejak tanggal 28 April lalu. Ia pun berharap, mahasiswa dapat aktif berkomunikasi dengan perguruan tinggi masing-masing sebelum melakukan pendaftaran PMM 2.

“Mohon dengan sangat, aktiflah berkomunikasi dahulu dengan perguruan tinggi masing-masing,” ucap Rachmawan.

Syarat Baku Calon Pendaftar PMM Angkatan 2

• Wajib memiliki surat izin dari PT pengirim
• Telah mendapatkan izin orang tua atau wali untuk mengikuti PMM angakatan 2
• Memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,75
• Tidak pernah dikenakan sanksi akademik dan nonakademik pada saat periode pendaftaran
• Bersedia menaati seluruh ketentuan PMM 2
• Bersedia menerima konsekuensi atas pelanggaran terhadap ketentuan PMM 2
• Calon pendaftar adalah mahasiswa yang memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP)
• Memiliki atau bersedia membuat rekening aktif Bank Rakyat Indonesia (BRI) atau Bank Syariah Indonesia (BSI) atas nama mahasiswa bersangkutan
• Telah menerima minimum dua dosis vaksin covid-19
• Diutamakan memiliki asuransi kesehatan yang aktif, berupa BPJS Kesehatan atau Kartu Indonesia Sehat (KIS).

Sebagai informasi, program PMM angkatan 1 sebelumnya telah diikuti sebanyak 11.464 mahasiswa dari 215 perguruan tinggi penerima atau pengirim. Sedangkan pada tahun ini, PMM angkatan 2 targetnya akan dibuka untuk 16.000 mahasiswa yang dapat memilih satu perguruan tinggi dari 194 perguruan tinggi penerima.